07

13 2 0
                                    

Maaf kalau ada typo🙏

Jangan lupa Vote






Happy Reading


Hujan masih turun, malam ini mau tak mau Haekal mengiyakan permintaan Dania untuk mengajak Cio tidur di kamar mereka, remaja laki-laki itu tampak berkeringat dingin dan sedari tadi Dania mengusap rambut adiknya dengan lembut.

"Udah, sekarang tidur. Jangan takut, ada Kakak di sini." Ucap Dania, adiknya hanya mengangguk lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Dania kini berada di tengah-tengah keduanya, Haekal hanya cemberut saat istri nya malah berbaring menghadap ke Cio terus, sembari mengusap rambut cowok itu hingga tertidur.

"Yank, kamu percaya sama cerita nya Cio tadi?" Tanya pelan Haekal memeluk tubuh Dania dari belakang.

"Nggak yakin sih." Jawab pelan Dania menatap wajah si bungsu yang sudah terlelap.

Lonceng Mama yang ntah kenapa tiba-tiba muncul di atas tempat tidur, padahal Cio pernah bercerita jika lonceng berkarat itu sudah di kubur di makam dekat Mama. Kejadian tadi benar-benar membuat Cio terkejut sekaligus merinding.

Jangan sampai rumah yang semulanya tenang dan aman ini menjadi seperti rumah milik Mama yang sering terjadi kejadian aneh, jangan sampai. Dania tak mau orang-orang yang ia sayangi ketakutan seperti ini.

***


Pagi nya Cio mendadak demam tinggi, mungkin efek keterkejutan nya dengan kejadian tadi malam. Dania baru saja selesai mengganti kompres sang adik, suhu tubuh Cio begitu tinggi membuat Dania tak tega melihat adiknya terbaring lesu di atas tempat tidur.

"Kak." Panggil Cio dengan suara serak

"Hm? Apa? Mau makan?"

"Bukan, itu--udah minta izinkan sama Bu Ani?" Tanya Cio

"Oh, iya udah. Tadi barusan Haekal nelpon Bu Ani wali kelas kamu buat minta izin kalau hari ini kamu nggak masuk, soalnya sakit." Jawab Dania lalu menarik selimut menutup separuh tubuh adiknya.

Dania beralih mengambil Hp milik Cio di atas meja, terlihat banyak pesan masuk. Salah satunya pesan dari Mahen, teman dekatnya Cio yang Dania kenal.

"Cio, ini Mahen ada chet kamu. Katanya nanti sepulang sekolah dia sama teman-teman yang lain nya mau jenguk kamu." Ungkap Dania

Cio hanya mengangguk

"Oliv juga ikut kan?"

"Hah?" Toleh Dania kembali berjalan mendekati tempat tidur.

"Eh, nggak." Geleng Cio langsung, dalam hatinya semoga saja Oliv ikut ke sini bareng teman-teman yang lain. Satu hari saja tak melihat wajah Oliv bagi Cio rasanya seperti sayur tanpa garam, tawar.

"Sekarang istirahat aja, kakak mau buatin sarapan."

"Kak, lonceng Mama tadi malam kakak simpan dimana?" Tanya Cio tiba-tiba

Dania kembali menoleh

"Dibuang."

...


  Haekal sudah berangkat ke kantor sejak beberapa jam yang lalu, Dania memutuskan untuk kembali melajutkan menyusun kue ke dalam toples yang sempat tertunda tadi malam di meja dapur. Rencananya selepas ini ia ingin pergi ke rumah Bu RT tuk mengantarkan pesanan sekaligus mampir ke apotik membeli obat penurun panas untuk Cio.

Kejadian tadi malam masih terbayang di pikiran nya, sosok tubuh kurus tinggi dan rambut panjang yang benar-benar membuat Dania ketakutan setengah mati. Dan juga tentang lonceng milik Mama yang tiba-tiba muncul di atas tempat tidur Cio, apakah ada sebuah pertanda akan dua kejadian itu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Devil's covenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang