Haekal baru saja mengunci pintu kamar dan berjalan menuju tempat tidur sembari melirik ke arah jam yang sudah menunjukan pukul 10 malam.
Sedangkan Dania baru saja selesai memakai skincare malamnya dan langsung naik keatas tempat tidur berbaring di samping suami.
"Kamu serius besok pagi mau balik lagi kesana?" Tanya Haekal berbaring menghadap Dania.
"Iya, Mama nyariin soalnya, jadi aku harus balik dong."
"Kalau gitu aku ikut deh," ujar Haekal
"Nggak usah biar aku perginya naik taksi aja, lagian aku ke sana nggak lama, sore juga udah pulang."
"Sama aku aja, aku khawatir kamu naik taksi sendirian."
"Ih santai aja, kamu kan besok udah mulai masuk kerja."
"Aku bisa izin kok, kan papa aku yang bos nya haha" Pria berwajah manis itu tertawa kecil.
"Yakin nih? Aku ke sana mau ketemu Mama ketagihan, kamu nggak takut liat Mama?" Tanya nya merubah posisi baring menghadap Haekal, menatap kedua mata yang indah nan menawan itu.
"Takut sih, tapi kan aku bisa nunggu di ruang TV, nggak harus masuk kamar Mama kamu." jawab Haekal mengelus rambut istrinya dengan lembut.
"Terserah kamu deh." Gumam pelan Dania lalu memejamkan matanya.
"Pulang dari rumah Mama kamu sekalian kita belanja kebutuhan rumah, masa kita pesan gofo*d mulu." Ucap Haekal, Dania hanya mengangguk masih memejamkan mata, berniat ingin tidur.
Haekal tersenyum kecil dan tangannya beralih mengelus pipi Dania dengan lembut.
"Yank." panggil Haekal
"Hm? Apa?" Tanya Dania membuka mata dan melihat suaminya itu sudah memajukan bibir mencium kening nya sedikit lama.
Haekal langsung tersenyum, membuat Dania juga ikut mengukir senyum, keduanya bertatapan sejenak, untuk pertama kali nya Dania merasakan jantungnya berdegup kencang saat di tatap seperti ini, mata indah Haekal begitu menyihir dirinya.
Tak seperti kebanyakan pasangan lainnya yang ketika dijodohkan saling membenci satu sama lain, mereka berdua langsung punya rasa sejak pertama kali bertemu.
"Giliran kamu nya dong, di sini nih." ucap Haekal menunjuk bibirnya sendiri, Dania langsung menggeleng tak mau.
"Jangan malu." ujar Haekal
"Bukan malu, tapi nanti kamu nya kelepasan kalau aku cium."
"Nggak kelepasan, suer deh." Haekal mengangkat jari nya membentuk V.
"Nggak ah, mending tidur." Dania kembali memejamkan matanya tak memperdulikan sang suami yang manja ingin minta di cium.
"Ayolah yank, kasih kek suami ganteng mu ini ciuman biar nyenyak tidurnya." Rengek Haekal seperti anak kecil, memasang wajah memohon dengan bola mata berbinar-binar meminta ciuman dari Dania.
Dania membuka mata dan tersenyum manis, tanpa aba-aba langsung mengecup lama bibir sang suami.
Bak sihir, pria manis itu langsung diam sembari memejamkan mata saat Dania mengecup bibirnya, tangannya bergerak melingkar memeluk pinggang sang istri dengan erat.
Dania melepaskan kecupan itu dan menatap Haekal yang tampaknya baru saja terlelap.
"Eh udah tidur ya?" Tanya Dania lalu tertawa kecil melihat Haekal langsung tertidur setelah dicium, Dania pun ikut memejamkan mata sembari menahan tawa melihat tingkah gemas suaminya
***
Tepat pukul setengah 7 pagi, Cio keluar dari dalam kamar. Sudah rapi mengenakan seragam sekolah sembari menenteng helm full face di tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's covenant
HorrorTeror mengerikan yang terus menganggu, semua nya ada kaitannya dengan perjanjian iblis. Jangan lupa Vote sebelum membaca!