Kata sebagian orang, alpha akan menemukan mate ketika memasuki usia 17 tahun. Itu bohong, buktinya sampai menikah pun aku tak menemukan mate ku.
Dan bagaimana dengan pernikahannya? Omong kosong, berlandaskan perjodohan membawa nama pack sangat memuakkan. Aku jadi kehilangan luna ku. Atau sebenarnya luna ku sudah tidak ada di dunia? Aku tak pernah tahu.
"Hari ini aku sibuk, kau makan malam sendiri ya" atensiku berpindah pada alpha ku, ralat suamiku.
"Banyak perkerjaan?" tanyaku padanya. Ia hanya berdeham sembari menatapku. Manik tajam dan wajah licik itu malas ku pandangi.
Di usia pernikahan kedua tahun pun tampak biasa saja. Hidup monoton seperti dua orang yang menyewa satu apartemen, bercinta pun tidak, pria itu lebih sering memberikan hasratnya pada wanita lain, tapi baguslah dia tak menyentuhku.
Aku tahu jika suamiku berselingkuh dengan seorang gadis lain. Aku memilih diam, masa bodoh dengan semuanya. Dari awal hidupku terasa hampa.
"Aku pergi" katanya.
Pria itu pergi, tanpa mengecup, tanpa nada bicara ramah, dan tanpa senyuman. Aku terbiasa dengan ini.
Lima jam berlalu, terlalu sibuk bekerja membuatku lupa waktu. Kuraih kacamata dan jaket tebal. Suhu dingin menusuk kulit kala melangkahkan kaki keluar. Musim dingin sebentar lagi tiba.
Minimarket terdekat adalah tempat pertama yang ku kunjungi. Sebelum melanjutkan pekerjaan lebih baik mengisi perut dengan sup hangat. Manikku melirik beberapa sup instan di rak, kira-kira makanan apa yang cocok untuk nanti malam.
"Terima kasih, datang lagi ya" ujar kasir minimarket padaku.
Setelah membeli sup, mie instan dan beberapa minuman aku keluar dari sana, namun ada yang aneh ketika aku menginjakkan kaki ke trotoar. Mataku terpejam, mengamati feromon manis ini.
Dia semakin mendekat.
"Yooo! Kak Makiiii!" tanpa sadar tanganku bergerak menutup hidung.
"Lama tak bertemu!" iris oranye itu, surai kecoklatan dan senyuman manisnya mengingatkan ku pada masa lalu.
"L-lama tak bertemu" balasku gugup.
Kenapa ini, tiba-tiba tubuhku serasa panas, jantungku berdetak cepat. Apa yang jadi pemicunya?
"Kak Maki beli apa? Makin cantik saja"
Kugisaki Nobara namanya, adik kelas di SMU pertamaku. Kenapa pertama? Dulu aku sempat pindah karena urusan perkerjaan ayahku.
"Kau juga makin cantik" pipinya merona. Ia tersenyum tipis padaku.
"Tinggal di dekat sini ya? Oh pacarku telfon, nanti kita ketemu lagi ya kak! Ini ID ku" ia memberiku sebuah kertas berisikan ID line. Dia berlari sambil melambai ramah, semakin jauh sampai tak terlihat lagi.
Pusing, sensasi aneh ini memabukkan ku, aroma vanila yang masih ku ingat jelas. Feromon manis yang membuatku kacau, kali ini tidak salah lagi. Kau adalah Luna ku.
***
"Bagaimana dengan heat mu?" tanyaku.
Setelah pertemuan pertama, aku sering mengirimkan pesan padanya. Beberapa bulan ini kami semakin dekat, aku tidak tahu mengapa dia sama sekali tak bereaksi pada feromon ku. Apa Nobara sama sekali tak merasakan hawa keberadaan ku?
Hari ini kami bertemu di sebuah restoran kecil di dekat rumah. Ia memintaku untuk menemaninya kali ini, tentu saja aku mengiyakan tanpa ragu. Siapa yang tak senang saat Luna nya meminta sang alpha datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sin [MakiNoba]✔
Fanfiction[Tamat] Hanya seorang alpha wanita yang berhasil menemukan lunanya, namun mereka bertemu di waktu yang salah. Suamiku selingkuh, dan lunaku mengusirku. Maaf terlambat datang. "Bisakah aku memperbaiki semuanya?" Genre : Shoujo ai, ABO AU, Girl's Lo...