'Fabiayyi Aalaa Irobbikuma Tukaddzibaan'
###
Pagi ini, keluarga Syabiru sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Umi sedang memasak di dapur, adik-adik Syabiru sedang bersiap untuk sekolah. Oh iya, Syabiru memiliki dua adik dan seorang kakak perempuan. Alisya naswa Al-mazieni kakak perempuan Syabiru yang sudah menikah tahun lalu. Ia memutuskan ikut tinggal bersama suaminya yang seorang pengacara dan menetap di ibu kota.
Khadijah Kaila Al-mazieni adik pertama Syabiru yang berumur 14 tahun dan sudah duduk di bangku SMP kelas 3. Sedangkan Muhammad Rayendra Al-mazieni adalah adik bungsu Syabiru yang masih berumur 8 tahun dan sudah duduk di bangku SD kelas 3.
Syabiru masih betah berada di kamar. Menatap langit pesantren lewat jendela kamarnya yang berada di lantai dua. Ya, Syabiru berada di lingkungan penjara suci yang di pimpin langsung oleh Abinya. Pondok pesantren As-Saqqaf yang berada di daerah istimewa Yogyakarta. Berdiri sejak 1970-an dan berada di bawah naungan keluarga Abi Yash sebagai Kyai besar ke 7 yang menggantikan kakek Syabiru sejak 2 tahun lalu.
Syabiru masih bingung dengan keputusannya. Berharap otaknya bisa Allah beri mukjizat bekerja lebih cepat dan jernih dalam memilih keputusan.
"Abang."
"Astaghfirulloh!" Syabiru hampir terlonjat sesaat setelah Kaila tiba-tiba berada di belakangnya tanpa salam.
Kaila terkekeh melihat tingkah abangnya ini. "Habisnya aku udah salam berkali-kali di depan pintu, ga di jawab sama Abang."
Syabiru menghela nafas "Iya maaf, kamu ada apa kesini?"
"Abang di panggil Umi. Udah waktunya sarapan, bang." Ujar Kaila memberi tau tujuannya.
Syabiru mengangguk paham "yaudah kamu pergi duluan aja. Abang mau siap-siap dulu." Jawab Syabiru.
Kaila terdiam, menatap Syabiru heran "Abang belum mandi? Kok baru siap-siap?" Tanya Kaila.
"Emang kalo siap-siap itu, harus mandi? Udah kamu keluar aja, nanti Abang nyusul." Syabiru mendorong Kaila pelan menuju pintu kamarnya agar keluar. Jika terus di ladeni, adiknya satu ini akan lebih banyak bertanya seperti polisi sedang introgasi. Berbeda dengan Rayen yang lebih banyak diam.
Setelah berhasil membuat Kaila pergi. Syabiru kembali terusik dengan ingatan saat Abi Yash memberi keputusan kemarin. Apakah Abi Yash tidak akan memberi keringanan? Jika dipikir Syabiru lebih memilih untuk hafalan 1 Juz dari pada menikah. Cobaan ini terlalu rumit untuk Syabiru atasi.
Tok tok
"Assalamu'alaikum."Syabiru terhenyak dan menghentikan kegiatan gundahnya.
"Wa'alaikumussalam." Jawab Syabiru membukakan pintu kamar.
Terlihat adik bungsunya berdiri dengan wajah manisnya.
"Abang ayok sarapan. Abi dari tadi nyariin!" Ucap nya.
Kali ini Syabiru tidak bisa mengulur waktu untuk berpikir jika Abi Yash sudah menanyakan keberadaannya.
"Ayok dek." Ajak Syabiru. Rayen hanya mengangguk dan membuntutinya.
Mereka berdua tiba di meja makan. Rayen duduk bersebelahan dengan Kaila dan Syabiru bersebelahan dengan Umi Jihan. Sedangkan, Abi Yash duduk di bangku ujung layaknya pemimpin. Seperti biasa memimpin doa sebelum makan, semua anggota serempak menunduk khusyu' membaca doa dibawah pimpinan Abi Yash. 5 menit di selesaikan dengan doa, lalu semua anggota keluarga boleh menyantap menu makanan mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUZ 30
RandomAssalamu'alaikum.. Ada banyak kisah yang kita ketahui akhir-akhir ini. memulai lembar demi lembar kisah baru, itulah kehidupan. kali ini, kisah mengesankan ingin disampaikan. oleh seorang pemuda baru masuk umur 17 tahun. dia yang sedang duduk di ata...