-Ketemu-

208 30 1
                                    

Byuurrr!!

"HENDRA,SINIIN UANG JAJAN LO!" Hendra diam dan hanya menunduk.

BUGHHH!!

"HEH LO BISU,APA GIMANA??GUE CUMA MINTA DUIT LO GAK LEBIH!" terus orang itu selalu mengganggu Hendra,sejak masih menjadi murid baru di sekolah SMA ERLANGGA.Ia membuat ulah dan membully Hendra yang sedang membaca buku di taman sekolah waktu itu.

"maaf,tapi saya ga bawa duit jajan hari ini" Hendra menjawab dengan menunduk,

"Halah.. alasan lo!ya kali orang kaya lo ga bawa duit jajan,apa jangan-jangan lo jajanin cewe-cewe lu di luar sana?OMG.. SEORANG HENDRA GEMILANG RAHARDJA GAK BAWA DUIT JAJAN GAIS!!" ucap Gibran,ya Gibran 11 IPS-2. Anak yang sering membully Hendra yang notabenenya lebih senior darinya itu.

Suara tertawaan terdengar di telinga Hendra,tertawaan khas anak-anak kelas 12 IPA-3 yang selalu menghantui tidurnya.

"Buka baju lo!"suara gertakan Gibran keras membuat suara-suara sumbang nan cempreng itu tidak terdengar.Hendra menurut membuka seragam dan celananya yang basah -eiit kalian jangan mikir aneh-aneh loh ya!Hendra masih pake kaos hitam sama celana jeans hitam pendek.

Membuka resleting tasnya dan mengambil kantong plastik hitam,saat ingin memungut bajunya yang basah.Telur-telur busuk serta tomat busuk mengenai baju putih dan celana abu-abu miliknya.Gibran dan teman-temannya bahkan menginjak-injak baju sekolah yang sudah kotor dan basah itu.

Setelah membereskan baju kotornya dan memasukkan ke dalam tas kembali, Hendra mengambil tasnya dan berjalan keluar.Ia berpapasan dengan seorang guru wanita,Hendra tau sedari tadi guru tersebut menyaksikan semuanya.Namun tidak ingin melerai.

'Saya tahu ibu daritadi memperhatikan semuanya,benar bukan?tapi mengapa ibu tidak melerainya?'

Hendra menatap sejenak ke arah guru wanita itu,tepat pada obsidian milik sang guru.

'Maaf nak,maaf'

🍁🍁🍁

DUAKHH!!

"ADUHH!Kepala Azkha!!"

Hendra segera menghampiri anak laki-laki berusia kira-kira empat tahun itu,dan mengelus-elus jidat anak itu.

"OM TAU GAK?KEPALA AZKHAA ITU SAKIT!S-A-K-I-T-I,SAKIT TAU!!" protes bocah itu galak kepada Hendra.

"Maaf ya dek,maaf saya enggak sengaja dan gak bermaksud buat tendang kaleng itu ke arah kamu.Saya ga liat ada anak kecil di sini tadi" Hendra membawa anak itu ke pangkuannya,meniup jidat anak itu yang masih terus mengelus-elus kepalanya.

"Tunggu dulu!" anak itu mengendus-endus bau tubuh Hendra, "IH OM BAU!PASTI BELUM MANDI YA!!!" Azkha turun dari pangkuan Hendra,dan menutup hidungnya dengan tangan kecilnya.

Hendra tertawa kecil,"iya saya belum mandi lagi,gak liat ini baju saya udah bau apek dan busuk?Gak pulang ke rumah dari pagi" jelas Hendra,benar Hendra setelah cabut tidak balik lagi ke rumah.

"OM JOROK IH,KOK ENGGAK MANDI!!" Hendra malah mendekati anak itu,dan menggoda bocah laki-laki itu. "OM JANGAN DEKET-DEKET AZKHA!!KATA MAMA GA BOLEH DEKET-DEKET SAMA ORANG YANG BELUM MANDI,BAU!!" anak itu hendak berlari menjauh tapi langsung di gendong Hendra.

"Bercanda atuh dek,galak amat kayak maung"

"BIARIN!IH AWAS LEPAS DASAR OM ELA BAUU!"

"Nama saya Hendra dek,bukan Ela.Itu mah nama cewek!"

"Enggak!nama om itu Ela!E.L.A!!"

"iya udah terserah kamu aja dek,eh tapi jangan manggil om dong!" protes Hendra,masa cakep begini di panggil om?

"Ya terus apa?masa Azkha manggilnya Daddy?"

"Boleh tuh,boleh banget!"

"gak mau Azkha ga suka orang bau enggak mandi,Om di diskualifikasi dari daftar calon Daddynya Azkha!" Hendra tertawa terbahak-bahak berhasil membuat anak laki-laki itu cemberut.

"Ngomong-ngomong om kenapa bau telur busuk sama tomat busuk?" tanya Azkha penasaran."Sebenarnya saya itu di bully di sekolah" Azkha menatap Hendra kaget.

"om di bully?sama siapa?sini biar Azkha marahin!!" ujar Azkha yang wajahnya memerah menahan marah.

"Eh tapi ga jadi deh,muka om kaya bukan anak sekolah!!Ga cocok mukanya!"

"Iya kan cocoknya jadi Daddy kamu!"

'Astaga hampir ketahuan!'

"Ketahuan apa om?"

"Eh?kamu bisa denger?"

"Bisa sih sebenarnya.Tapi mama suruh sembunyikan dari orang-orang,kadang Azkha keceplosan hihi" Azkha tersenyum lebar,tangan besar Hendra mengelus surai brown anak itu.

"Sepertinya saya ga bisa bohong sama kamu,so sebenarnya saya itu bukan anak sekolah.Umur saya 24 tahun" jawab Hendra yang melihat ekspresi terkejut Azkha.

"HAH?24 TAHUN?? IH OM TUA!"

"Kamu ini daritadi ngeledekin saya mulu ya!" Hendra tersenyum namun di mata Azkha itu sangat seram.Rasanya Azkha mau di makan hidup-hidup oleh Hendra.

"Om jangan marahin Azkha!nanti di pukul mama loh!!" ujar Azkha memperingati Hendra.

"Mana?mana?gak ada orang tuh disekitar sini!" Hendra celingukan menatap sekelilingnya yang memang sepi.

"OH JADI KAMU YANG UDAH NYULIK ANAK SAYA!!!"

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
TBC

ᴄʜᴀɴɢᴇᴅ-𝚑𝚢𝚞𝚌𝚔𝚛𝚎𝚗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang