2

7 1 0
                                    

Pagi sudah menyapa lagi. Hari ini gue harus sekolah lagi. Males tapi gapapa gue harus semangat.

Drrtt drrtt

"Ku tebak dia adalah..." Gumam gue

"Kan bener."

"Halo waalaikumussalam Adam gue udah bangun, udah mandi, udah pake seragam tinggal sarapan." Ujar gue menjelaskan sebelum Adam bertanya

Tiap pagi hari Adam selalu menelpon gue menyuruh segera mandi, siap-siap, serapan, dan lain-lain. Padahal gue nggak pernah minta. Awal-awal pacaran dulu gue pernah risi karena Adam tiap hari ngingetin ini itu tapi lama-lama gue udah terbiasa.

"Sip. Aku jemput yaa."

"Males sih sebenernya."

"Besok aku anter ke dukun mau nggak?"

"Ngapain? Lo mau cari tuyul?"

"Mau ngeruqyah kamu sih biar setan malesnya ilang."

"LHOH RUQYAH KOK DI DUKUN SIH DAM."

"Hahahaha khusus kamu sayang."

"Ih alay udah lah bye!"

Kan random banget...

Kalau Adam udah bilang sayang-sayang gitu gue langsung mengakhiri pembicaraan. Alasannya nggak cuman jijik sih tapi GUE SALTING BANGET. Jantung gue nggak aman, malu-maluin banget kalau ketahuan. Ya gimana ya gengsi gue lebih gede sih jadi jangan sampai Adam tau kalau gue salting hehe.

"TSAMARA LAMA BANGET SIH INI UDAH JAM 7 LHO!" Teriak Bunda dari bawah

"Jam tujuh darimana baru jam 6 padahal." Cibir gue

Gue langsung turun ke bawah untuk sarapan.

"Good morning everyone." Sapa gue

"Ramah bener minta uang ya?" Sahut Ayah

"Kalau mau ngasih gapapa sih Yah."

"Baru aja kemarin dikasih." Cibir Bunda

"Bunda iri yaa." Ejek gue

"Mana ada Bunda juga punya kali!"

Gue hanya cekikikan melihat muka Bunda yang lelah campur sebel.

Tok tok

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam, masuk Dam."

Bukan gue yang nyuruh Adam masuk tapi Bunda.

"Pagi Yah, Bund." Sapa Adam

"Pagi ganteng, sarapan dulu sini." Ajak Bunda

Gue yang pacarnya cuman geleng-geleng kepala.

"Gimana sih pacarnya dateng nggak disapa malah didiemin." Cibir Ayah

"Udah diwakilin Bunda."

Adam langsung duduk disamping gue.

"Mau makan pake apa?" Tanya gue ke Adam

"Aku udah sarapan dirumah."

"Oke."

Dialog gue sama Adam hanya sampai itu. Karena gue harus segera menyelesaikan sarapan. Terus lanjut Adam nganter gue ke sekolah.

Gue turun dari motor Adam saat udah sampai disekolah.

"Nanti aku nggak bisa jemput kamu minta jemput ayah atau bunda atau naik ojek online?" Tanya Adam

"Ojek online kayaknya." Sahut gue

halu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang