PPM 2

193 23 20
                                    

"Setidaknya aku bisa terbebas dari kata perjodohan dan pernikahan untuk sementara waktu ini. Aku masih ingin sekolah dan bekerja. Aku tidak ingin menikah terlalu muda. Bukankah sekarang ini bukannya zaman Siti Nurbaya lagi? Heheheh... Aku akan mencari cara untuk mengulur waktu supaya aku tidak dijodohkan."kata Millie dalam hati dengan senang. Dia berpikiran positif bahwa dia bisa menentang perjodohan ini kelak.

Tok....tok...tok...

"Silahkan masuk."kata Millie.

Kemudian tampak Bu Sekar membuka pintu kamar anaknya itu.

"Apakah kamu sudah selesai berkemas-kemas?"tanya Bu Sekar kepada Millie.

"Sudah Bu tinggal sedikit lagi."jawab Millie sambil menutup tas kopernya itu.

"Kamu harus jaga diri baik-baik. Di sana kamu akan lama. Mana di daerah perkebunan. Kalau tidak ada sinyal, ibu gimana menghubungi kamu nak?"tanya Bu Sekar sekali lagi..

"Nanti Millie akan cari cara untuk bisa berkomunikasi dengan ibu. Tenang saja Bu. Ibu pasti rindu kan dengan Millie?"kata Millie kepada ibunya.

"Iya jelaslah. Kamu kan anak semata wayangnya ibu dan bapak. Jadi ibu akan selalu merindukan Millie. Sekarang kamu istirahat tidur. Besok pagi kan mau dijemput dengan mobil kampus. Selamat tidur nak."kata Bu Sekar kepada anaknya.

"Aku tidak sabar menunggu besok. Aku bahagia sekali bisa belajar dan bekerja menemukan pengalaman baru. Wahai bulan dan bintangku, semoga kalian selalu menemaniku kemanapun aku pergi. Selamat tidur."kata Millie.

**********************
Keesokan paginya, setelah sarapan Millie sudah dijemput mobil milik kampus di mana ia belajar. Ia diantar oleh bapak dan ibunya untuk keluar dari rumah.

"Selamat pagi om dan Tante."sapa teman-teman Millie.

"Selamat pagi anak-anakku."jawab bapak dan ibu Millie.

"Pak, Bu, Millie berangkat dulu ya. Jaga kesehatan bapak dan ibu. Doakan Millie bisa sukses dengan tim Millie."pamit Millie kepada orang tuanya.

"Kamu hati-hati di sana. Jaga kesehatan semuanya."kata bapak dan ibu kepada Millie dan ibunya.

Setelah berpamitan Millie naik ke dalam mobil. Mereka bergegas menuju ke daerah di mana mereka akan melakukan riset terhadap suatu tanaman. Di sepanjang perjalanan mereka sangat bahagia. Mereka saling bercerita tidak sabar untuk sampai ke tempat itu.

Beberapa jam perjalanan, akhirnya mobil kampus yang Millie dan timnya naiki sudah sampai. Daerah itu sangat sejuk, berbukit-bukit dan tampak perkebunan teh di samping kanan dan kiri mereka. Mereka sangat takjub, karena selama di kota mereka tidak menemukan pemandangan indah seperti ini.

 Mereka sangat takjub, karena selama di kota mereka tidak menemukan pemandangan indah seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu sampailah mereka di satu rumah yang sangat bagus. Rumah itu terdiri dari dua bangunan dan ada dua kolam renangnya. Di samping rumah itu juga ada pemandangan yang sangat indah. Tampak Millie dan teman-temannya menurunkan satu persatu barang bawaan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pura-Pura MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang