Dicuaca yang mendung, dua insan kini sedang berdiri berhadapan. Yang satunya menunduk, dan yang satunya hanya berdiri untuk menunggu hal penting yang ingin disampaikan.
"Yedam, kayaknya gue gak bisa ngelanjutin hubungan ini deh." Keita berbicara sambil menundukkan pandangannya, tak kuasa memandang Yedam.
"Kei? Kenapa? Gue ada salah sama lo?" tanya Yedam bertubi-tubi, tak dapat disangkal ia kini sangat terkejut. Rasanya kemarin hubungan mereka masih baik-baik saja, tetapi mengapa hari ini sudah berbeda?
"Enggak, lo gak pernah ada salah sama gue. Gue yang banyak salah sama lo." sangkal Keita sambil meremas tangannya tanda gugup, ia perlahan mendongak untuk menatap Yedam yang tingginya tak jauh berbeda darinya.
Yedam diam, menunggu penjelasan Keita. Setidaknya alasan Keita memutuskannya haruslah bagus, Yedam tak mau hubungannya dengan Keita kandas begitu saja.
"Sorry to say, ta-tapi gue sebenernya juga pihak bawah." ujar Keita dengan suara pelan, ia mengalihkan pandangannya kearah samping enggan menatap Yedam.
"Keita, jangan bercanda! Kalau lo mau bikin gue jantungan, gak gini caranya."
"Maaf." ujar Keita sarat akan nada bersalah.
Yedam menatap Keita dengan sorot ketidakpercayaan. Jadi selama ini mereka..?
ARGHH, Yedam ingin berteriak dan mengumpat sejadi-jadinya kala memikirkan hal itu.
"Jadi alasan ini udah cukup jelas kan? Gue gak bisa ngelanjutin hubungan ini. Sekali lagi, maaf." Setelah mengatakan kalimat itu, Keita membalikkan badannya dan melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan Yedam yang masih tercenung.
Yedam tak berniat menghentikan Keita, fakta yang baru saja ia ketahui sukses membuat Yedam terpukul. Yedam kecewa pada Keita dan pada dirinya sendiri. Mengapa bisa-bisanya Yedam tak menyadari bahwa posisinya dan Keita itu sama??!
Rintik-rintik hujan mulai turun, Yedam akhirnya tersadar dari lamunannya. Ia berjalan lunglai untuk pergi meninggalkan taman belakang sekolah. Tidak sedikitpun berniat untuk mempercepat langkahnya, ia menunduk kala setetes cairan hangat membasahi pipinya.
[ \\\\\\\\\ ]
"Heh, masih kepikiran mantan lo?"
Lamunan Yedam tentang kejadian seminggu yang lalu buyar kala Taehyun datang dan menepuk bahunya.
Yedam mendengus, tak berniat menjawab pertanyaan Taehyun. Ia malah balik bertanya.
"Jake mana?"
"Biasalah, sama pacarnya." jawab Taehyun sembari menyedot teh kemasannya. Ia mengulurkan susu kemasan pada Yedam.
Yedam jadi agak menyesal telah bertanya, tentu saja Jake yang baru beberapa minggu bepacaran bersama Sunghoon sedang dalam fase bucin-bucinnya.
"Thanks." ujar Yedam pendek sembari menerima susu itu dari Taehyun.
Taehyun tak membalas ucapan terimakasih Yedam, ia malah sibuk mengoceh tentang pentingnya move on.
"Lo dengerin gue gak sihhh?" tanya Taehyun sebal kala melihat Yedam yang menatap keluar jendela.
"Denger, kok." sahut Yedam pendek, moodnya menurun lagi saat mengingat Keita.
"Serius Dam, lo harus move on! Mau gue kenalin sama kenalan gue gak??"
"Buat apa?" tanya Yedam heran, ia meletakkan kemasan susu yang sudah kosong diatas meja.
"Ya buat bantu lo move on! alias bantuin lo ngelupain Keita."
-----
note : semua tokoh dibuat seumuran.
+ bagi yang gak tau keita, dia salah satu alumni ygtb. sekarang udah debut jadi anggota ciipher.++ ini keita ✦
KAMU SEDANG MEMBACA
help you | dodam ✓
Fanfiction[ short story, completed ] "gue bakal bantuin lo lupain keita." ─doyoung "tapi kalau lo bantuin gue, gue harus bales apa ke lo?" ─yedam "cukup bales perasaan gue aja." warning : bxb / boyslove content, cringe luvieswon, dec 2021