Hilang

0 0 0
                                    

" Hei,hei Pak bangun! "ujar Gea dengan menepuk-nepukkan tangannya pada orang itu, orang yang merasakan ada orang lain yang membangunkannya pun membuka matanya sesekali berkedip untuk menyesuaikan cahaya yang menerpa matanya.

" Ada apa,nak ? "ujar orang itu sambil merapikan pakaiannya yang berantakan.

" Pak,Bapak lihat temanku ngak,Aku udah janjian didepan gerbang tapi pas Aku keluar Dia ngak ada ? "tanya Gea pada pak satpam.

" Wah,ngak tau Neng,tadi sih ada anak Laki-laki lagi nungguin orang gitu dan saat itu Bapak lagi kebelet,pas balik dari toilet tu anak udah ngak ada lagi"jelas pak satpam.

" Aduh~,gimana nih Aku ngak tau gimana nyari Ito,takutnya Dia kenapa-napa,dan lagi Aku ngak tau rumah Ito dimana ? "ujarnya pada dirinya sendiri. Gea pun hanya dapat berdoa semoga Ito tidak apa-apa.

" Nak,gimana kalau kita telpon polisi aja,biar polisi yang mencari temen,Eneng ? "usul pak satpam setelah berdiam diri sejak tadi, Gea yang mendengar itu pun tanpa pikir panjang langsung mengiyakannya.

Ditempat Ito, Ia merasa ada sesuatu menjerat badannya agar tidak dapat bergerak bebas, Ia mencoba menggerakan tangannya tapi tidak bisa dan dengan terpaksa Ia membuka kedua matanya tapi hanya sebuah kegelapan yang menyapanya. Ito pun menutup kedua matanya beberapa saat untuk menyesuaikan matanya dalam kegelapan, saat Ia membuka matanya lagi Ia seperti berada ditempat yang aneh dimana tempat itu tak pernah sekali pun Ia datangi.

" Dimana ini dan tempat apa ini ? "tanya pada dirinya sendiri, pada saat sibuk dengan pikirannya sendiri Ia mendengar suara tapak kaki mendekati tempat Ia berada.

Seorang pria berwajah sangar tengah berjalan santai sabil membawa beberapa kunci di tangannya, setelah sampai didepan pintu yang dituju, Iapun mengulurkan tangannya mengambil gembok yang berada didepannya. Mulai memasukan kunci dan memutar kunci gembok itu searah jarum jam.

Ito yang mendengar itu pun, langsung berpura-pura tidur dan kembali pada posisi awal Ia terbangun. Tak berselang lama gembok itu pun terbuka, setelahnya barulah Pria itu mendorong pintu kearah dalam, memperhatikan Ito yang tengah tertidur. Pria itu pun berjalan mendekati Ito yang terbaring di lantai ruangan dengan mulutnya yang terus mengoceh tidak jelas. Ito yang merasa diperha    Gea yang masih mengenakan seragam sekolah pun hanya dapat mondar mandir didepan pos satpam menunggu pak satpam yang sedang menelpon polisi, sesekali Gea mengintip dari pintu pos memastikan pak satpam masih memberitahu kronologis hilangnya Ito pada poliam masih memberitahu kronologis hilangnya Ito pada polisi. Ia benar-benar tidak tau apa yang harus Ia lakukan dan perbuat untuk sekarang ini, lelah berdiri Gea pun memutuskan duduk di kursi panjang dekat pos satpam sambil menundukkan kepalanya.

Dan tak lama Ia pun menangis sesenggukan. Padahal Ia tidak pernah menangis saat tidak memiliki teman di sekolah, tapi sekarang Ia tau rasanya kehilangan teman. Pak satpam yang sudah memberitahu polisi pun langsung bergegas menghampiri Gea dan menenangkannya. Dengan kalang kabut Pak satpam pun menelpon orangtua Gea mengabarkan bahwa Putri mereka menangis karena temannya hilang, apalagi kawasan sekolah ini rawan penculikan pada saat jam pulang sekolah.

Sepuluh menit menunggu orangtua Gea pun datang dengan wajah khawatir dan Mama Gea pun langsung memeluk Gea berusaha menenangkannya. beberapa menit mengusap punggungnya Gea pun berhenti menangis.

" Sayang jangan nangis lagi,nanti Mama sama Papa bantu mencari teman Gea,ya "ujar Mama Gea yang dijawab anggukan oleh Gea. Gea pun menghapus sisa-sisa air mata yang berada di pipinya dengan tisu yang sudah disodorkan oleh Mamanya.

" Hei kamu,ayo bangun,mau sampai kapan kamu mau tidur,Hah!"bentak Pria itu pada seorang anak. Anak itu pun refleks menutup telinganya mendengar bentakan itu. Ia juga tersadar kalau tangannya sudah tak terikat lagi.

World ParallelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang