25. Pacar?

795 91 20
                                    

"Pagi jiho" Sapa hangat yuju seperti biasanya.

"Hai jiho" Mina nih, sambil senyum kalem.

"Hem" Jawab jiho yang masih gendong tas sekolahnya terus taroh di kursi.

Tumben rose nggak heboh kayak biasanya, aneh sih.

Nggak jadi aneh deng, ternyata pagi-pagi gini juna lagi ngapel di kelas dia.

Jiho ngedengus, "pagi-pagi udah pacaran aja lo dua"

"Sirik bilang ae lo!" Sembur rose.

"Wkwk" Tambah juna, gimanapun dia tetep nggak berani kalau harus hadepan sama jiho.

Karena ini rose, juna ngikut. Kalau sendirian nggak deh, kapok.

"Sama jeka aja sono!"

Mukanya jiho langsung merah kayak kepiting, sialan!

Jiho bangkit terus tanpa babibu langsung tabok rose. Rose nya cuma bales ngakakin doang.

"Kok jeka sih beb? Bukannya dia sekarang udah punya cew—"

Rose buru-buru tutupin mulut juna.

Jiho yang baru aja duduk lagi langsung noleh ke arah rose sama juna.

"Loh? Lo belom tau ho?" Si juna masih aja nyerocos.

"Padahal di grup rame loh"

Yuju, rose sama mina udah nggak tau mau gimana lagi. Karena pastinya jiho juga bakalan tau.

"Maksudnya?" Nggak ada jawaban. Jadi jiho bakalan nyari sumbernya sendiri.

Dari semalem jiho emang nggak buka HP sama sekali sih.

Dan, beneran lagi rame di grup sekolah.

"Jiho... " Mina samperin jiho.

Ada anak kelas tiga tukang gosip sekolah yang sebarin itu, dan emang dasarnya jeka itu populer, jadinya jelas pada heboh.

"Jiho, kamu nggak langsung percaya gitu aja kan?" As always, Mina selalu positif thingking.

Pelukan.

Darimana sisi positifnya kan?

"Kenapa min? Percaya atau enggak, itu juga haknya jeka bukan aku"

"Dia bebas mau pacaran sama siapa aja kan?"

Rose nyubit juna berkali-kali, padahal yang jelas itu juga bukan salahnya juna.

"Tenang dulu jiho" Yuju sama Mina sekarang lagi ngerubungin jiho.

Rose ngusir juna pergi, terus gabung.

"Kalian kenapa sih? Gua nggak papa!" Jiho sebenernya nggak yakin kalau dia baik-baik aja.

Sakit.

Meskipun jiho sendiri paham betul, kalau suatu saat nanti waktu itu pasti tiba.

Waktu di mana jiho bakal ngeliat orang yang paling dia sayang bersanding sama orang lain.

Tapi tetep aja, mau sekarang ataupun nanti jiho jelas belom siap.

"Suka kebiasaan nahan tangis" Komentar rose, nepuk-nepuk pundak jiho.

"Muka lo merah tuh"

Tes.

"Rose sialan!" Jiho jadinya nangis, tapi mukanya di tutupin pakek tangan.

"Di luaran sana banyak cowok kali ho, mau yang kayak gimana? Lo cantik gini, siapa yang mau nolak lo?"

Yuju tau itu nggak mempan, karena mau gimanapun yang namanya jiho kalau udah cinta sama orang itu susah.

[1] Nikah sama om JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang