Keesokan paginya, terlihat Sunghoon yang sedang bersiap untuk latihan memanah. Karena lusa, dia akan mengikuti turnamen panahan. Sunghoon sangat antusias, setidaknya jika dia menang. Dia bisa membuktikan, kalau tidak semua omega itu lemah dan tidak bisa apa-apa.
"Sunghoon, ini kan sudah pagi. Mari berbaikan" Ucap Jake membuat Sunghoon terkejut
"Ah Jake, ku kira siapa? Ayo berbaikan, tapi kamu janji ya gak usil lagi" Ucap Sunghoon dan dibalas anggukan semangat oleh Jake
"Tenang saja, aku tidak kan mengusili mu lagi kok. Oh iya, semangat ya turnamennya. Aku yakin kamu pasti menang" Ucap Jake
"Semoga, aku bakal buktiin. Kalau aku ini omega hebat, tidak seperti yang mereka katakan" Ucap Sunghoon dengan tegas membuat Jake tersenyum dan menyemangati Sunghoon
"Ya benar mereka harus tau, kalau Sunghoon itu yang terhebat" Balas Jake menyemangati sahabatnya
Kini keduanya tertawa bahagia, dan saling merangkul satu sama lain. Mungkin bagi penghuni rumah, ini adalah kejadian langka. Karena biasanya jika mereka bertemu, maka beberapa menit kemudian hanya pertengkaran keduanya yang terlihat. Jake yang usil, dan Sunghoon yang emosian adalah salah satu penyebab mereka jarang akur. Namun kini, keduanya tampak seperti anak kembar yang begitu menggemaskan
"Tumben kalian akur, biasanya ribut terus. Padahal sedang tidak terjadi musibah apa-apa, kenapa kalian bisa akur? " Sahut Jay yang menghampiri mereka berdua dengan raut wajah penasaran
"kamu diam saja deh, Jay. Jangan sampai mulut kamu, Aku solasi" Ucap Jake kesal karena ucapan Jay
"Kan aku cuma bercanda, Hoonie aja gak marah tuh. Kamu aja yang sensian, Jake. Oh iya, katanya Hoon mau ikut turnamen yang bakal dilaksanain lusa ya? " Tanya Jay kepada Sunghoon yang hanya diam
"Iya, lusa aku ikut turnamen itu. Memang kenapa? " Tanya Sunghoon balik
"Tidak ada apa-apa, hanya bertanya saja. Karena ku dengar. Keluarga Jung, akan hadir" Ucap Jay
"Tapi gak heran sih kalau mereka hadir, karena mereka juga yabg nyengggarin" Balas Jake
"Katanya juga, hadiah pemenang turnamen kali ini itu. Hadiahnya selain uang tunai juga beasiswa sampai jenjang Junior High School. Keren gak tuh? " Ucap Jay tampak antusias begitu juga Sunghoon dan Jake
"Wah ternyata keluarga Jung baik ya, aku harus menangin turnamen kali ini. Biar bubu gak usah kerja susah-susah buat sekolahin aku" Sahut Sunghoon semangat
Walau Taeyong tinggal di rumah Johnny dan Doyoung, tetapi dia tetap bekerja. Alasannya karena dia tidak mau membebankan keluarga Johnny. Ditambah, karena dia merasa tubuhnya masih kuat. Sehingga dia lebih memilih bekerja dibanding meminta
"Pokoknya kita yakin, pasti Sunghoon bakal menangin turnamen ini. Kita yakin 100 persen. Ya kan Jay? " Ucap Jake dan dibalas anggukan antusias dari Jay
"Pokoknya Hoon, harus semangat oke? " Ucap Jay semangat
"Makasih ya semua, udah kasih aku semangat" Ucap Sunghoon
"Sama-sama Hoon"
Tak terasa hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, Sunghoon begitu semangat saat diantar oleh Johnny ke arena turnamen. Namun sayang, bubunya tidak bisa hadir karena tidak enak badan. Sehingga hanya Johnny, Doyoung, Jake dan Heeseung yang menemani Sunghoon saat ini.
"Inget jangan grogi, semangat ya" Ucap Doyoung
"Semangat Hoon"
"Teriamakasih semua" Balas Sunghoon terharu
Setelah berpencar, kini Sunghoon sedang mempersiapkan panahan dan busurnya. Sampai seorang female beta lewat di sampingnya dan mengolok-oloknya
"Baru pertama kali ya ada omega ikut turnamen ini, nanti kalah nangis lagi. Aduh, emang kastanya udah dibawah, ya dibawah aja kali. Sok-sok an mau ikutan turnamen, nanti pas kalah nangis paling kenceng. Dasar omega" Ucap perempuan itu
"Tidak ada larangan untuk ikut kompetensi ini, jadi saya rasa sebaiknya anda tutup mulut anda. Belum tentu, anda lebih hebat dari orang yang anda hina"
Terlihat seorang pemuda datang menghampiri mereka dengan raut wajah datar. Perempuan itu tampak terkejut, saat melihat pemuda itu. Dengan segera, perempuan itu pergi tanpa berkata apa-apalagi
"Terimakasih telah membelaku. Oh iya sebelumnya perkenalkan nama ku Sunghoon, salam kenal" Ucap Sunghoon sedikit membungkukan tubuhnya sebelum kembali berdiri tegap
"Jeno"
"Hah"
Sunghoon tampak bingung, dan tanpa sadar mengeluarkan ekspresi yang begitu menggemaskan dimata orang yang melihatnya
"Nama ku Jeno, dan stop memasang muka seperti itu" Ucap Jeno tampak mengalihkan perhatiannya
"Maaf, emhh sepertinya kakak lebih tua. Bolehkan aku panggil kak Jeno, makasih ya kak Jeno udah membela Sunghoon" Ucap Sunghoon tanpa sadar membuat Jeno tersenyum walau tipis
"Yasudah semangat, buktikan kalau kamu bisa" Ucap Jeno sebelum pergi membuat perasaan Sunghoon sedikit menghangat
Sementara Jeno tampak meruntuki mulutnya, bisa-bisanya dia bersikap manis begitu kepada orang yang baru dia kenal
"Oh wow, apa yang tadi kita liat gak salah kan. Seorang Jeno bersikap manis ke orang lain" Ucap pemuda yang seumuran dengan Jeno
"Tolong saudara Choi Soobin, jangan alay" Ucap Jeno kesal
"Hahaha santai bro, tapi tuh anak gemesin juga. Lo naksir ya, sama dia. Udah gak usah bohong sama gw, gak papa kok kalau lo mau bilang naksir bahkan cinta mati sama tuh anak" Ucap Soobin dengan tatapan jahilnya
"Enggak, gw gak naksir sama dia" Ucap Jeno seadanya
"Masa sih, lo gak suka? Yaudah buat gw aja ya, jangan marah lo kalau gw dapetin dia" Ucap Soobin sukses mendapat tabokan keras dibahunya oleh Jeno
"Gak akan gw biarin lo sama dia, otak lo kan gak bener. Gw gak mau, tuh anak terkontaminasi otaknya sama lo" Balas Jeno tajam
"Yeu galak banget sih, lagian dia bukan sapa-sapa lo juga. Kenapa lo peduli banget? " Tanya Soobin heran
"Gak tau lah gw bingung" Balas Jeno lalu pergi begitu saja dari hadapan Soobin
"Kenapa wajahnya selalu terbayang di otak gw, apalagi kalau diliat sekilas dia sedikit mirip sama Sungchan. Andai adik gw masih ada, mungkin dia akan seumuran dengannya. Dek, yang tenang ya disana. Kakak bakal balesin dendam kematian kamu ke mereka, kakak gak bakal biarin mereka tertawa di atas kematian kamu dek" Batin Jeno dengan seringai tipis dibibirnya
Jeno sudah menyiapkan beribu strategi untuk membalas kematian adiknya, bersama ketiga saudaranya yang lain. Jeno yakin bisa membalaskannya ke mereka. Hanya tinggal menunggu waktu yang pas, dan kalau saat itu datang. Jeno tak akan biarkan mereka bahagia, bahkan kalau bisa. Mereka juga harus rasain, yanga namanya kehilangan. Sepertinya yang harus kehilangan adik dan bubunya karena ulah mereka.
"Kalian fikir kita diam saja, setelah apa yang kalian perbuat. Tunggu tanggal mainnya, dan akan kami pastikan. Kalian akan menyusul adik kami lebih cepat dari yang seharusnya"
To Be Countinued
Hai semua
Apa kabar kalian?
Semoga baik ya
Yang lagi UAS, semangat ya UAS nyaOke mungkin banyak yang bingung sama umur dan kelas Sunghoon dkk, oke aku bakal jelasin
Sunghoon, Jake dan Jay, usianya 8 tahun
Heeseung, Sungchan dan Beomgyu, usianya 10 tahun
Jeno dan Soobin, usianya 12 tahun
Mark, usianya 14 tahunSee you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not a weak omega
WerewolfTerlahir sebagai satu-satunya omega di keturunan keluarga Jung. Membuat Lee Taeyong, sang bunda. Harus membawa Sunghoon pergi sejauh mungkin dari ayah dan para kakaknya, karena sebuah aturan keluarga Jung yang menyatakan. Apabila lahir seorang omega...