Chapter 2

77 1 0
                                    

    Sudah hampir 1 jam aku bersma Varo ditaman ini. Sebenarnya sudah dari 10 menit yang lalu hujan berhenti turun, namun aku dan Varo sibuk berkeliling taman dengan baju yang basah seperti ini.

    "Mengapa kamu betah berlama ditaman ini, Fan? Apalagi dengan keadaan bajumu yang basah. Apa kau tidak takut sakit?" tanya Varo sambil berjalan menyusuri taman mawar. "Sakit? Tidak pernah aku sakit saat bermain hujan seperti ini, Varo. Hahaha" jawabku yang kemudian disambut dengan senyuman hangat Varo.

    Hampir 5 menit kita saling berdiam, menyusuri taman mawar ini sampai ujung.

    "Hei. Kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Mengapa kau betah disini?" tanya Varo sambil mencubit pipiku. "Aduh sakit Varo. Aku suka ketaman ini saat hujan karna mengingatkan aku akan kehilangan mama ku." jawabku dengan mata yang hanya tertuju ke tanah basah. "Maaf, Fany. Aku tidak tau jika itu membuatmu sedih." wajah Varo terlihat sedih dan sangat lucu kali ini. "Tidak masalah, Var. Lagian juga kan kamu baru kenal aku ya. Hahaha. Kalau kamu kenapa suka disini?" tanyaku yang di barengi dengan wajah sinis. "Aku suka wangi rumput yang terkena air hujan dan aku juga suka melihat air hujan yang bertabrakan dengan air mancur." jawab Varo sambil tertawa.

    Varo memandang wajahku untuk beberapa menit hingga tiba-tiba tangan di pundak Varo membangunkan lamunannya. Ya, dia adalah wanita berkulit putih dengan sepatu high heels nya yang sangat indah dibalut dengan dress hitam yang dibalut ketubuhnya.

    "Eh, mama. Ngapain mama disini? Kenalin ini Stefanny, ma. Dia daritadi temenin aku jalan ditaman ini." sambut Varo setelah mencium tangan yang dia panggil mama.

------------

Jangan lupa vote dan comment ya.

Ditunggu cerita selanjutnya!!! ^^

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang