Misi Menyelamatkan Diri

10 1 0
                                    

Pada titik rendah dalam hidupnya, Sella berharap untuk terlahir kembali menjadi Tim Lake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada titik rendah dalam hidupnya, Sella berharap untuk terlahir kembali menjadi Tim Lake. Tim dapat pergi ke masa lalu untuk memperbaiki kehidupannya hanya dengan memasuki ruangan gelap dan sempit. Hal yang memang terdengar tidak masuk akal. Tentu saja, Tim hanyalah tokoh fiksi dalam film berjudul About Time.

Sella telah menonton film itu lebih dari lima kali, dan kali ini, ia tidak hanya mengagumi jalan ceritanya, tetapi ia ingin sekali bisa kembali ke masa lalu seperti Tim. Sella merasa sangat menderita karena kehidupannya yang berantakan. Ia telah melakukan kebodohan di masa lalu dan kali ini ia ingin memperbaikinya. Sella pernah mencobanya, tetapi ibu justru menangis kencang setelah melihat kelakuannya yang sering bersembunyi di dalam lemari pakaian seharian.

"Tim itu bisa ubah masa lalunya karena turunan anggota laki-laki dari keluarganya, dari ayahnya, kakeknya, buyutnya, sedangkan kamu itu perempuan." Temannya yang berkunjung membawa sekeranjang buah itu menatapnya dengan iba, "Apa kamu nggak kasihan sama ibu kamu, Sel? Beliau sedih banget gara-gara kamu suka sembunyi di dalam lemari terus,"

Sella mendorong tubuh temannya itu untuk pergi dari kamarnya, "Pergi, aku nggak mau dengar nasihat."

"Ini bukan nasihat, tapi.."

"Aku kasihan banget sama diri aku sendiri, Ki, kasihan banget, sampai aku nggak bisa kasihan sama orang lain, ke ibu, atau ke kamu yang jauh-jauh datang ke sini. " Suaranya mulai meninggi. "Kamu berharap apa sih dari orang kayak aku sekarang? Kamu mau aku move on dari kecelakaan bulan lalu, melanjutkan hidup aku, begitu? Aku orang paling malang sedunia, Ki!"

Ibu datang tergopoh-gopoh menghampiri ketika ia mulai meneriaki temannya. Temannya mau tidak mau pamit pulang karena permintaan ibu. Sella berbaring kembali di atas ranjang dan ibu duduk di sisi kasur, mengelus pelan rambutnya. Ibu berkata bahwa bahwa semuanya akan baik-baik saja dan ia akan kembali seperti sedia kala. Meskipun Sella ingin sekali berkata bahwa kalimat baik-baik saja hanyalah omong kosong belaka, ia hanya membalas ucapan beliau dengan anggukan singkat. Ibu menyarankan Sella untuk beristirahat kembali dan beliau pun melangkah ke luar kamar.

Istirahat? Sella bosan beristirahat. Ia telah beristirahat di atas ranjang kamar selama tiga minggu dan beristirahat di atas ranjang rumah sakit selama seminggu, ia muak beristirahat! Sella memutuskan untuk bangkit dari tempat tidur, melangkah dengan kaki pincang menuju lemari pakaian. Mungkin ibu akan menangis lagi nanti, tetapi sekarang ia sudah tidak peduli. Ia ingin pergi ke masa lalu, mengubah alur hidupnya, dan semua akan kembali normal seperti sedia kala. Ia membuka pintu lemari, memijakkan kakinya ke dalam ruang sempit penuh gantungan baju, dan meringkuk di dalamnya. Pintu lemari pun ia tutup dengan rapat, kemudian ia memejamkan kedua matanya.

Kejadian satu bulan yang lalu, 24 Februari 2019, sekitar sore hari, tepat di bawah lampu lalu lintas, tempat penyebrangan dekat rumahnya. Pikirannya memutar kembali suatu adegan yang tak pernah ia lupakan, penuh rasa penyesalan dan sakit, ketika kecelakaan itu mengubah kehidupan seorang perempuan bernama Sella untuk selamanya.

Tentang Manusia dan Masalah (Kumpulan Cerita Pendek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang