Chapter 1

148 0 0
                                    

Sudah 3 bulan kota ku dilanda musim panas. Masih 3 bulan lagi untuk masuk ke musim penghujan.

Ya, aku sangat merindukan hujan.

Hal yang kurindukan saat hujan adalah ketika tempat yang ramai berubah menjadi sepi.

Teringat kejadian sebeberapa bulan yang lalu saat musim hujan. Saat aku berada ditaman, tiba-tiba seorang lelaki menghampiriku dengan payung yang berwarna biru itu. Dia menaruh payung itu tepat diatas kepalaku.

"Apa yang kau lakukan disini?" kata lelaki yang mengalihkan pandangannya ke arah air mancur tepat didepan pandanganku. "Aku menyukai air hujan yang jatuh mengenai air mancur itu." jawabku yang selang beberapa menit hampir terdiam.

Lelaki itu menjatuhkan payung ke arah belakangku sambil dia melangkahkan kakinya ke arah air mancur. Aku mengikuti langkah lelaki itu.

"Apa yang ingin kau lakukan?" tanyaku saat jarakku dengannya hanya beberapa centi dibelakang dia. "Aku menyukai air mancur juga. Terlihat indah." jawab lelaki itu tanpa mengalihkan pandangannya dari air mancur. "Namaku Stefanny, kamu bisa panggil Fany." aku menjulurkan tanganku lalu disambut dengan hangat oleh tangan lelaki itu "aku Alvaro, kamu bisa panggil aku Al atau Varo."

Hampir setengah jam aku dan Varo berdiri disini dan tak ada sepatah katapun yang keluar dari kita berdua.

"Kamu suka kesini?" tanya Varo kepadaku. "Aku suka kesini, terutama saat hujan datang." jawabku sambil berjalan ke arah kursi yang tak jauh dari tempatku dan Varo berdiri.

------------

Maaf ya kalau ceritanya jelek. Baru pemula bikin cerita huhu.

Semoga suka ya!!!

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang