Mood sampler #1

944 91 9
                                    

***

Menurutmu, apa kita bisa benar-benar menentang takdir?

Mengingkari. Dan mengukir kisah kita sendiri. Tak peduli perihal nanti, yang terpenting detik ini kita bahagia.

Lagipula, bukankah kehidupan berjalan seperti roda? Tidak selamanya penuh luka, tak hanya perihal tawa.

Kehidupan adalah siklus yang mendewasakan.

Bagaimana kita bertahan dan berjuang untuk kehidupan adalah yang paling utama.

"Tertarik untuk jadi novelis, hum?"

Nala menutup jurnalnya, senyum kecilnya merekah ketika melihat seseorang yang ia tunggu kembali dengan membawa dua cup es krim vanila, favoritnya.

"Belum tau, Bi"

"Kalau punya keinginan, perjuangkan. Jangan sampai menyesal karena nggak pernah mencoba"

Sepasang bola mata Nala tidak bisa berkedip untuk beberapa saat, ia terus menatap Abian. Senyum hangat dan segala yang ada pada lelaki itu.

Jika boleh, ia ingin terus bersama Abian. Menjadikan kebersamaan mereka sebagai bagian dari mimpinya.

Tapi, apa bisa?
Apakah keadaan ini benar merupakan kesempatan kedua untuk cinta mereka.

Atau justru, awal mula dari suatu petaka.

Cup.
Abian mencium bibir Nala. Lembut. Bahkan dari sana Nala bisa merasakan sisa rasa vanila.

"Bi…, kita-"

"Sekalipun seisi semesta tidak merestui. Keyakinanku tidak akan pernah berubah. I will love you either way, Nala"

***

Gimana pendapat kalian setelah baca mood sampler ini?🥺

jadi penasaran nggak sama kisah mereka?

Salam sayang,
mrsmendes_

Rasa Untuk DewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang