KARINA sebenarnya tidak suka belajar, atau jika boleh memilih dia hanya ingin bersantai sepanjang hidupnya, namun saat ini dia harus terjebak di dalam kelas fisika.
Ugh... melelahkan.
Pak Lucas memberi pertanyaan dan tangan Karina refleks terangkat tidak memberi celah pada murid lain untuk menjawab, dia sangat pintar dan itu di akui walau caranya menjawab terkesan ogah-ogahan.
"Karina, nanti kalau udah pulang tolong ke ruangan saya dulu sebentar ya." ujar Pak Lucas setelah mendengar bel istirahat berbunyi.
"Baik Pak." Karina sedikit tersenyum walau sebenarnya dia malas. Begitu Pak Lucas melangkahkan kakinya keluar, gadis itu langsung memutar bola matanya.
"Serem banget tuh muka, pantes jomblo, yang deketin lo udah kabur duluan." Giselle terkekeh, mendorong pelan punggung Karina yang sedang berdiri agar gadis itu berjalan keluar kelas.
"Gini-gini banyak yang suka."
"Iya dehhh."
***
•Wina POV
Kelas kami keluar lebih dulu sebelum bel istirahat berbunyi. Aku akhirnya mengajak Ningning untuk menunggu Kak Jeno di depan kelasnya, dia mengajakku untuk makan di kantin lantai satu, jadi sekalian saja aku tunggu.
"Aneh banget memang gue mau dijadiin obat nyamuk begini." aku terkekeh mendengar keluhannya.
Tanpa sengaja mataku melihat gadis paling mencolok yang keluar dari kelas sebelah dengan wajah datar. Oh, itu mantan Kak Jeno yang pernah diceritakan Ryujin padaku.
Karina Damien.
Satu sekolah tau bagaiman perjuangan Kak Jeno yang mendekatinya semenjak mereka MOS, aku tidak begitu tau menau soal kisah mereka, tapi Ryujin bilang mereka hanya bertahan 5 bulan karena Kak Karina memutuskannya sepihak.
Kak Karina sangat cantik, melebihi bayanganku. Dia berhenti sebentar dan menatapku dengan datar saat gadis yang ada disampingnya memberikan lirikan mata untukku. Mulutnya menyeringai sebelum akhirnya melangkah lagi menjahui pandanganku.
Aku yakin dua orang itu sedang menjadikanku bahan obrolan mereka.
Aku tiba-tiba menjadi gelisah, tanpa alasan yang tidak bisa aku pastikan.
Karina tampak sempurna, mungkin aku hanya takut mendengar kenyataan kalau Kak Jeno masih menyukainya.
"Wina." suara bariton itu mengejutkanku, Kak Jeno ada di depanku dengan senyum paling manis yang pernah ada.
Aku menyukainya.
"Harusnya aku yang jemput kamu ke kelas." lihat, dia sangat hangat.
"Ehm,,, bisa kita makan sekarang?" Ningning menginterupsi kegiatan kami.
"Ya? Kita disini bukan buat liat drama Korea." oh, ada laki-laki lain dibelakang Kak Jeno, wajahnya terlihat seperti kelinci yang sedang kesal, dan satu lagi hanya diam dengan satu tangan merangkul temannya.
Itu Kak Jean dan Mark.
"Makanya kalian harus cari pacar." Kak Jeno mengambil tanganku lembut, dan menggandengnya.
"Maksud lo apa? Kita ini pacaran." Kak Mark berujar dengan nada agak ditinggikan, menghasilkan kekehan kecil dari mulut Kak Jeno.
"Ga usah di dengerin, mereka gila."
Kami memasuki kantin, kawasannya luas jadi tidak akan ada istilah berdesakan. Walau seluruh meja rata-rata penuh. Kak Mark menunjuk meja kosong yang bisa kami tempati, tapi di samping meja itu ada Kak Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu Manis - jiminjeong
FanfictionJujur karina kalau diceritain, terlalu tolol. Tapi tetep aja ada yang suka. - • gxg • Kartop • Bahasa non-Baku • Update tergantung moodku ya sob.