The Paradise of the Exotic Biologist (NP)

Chapter 10

Hanya tidak bermain dengan baik (siswa mendorong guru untuk melanjutkan)

Guru yang telah memikirkannya sejak lama telah melakukannya dengan dirinya sendiri.

Guru yang selalu muncul dalam mimpinya dengan postur yang sangat menarik telah melakukannya dengan dirinya sendiri.

Apa objek Anda, dan apa yang Anda lakukan

Singkatnya, apakah mendalam atau tidak, masih ada ide lain, tetapi setidaknya, sebagai seorang pemuda dengan pisau asli dan senjata asli untuk pertama kalinya dan objek yang begitu sempurna, Kevin bekerja keras, tetapi masih gagal. untuk bertahan terlalu lama.

Dengan beberapa dorongan yang bekerja keras dan kejam, arus yang terakumulasi menjadi semakin kuat, dan darah mendidih di sekujur tubuhnya. Kevin memeluk tubuh seputih salju di lengannya, mencium dan menjilat tanpa pandang bulu. Gigi harimau yang tajam tidak bisa disembunyikan, meninggalkan satu demi satu bekas gigi merah tipis di bahu dan dada Sokeya.

Kemudian, segera, pertumbuhan psikologis dan fisik berlipat ganda, dan kesenangan meremas menghancurkan saraf. Kevin mendengus, "Oh", matanya memutih dan kulit kepalanya mati rasa. Dia tersentak dan secara naluriah menempel di bagian terdalam tubuh sokeya. Dia bergumam, "Guru, guru, Anda sangat nyaman."

Tiba-tiba, cairan panas disemprotkan ke gua krisan. Sokeya gemetar karena kegembiraan. Terlebih lagi, objek dalam ejakulasi melebar dengan sia-sia, seperti simpul dengan makhluk khusus. Mereka terjebak dalam daging empuk. Titik sensitif asli disebut gesekan berulang dan mencapai batas ekstrim. Tiba-tiba, bidikan internal menunjukkan lapisan tipis kebingungan di wajah ukiran batu giok, mata birunya penuh dengan trans, dan Sokeya tersentak dan mengalami orgasme.

TN: Makhluk Khusus disini Makhluk Asing yang biasanya ada di sekitar rumah Sokeya

"Ah ah!" Sokeya tidak sesabar Kevin. Dia merasa itu datang. Dia menegakkan tubuh dan terjepit di bagian atas batang giok di antara mereka. Cairan putih keruh tipis menyembur keluar, memercik ke mana-mana di perut bagian bawah mereka.

Pikiran Sokeya agak kosong. Dia menyipitkan matanya, bulu matanya yang panjang jatuh, meninggalkan bayangan. Pada pandangan pertama, beberapa didorong secara paksa ke sofa dan dirusak dengan rasa tidak enak. Jika dia tidak memegang ekor di belakang pemuda berambut merah di tangannya dan meluncur.

Ekor iblis itu halus, tetapi lebih keras dari otot-otot tubuh manusia. Ibu jarinya menggosoknya di sepanjang busur, dan pikiran Sokeya berangsur-angsur kembali. "Ini kelalaianku. Yah, aku sudah lama tidak memperhatikan darahmu. Kevin sayang, katakan padaku, apakah kamu memiliki perasaan disini? Kamu ras yang mana? Apakah kamu punya sayap atau tanduk?"

Sokeya lebih sederhananya belajar, tapi bagi Kevin, hal itu bisa disebut adik kedua. Selama gerakan emosional, saraf yang dapat merasakan kenikmatan seksual secara khusus berkembang. Rasa malu yang keluar setelah tidak lama tidak memudar dari pikirannya. Dalam sekejap mata, apa yang masih terkubur di tubuh guru siap bergerak lagi, dan Kevin menunjukkan sedikit rasa malu, Wajah merahnya sedikit imut dengan taring tajam dan telinga yang dihasilkan selama mania erotis awal.

Sokeya geli dengan raut wajah anak laki-laki besar itu seolah-olah dia telah dipaksa. Meskipun dia merasa bahwa tusuk daging di lubangnya keras lagi, dia masih menarik tubuhnya kembali. Namun, dia tidak banyak bergerak. Kevin memeluk lagi dengan keluhan di wajahnya dan menjawab pertanyaan, "Guru, saya hanya tidak bermain dengan baik."

Rambut merah lembut tampak terkulai menyedihkan. Sokeya mengangkat alisnya dan menatap Kevin yang bertingkah seperti bayi dan membenamkan kepalanya di bahunya. Dia harus berhenti dengan enggan menghiburnya dengan kurang terampil - Anda tahu, Sokeya belum tidur dengan adik laki-lakinya yang memiliki keterampilan buruk untuk menjaga harga diri perawan, dan bisnisnya tidak terlalu terampil, "Jangan khawatir. seperti melakukan eksperimen. Selalu aneh untuk beberapa kali pertama."