5

2.8K 315 2
                                    

Sejak pembicaraan Jungkook dan ayahnya tempo lalu. Jungkook memutuskan untuk tetap melanjutkan perjanjian nya dengan Rosé.

Namun, tak dapat dipungkiri. Ia sebenarnya sedikit gelisah memikirkan hal-hal yang akan terjadi saat masa kontrak nya habis.

Jungkook merenung, apakah nanti ia siap jika pada akhirnya, ia akan berpisah dengan Rosé. Ini, sedikit menyakitkan jika dibayangkan.

"Jungkook."

Sang empunya nama menoleh.

"Ada apa hyung?."

Jimin tersenyum tipis, menepuk pundak Jungkook. Ia paham apa yang dirasakan oleh adik iparnya.

"Jangan khawatir, aku akan membantumu." Ucap Jimin.

Jungkook menatap lekat mata Jimin.

"Aku bahkan tak paham. Entah apa yang aku rasakan hyung. Kau tahu?, saat ini aku sangat takut."

Jungkook melipat bibirnya. Ia masih tak paham akan rasa takut yang dialami nya. Rasa takut akan kehilangan sosok Rosé atau rasa takut akan kemarahan ibunya.

"Aku tak tahu jika ini membuatmu takut. Hei, jarang sekali aku melihatmu seperti ini." Jimin sedikit terkekeh.

Mereka berdua sedang dalam restaurant bintang lima. Yah, bisa ditebak bukan. Mereka berdua akan mengadakan pertemuan penting dengan partner bisnis mereka.

Sebenarnya Jungkook dan Jimin memiliki perusahaan nya masing-masing. Namun, karena mereka sedang ada projek bersama, makanya Jimin dan Jungkook memiliki satu pertemuan yang sama.

Jungkook menghela napas berat, "Hhh, hyung. Sudahlah mari lupakan sejenak masalah ini. Lebih baik kita persiapkan diri untuk bertemu Mr. Kim. Ku dengar, ia adalah pebisnis yang handal. Aku rasa kita tak akan rugi bekerja sama dengan nya."

"Ah, kau benar Jung." Jimin tersenyum kikuk.

Sebenarnya, Jimin mengerti bahwa Jungkook berusaha untuk mengalihkan pembicaraan mereka. Ia tahu, Jungkook bukanlah orang yang penakut. Namun entah kenapa, karena perjanjiannya ia jadi seperti itu.

Di tengah kesunyian mereka, tiba-tiba datang pelayan dengan seorang pria di belakangnya.

"Ah, ini dia tuan. Meja dengan reservasi atas nama Park Jimin." Ucap sang pelayan dengan mengarahkan kedua tangannya ke hadapan Jimin dan Jungkook.

Melihat itu, Jimin dan Jungkook pun segera berdiri untuk menyambut nya menyadari bahwa partner mereka telah tiba.

Pelayan itu pun segera memisahkan diri dari mereka bertiga.

"Senang bertemu kalian. Perkenalkan, saya Mr. Kim. Panggil saja Taehyung." Ucap Taehyung tersenyum, menjulurkan tangannya ke hadapan kedua orang itu.

Baik Jimin maupun Jungkook, mereka langsung membalas juluran tangan Taehyung.

"Ah, senang juga bertemu dengan Mr. Kim yang sangat hebat. Aku Park Jimin dan ini adalah Jeon Jungkook. Aku harap, kita bisa bekerja sama dengan baik." Jawab Jimin, disertai selipan pujian untuk Taehyung.

Setelahnya, mereka langsung melanjutkan pembicaraan tentang proyek-proyek kerja samanya.

"Ku dengar, kau sudah menikah ya hyung?." Tanya Jungkook.

Yah, sekarang konteks pembicaraan mereka sedikit lebih ringan dibanding tadi. Jungkook memanggil Taehyung dengan embel-embel hyung di depannya saat mengetahui bahwa Taehyung seumuran dengan Jimin.

Taehyung terkekeh, "Hm, ya bisa dibilang begitu."

"Haha, boleh lah kapan-kapan istri kita bertemu." Jimin menimpali.

MY ROSÉANNE [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang