1.

72 13 0
                                    

Lisa duduk termenung di sudut kedai,
helaan nafas lelah sesekali terdengar darinya.
Ice Cream Cone Vanilla yang gadis itu pesan sudah mencair hingga terusan hitam yang dipakainya basah dengan beberapa bercak putih
lamunannya tidak terganggu barang sedikitpun
bahkan saat pintu kedai dihari senin itu terus saja berdenting untuk menerima masuknya pelanggan.

sudah hampir satu bulan berlalu, keadaan duka yang tadinya menyelimuti, tangis yang tadinya menyelimuti, para saudari sang ibu yang tadinya berdatangan sudah tidak lagi terlihat.
mereka yang pura pura berduka hanya
datang-menangis-merasa kasihan-pulang.

Lisa menggeleng lalu memutuskan untuk beranjak, sudah dua jam ia duduk termenung sendirian.
Lisa mengambil tisu basah ditas yang terlampir pada lengan kirinya lalu membersihkan tetesan eskrim pada bajunya.
setelah bajunya sudah terlihat bersih gadis itu melangkah kekasir untuk membayar pesanan yang bahkan tidak gadis itu sentuh sedikitpun.

"pulang lebih cepat nona Lisa?"
tanya sang Kasir ramah.

"aku harus kesuatu tempat"
Balas Lisa dengan senyum indah terlampir diwajahnya.

setelah selesai membayar dan berpamitan
Lisa meninggalkan kedai tersebut.
membuat satu orang teman dari sang kasir datang menghampiri
"Joy"
panggilnya.

kasir yang ternyata bernama Joy itu berdehem menanggapi.

"ada apa dengan Nona itu?"
tanya wanita berambut blonde itu penasaran.

Joy menoleh, mengangkat salah satu alisnya bertanya
belum ada pelanggan yang memesan jadi ia bisa lebih bersantai
"ada apa bagaimana, Yeri?"

"satu bulan ini gadis itu hanya memesan tapi membiarkannya mencair, selalu menggunakan gaun hitam dan selalu duduk di bangku ujung dengan termenung, apa dia gila?"
penasaran Yeri dengan kalimat yang sedikit dipelankan pada akhir kalimat, takut takut Lisa yang sedang di bicarakan tiba tiba kembali lagi.

Joy menggeleng
"tidak, dia tidak gila...Nona Lisa sudah menjadi langanan kedai ini dari 3/4 tahun yang lalu, gadis cantik itu sangat baik dan ramah juga ceria"

"bagaimana kau tau?, kau baru saja bekerja 1 tahun— "

"dari kasir sebelumnya"
potong Joy, gadis itu bergeser dari depan Box Ice cream mempersilahkan Yeri untuk melayani pelanggan yang memesan.

dengan tangan sibuk bergerak membuat pesanan pelanggan yang sudah tertera pada monitor Yeri kembali berucap
"dia memang terlihat baik tapi kalau ceria darimana kau melihat keceriaannya?"

"karena kau baru jadi kau tidak tau...
tapi sebelumnya dia tidak pernah datang menggunakan gaun hitam aku bahkan tidak pernah melihatnya menggunakan pakaian gelap sekalipun, dia juga selalu memakan Ice Creamnya dengan riang walaupun sesekali aku mencuri lihat dia menagis diam diam, dalam tatapan kosongnya"

setelah tersenyum dan mengucapkan ucapan selama menikmati pada sang pelanggan Yeri membalik badanya manghadap Joy
"sepertinya dia sedang berduka"

Joy mengedikan bahunya tanda tidak tau lalu melipat celemek yang sebelumnya sudah gadis itu lepaskan
bersiap tutup kedai karena jam sudah menunjukan pukul setengah 6 sore
"kenapa kau terlihat sangat penasaran?"
tanya Joy tiba tiba.

"dia terlihat tidak asing"

..

mobil hitam yang Lisa kendarai berhenti di depan gerbang tinggi Universitas Hankuk,
sekolah khusus para study Asing.
kali ini adalah giliran Lisa untuk menjemput sang adik, Somi atau Jeon Somi jika mengikuti marga sang Ibu (Jeon Hanna).

Ice CreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang