-02-

3 0 0
                                    

Hallo...
Sebelumnya terima kasih karena sudah bersedia mampir dan membaca cerita ini♡

••••••

"Avni, kamu mau bawa aku pergi kemana?" tanya Kirei.

"Kirei kamu gak usah banyak tanya, kamu cukup duduk tenang, gak usah khawatir Avni nggak bakalan macem-macem kok."

"Serius, kamu udah kehilangan akal yah? Ini baru jam 5.30 a.m Avni kita mau kemana?"

"Nanti kamu sendiri juga bakalan tahu, kita bakalan kemana."

Kirei merasa sia-sia jika terus bertanya, pada akhirnya Avni adalah Avni, sahabat kecilnya yang punya banyak cara untuk bisa membuat Kirei kesal sekaligus senang.

Kirei diam, ia mengarahkan kepalanya keluar jendela mobil, Kirei baru sadar bahwa kota Bandung banyak di minati wisatawan dari berbagai daerah, buktinya di sepanjang jalan Braga banyak orang berlalu lalang, dengan warna kulit, pakaian, gaya bahasa yang berbeda-beda.

"Avni, sudah berapa lama Kirei gak keluar jalan-jalan mengelilingi kota Bandung?" tanya Kirei, kedua matanya tak bisa lepas ia terus memandangi jalanan kota Bandung.

"Hmm... Dua tahun maybe. Kenapa emangnya? Baru sadar yah kalo kota Bandung sekarang udah berubah, sama kayak kamu Rey, semenjak kejadian tiga tahun yang lalu, kamu berubah, nggak sama lagi kayak waktu kita masih umur 5 tahunan."

Kirei terdiam, tak ada lagi percakapan setelahnya, perjalanan hanya diselimuti keheningan.

"Kita udah sampai, ayok cepetan keluar. Terus, tolong bawain tas yang ada di jok belakang yah." ucap Avni, lantas ia langsung keluar dari mobil meninggalkan Kirei yang tengah kebingungan.

"Ngapain Avni bawa aku ke tempat kayak gini?" batin Kirei berbicara.

"Kirei buruan bawa tas nya, Avni yakin hari ini bakalan jadi hari yang paling nggak bisa kamu lupakan seumur hidup kamu." teriak Avni, dia sudah berada jauh dari mobil.

Karena penasaran Kirei segera mengambil tas hitam yang ada di jok belakang, lalu keluar dari mobil.

Kirei melihat ke arah kanan dan kiri, sebenarnya Avni mau membawa Kirei kemana? Kawasan lingkungan disini terlihat kumuh, ditambah lagi rel kereta yang sudah tak berfungsi di sisi kanan, banyak anak-anak bermain disana, entah apa yang mereka pikirkan, bagaimana jika mereka terluka karena berlarian menyusuri rel tanpa alas kaki. Dengan sehelai baju yang tipis, apakah mereka tak merasa dingin dengan cuaca di pagi hari ini.

Kirei melihat Avni yang di kerubuni anak-anak, wajah-wajahnya terlihat senang, Avni berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan anak-anak, lalu satu persatu anak-anak itu memeluk Avni.

Avni melambaikan tangan ke arah Kirei, "kesini, mereka nggak bakalan bikin kamu sakit atau kotor kok. Mereka cuman anak-anak yang senang di ajak bermain."

Entah sihir apa yang membuat Kirei tiba-tiba langsung melangkahkan kaki menuju ke arah Avni, sesampainya Kirei disana, Avni memperkenalkan Kirei, "anak-anak kenalin ini namanya kak Kirei, dia teman baik kak Avni, beri salam ke kak Kirei."

Kirei hanya bisa tersenyum canggung dengan situasi sekarang, ada satu anak perempuan yang bernama Putri, dia orang pertama yang mendekati Kirei, menggapai tangan kanan Kirei, lalu mencium punggung tangan Kirei. Putri terseyum, senyumannya manis sekali ditambah gigi gingsul yang ia miliki, rambut panjang hitam legamnya mengingatkan Kirei dengan dirinya sendiri waktu masih kecil.

Putri menjauh, memberi ruang pada anak-anak lainnya untuk berkenalan dengan Kirei, satu persatu anak mencium punggung tangannya. Aneh, Kirei merasakan percikan-percikan bahagia dalam relung hatinya, Kirei tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa hal semacam ini membuat dirinya senang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kirei (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang