"APPA!"teriak Woojin,membuat Jihoon terbangun dari tidurnya,
Mobil yang mereka kendarai oleng dan berbelok-belok setelah sebuah tubrukan dari belakang mengenai mobil mereka.Tuan Park dengan susah payah menstabilkan setir mobil, namun ia juga panik dengan apa yang terjadi
"APPA AWAS APPA"teriak Jihoon terkejut saat tahu yang terjadi saat ini.Dari belakang sana jarinya menunjuk sebuah mobil dihadapan mereka
"APPA AWAS"teriak Woojin syok, dan Tuan Park mau tak mau langsung membanting setir mobil nya,
Membuat mobil itu menubruk dinding pembatas dengan sangat kerasBRUK
"APPA! Haahh hahhh"
Jihoon tersadar, ternyata tadi itu hanyalah mimpi.
Nafasnya tersengal-sengal saat memori-memori kehidupannya kembali berputar.
"Apa itu tadi?"pikirnyaKemudian ia menyadari bahwa ia sekarang sedang berbaring diatas sebuah kain yang terasa agak tebal,
Pemuda itu berdiri kemudian berjalan mendekat kearah sebuah Api unggun yang menyala di tengah-tengah bangunan kosong itu.Jihoon mengedarkan pandangannya,
Tempat ini terasa asing,
Dan ia menjadi berpikir-pikir mengapa ia bisa disini.Kruukkk
Pemuda Park mengcengkeram perutnya yang kembali berbunyi
"Makanlah ini"
Jihoon terkesiap saat mendengar seseorang berbicara dibelakangnya.Pemuda Park itu berbalik dengan waspada dan dapat ia lihat seorang pemuda mengulurkan sebuah daging yang terlihat baru saja dibakar.
Jihoon dengan seksama memperhatikan wajah pemuda itu yang tertutup kain hitam sebagai masker wajahnya.
Tampak tinggi, dengan tubuh yang kekar dan bidang."S-siapa kau?"tanya Jihoon kepada pemuda itu yang hanya menatapnya
"Makan dulu ini"ucap pemuda itu lagi sambil mengisyaratkan Jihoon untuk mengambil daging yang ada ditangannya itu.Jihoon dengan ragu meraih nya,
Dan setelahnya ia pun mengunyah daging matang itu dengan lahap.
Sepanjang ia makan, pemuda itu hanya diam memperhatikan nya sambil sesekali menjaga api unggun itu agar tidak mati."Apa ada yang ingin kau tanyakan?"ucap pemuda itu, tampaknya ia tahu bahwa Jihoon sedang menatapnya.
Jihoon dengan pelan pun berucap
"A-apa kau punya nama? Siapa namamu?"tanya Jihoon dan pemuda di hadapannya itu pun masih fokus pada kegiatannya."Daniel,Kang Daniel"ucap Pemuda yang bernama Daniel itu memperkenalkan diri
"Aku Jihoon, Park Jihoon"balas Jihoon walau pemuda Kang itu tak bertanya namanya."Ku pikir hanya aku satu-satunya yang hidup disini"ucap Daniel memecah kesunyian,
Membuat atensi Jihoon terpaku pada ucapannya
"Satu-satunya? Apa berarti tidak ada yang hidup selain dirimu?"tanya Jihoon dengan terkejut."Ada"sahut Daniel singkat
"Siapa?"
"Kau"Jihoon tertunduk mendengar ucapan pemuda itu
"Apa-...apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Jihoon kepada Pemuda itu, membuat Daniel menatapnya bingung
"Eh? Kau tak tau apa yang terjadi?"tanya Daniel dan Jihoon langsung mengangguk mengiyakan."Itu terjadi sekitar 8 tahun yang lalu dan sangat cepat, aku pun tak tau apa yang sebenarnya terjadi. Tapi semua bangunan saat itu langsung rubuh dan hancur lebur sesaat setelah sebuah suara ledakan terdengar di seluruh negeri"ucap Daniel menjelaskan, membuat Jihoon tercengo.
"Apa?! 8 tahun?! Tanggal berapa sekarang?!"ucap Jihoon tak percaya
"Aku tak tau tanggal berapa sekarang, tapi aku selalu menghitung hari. Kalau dari hitungan ku ini sudah tahun 2029. Dan yang kuingat peristiwa mengerikan ini terjadi pada november 2021"ucap Daniel lagi.Jihoon membeku dengan wajah terkejutnya,
Dalam pikirannya ia bertanya-tanya kemana keluarga nya sekarang.
"Kenapa kau terkejut? Apa kau tidak tau kejadian itu?"tanya Daniel kepada Jihoon, membuat pemuda Park itu mengusak rambutnya kasar."Aku tak tauu aarrgghhh"frustasi Jihoon,
Namun setelahnya pemuda Park itu berdiri
"Kau mau kemana?"tanya Daniel melihat Jihoon yang hendak melangkah keluar darisana."Aku akan kembali ke reruntuhan rumah sakit, aku harus tau apa yang terjadi padaku"ucap Jihoon,
Namun gerakannya terhenti saat Daniel menahan pergelangan tangannya.
"A-ada apa?"tanya Jihoon kepada Daniel
"Ini sudah malam, sepertinya kau belum tahu betapa berbahayanya disaat malam"ucap Daniel, membuat Jihoon menatapnya kesal
"Kau pikir aku perempuan? Lagipula aku tidak punya jam malam"sahut Jihoon, dan dalam pikiran Daniel ia semakin bahwa pemuda ini benar-benar tak tahu apa yang telah terjadi."Sejak runtuhnya kota Seoul, banyak hewan-hewan buas yang berada di perkotaan ini. Kau bisa saja bertemu macan atau harimau disana. Apalagi saat malam seperti ini adalah waktu yang tepat bagi mereka untuk berburu"ucap Daniel menjelaskan kepada Jihoon yang tampaknya menjadi takut.
Pemuda Park itu kembali mendudukkan dirinya,
Membuat Daniel mengira bahwa pemuda itu adalah anak kecil
"Apa kota lain juga hancur?"tanya Jihoon kepada Daniel yang bersandar pada dinding."Aku tidak tahu pasti, tapi selama bertahun-tahun aku tidak pernah melihat ada bantuan yang datang. Mungkin kota lain juga mengalami hal yang sama. Tapi lebih buruk lagi..."Daniel menjeda ucapannya, membuat Jihoon menatapnya penuh tanya
"Apa?"
"Bisa jadi seluruh dunia sudah hancur sekarang"
Tbc
Votement juseyo
Kisseu
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last (NIELWINK)
FanfictionSaat ia membuka matanya, Jihoon sadar bahwa dunia sekarang sudah berubah. Tidak ada seorang pun dan ia merasa sendirian. Namun, disaat ia berada pada titik lemahnya, Ternyata masih ada orang lain yang membantunya.