"Hmmm...." dengung salah satu murid di dalam kelas
padahal ada guru di depan sana yang sedang menjelaskan materi, namun siswa itu enggan perhatikan materi, justru ia fokus menatap lurus tepat pada manik sang guru. Perhatikan gestur dan cara bicara. Sempurna
Jari jemari si guru bergerak random selama menjelaskan materi. Buat pikirannya berkelana jauh di dalam kepala
'Akankah jari itu terasa lebih nikmat saat menyentuh kulit tubuhnya?'
Ranum kemerahan sang pengajar pun tak luput dari pandangan tajam si murid. Membuat si murid berotak nakal dan muluk itu harus meneguk saliva berkali karena membayangkan bagaimana ranum itu bergulat dengan bibirnya kelak
Sesuatu di bawah sana terasa sesak. Ia ingin segera tuntaskan hasratnya di toilet tapi enggan absen walau hanya untuk ke toilet. Ia harus tahan sampai mata pelajaran sosial ini selesai
Lembar soal di bagikan. Ia tak sadar akan ada ulangan, saking Kepalanya terlalu fokus memaku si guru tampan yang sejak tadi tak henti penuhi otak
Whatever, tidak belajar pun dirinya sudah pintar.
Hmm.. Tapi sepertinya ia tidak akan gunakan kepintarannya dalam ulangan kali ini....
Ia baca soal-soal yang tertera dalam lembaran itu seksama. Jawaban yang benar ada pada opsi A, namun ia lingkari opsi D. Begitu seterusnya hingga ia hanya menyisakan dua jawaban benar
•••
Jam istirahat sudah usai beberapa jam lalu, tapi guru mata pelajaran kali ini sedang absen dan di putuskan untuk belajar masing-masing.
Jisung enggan belajar, ia memilih kunyah mochi sambil mainkan ponsel di mejanya. Sebagian besar siswa lain sibuk mengobrol atau bermain di belakang, ada juga yang diam-diam membaca majalah dewasa lalu tertawa-tawa
Jisung sama sekali tidak tertarik! Ia memilih fokus tatap jendela yang mengarah ke lapangan. Ada siswa lain yang sedang bermain basket
'Andaikan pak minho main basket di sana. Bajunya basah oleh keringat hingga mencetak kulit dibalik kain. Aku akan gila jika melihat itu semua'
Sedang asik-asiknya menghayal, seseorang memanggilnya diambang pintu. Buat Lamunan jisung buyar saat pintu kelas terbuka. Tampilkan ketua kelas dari kelas lain
"Han jisung. Di panggil pak minho, sekarang juga ke kantor"
Seluruh teman sekelasnya otomatis menatap ke arah jisung. Tidak biasanya jisung di panggil guru ke kantor. Murid yang di panggil kekantor saat kbm berlangsung biasanya adalah murid dengan nilai rendah. Tapi mengapa jisung kena? Padahal jisung termasuk anak pintar berprestasi—itulah isi pikiran teman sekelas jisung
Berbeda dengan jisung yang saat ini menahan senyum bahagia
"Oke!"
Tungkainya di bawa keluar kelas, melangkah dengan kaki yang sedikit berayun. Wajahnya terlihat cerah dengan senyum tertahan. Semua ini pasti karena ulangan harian yang ia salahkan isinya
KAMU SEDANG MEMBACA
[B] Teacher • MinSung
FanfictionHarus bagaimana lagi jisung buktikan rasa cintanya pada minho? [Alphabet Series-B] ✏ 301122