Prolog

45 2 0
                                    

HALO GUYS APAKABAR NIH?

BY THE WAY, INI CERITA BARU AKU DARI CERITA-CERITA SEBELUMNYA.

CERITA INI BAKAL UPDATE TERUS TIAP MALMING YAH GUYS.

OKE, JADI BISA DI BILANG INI CERITA PERTAMA YANG BAKAL AKU NIATIN BNGT GUYS!

TANDAI TYPO⚠️

KAWAL TERUS KINARAGA YAH❤️!

HAPPY READING!

Keadaan pagi hari ini sangat berbeda dari hari-hari sebelumnya, dimana sang hujan tak henti untuk menguyur bumi dengan rintikannya. Di kamar bernuansa putih itu, terbaringlah perempuan cantik yang tengah memandang ke arah jendela sambil sesekali melihat rintik hujan yang berjatuhan di luar sana. Menenangkan!


Dia Kinara.

Kinara Grisella Adeline. Perempuan bermata indah semanis madu, berpostur tubuh ideal dengan wajah cantik yang menjadi pelengkapnya. Kinara dikenal sebagai gadis yang cerdas dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Dia sangat menyukai hal berbau seni termasuk bermain musik.

"Ma, gimana kata dokter?"

"Kata dokter kamu boleh pulang hari ini, tapi tetep harus istirahat lagi di rumah,"-seraya duduk-"Maafin Mama yah sayang, gara-gara Mama kamu jadi harus ngalamin semua ini."

"Ma, ini semua bukan salah Mama," jawab Kinara meyakinkan.

"Iya sayang, yaudah Mama mau bayar administrasi dulu ke depan, kamu jangan kemana-mana yah!" Ucap Linda dengan seulas senyum sebelum akhirnya pergi keluar.

Di tengah padatnya lalu lintas, kini Kinara sedang terduduk menikmati rintik hujan yang menghiasi kaca mobilnya, matanya terus menatap keluar entah sedang memikirkan apa.

Di lain tempat dengan waktu yang sama.

Berdirilah seorang laki-laki dengan wajah yang merenung menatap batu nisan di hadapannya, jangan tanya soal penampilannya yang berantakan, mata sembab dan rasa emosi yang tersirat jelas di wajahnya, mampu membuat orang yang melihatnya bergidik ngeri.

Dia Rangga.

Rangga Alexander Aderson. Laki-laki bermata elang dengan bentuk almond berwarna cokelat, berpostur tubuh tinggi dengan wajah tampan dan hidung mancung yang menjadi pelengkapnya. Ketua dari perkumpulan besar bernama STARGAZ dengan label famous yang membuat seantero SMA Antariksa tau akan hal tentangnya. Sosok laki-laki yang tidak suka diganggu, diatur, diusik, maupun segala hal yang membatasi kebebasannya. Rangga dan segala kekuasaannya.

"Ga, ayok pulang!"-sambil memanyungi-"lo bisa sakit kalo terus-terusan kayak gini, badan Lo udah basah kuyup Ga!" ucap Aneska kesal karena lelaki di depannya ini tak kunjung pergi dari tempatnya sejak dua puluh menit yang lalu.

Aneska Raveena, perempuan cantik, berpostur ideal dengan sorot mata tajam yang menjadi ciri khasnya.

"Nggak Nes, lo pulang aja sana! gue masih mau di sini," tekannya.

"Susah banget sih kalo di omongin, udah ayok pulang!" ucap Aneska sambil menarik tangan kekar milik Rangga, tetapi hal itu sama sekali tidak di gubris oleh cowo itu, melainkan dia pasrah mengikuti kemana Aneska akan membawanya pergi.

Sesampainya di rumah kediaman Aderson, Aneska dan Rangga pun berlalu masuk ke dalam, disana sudah terdapat keluarga Rangga yang lainnya, dimana mereka lebih dahulu sampai sebelum mereka berdua.

Bisa dikatakan kondisi di rumahnya saat ini sangat mencengangkan, semua orang hanya saling terdiam satu sama lain. Sampai pada akhirnya Alex membuka suara.

"Sekarang kita harus atur kembali perjodohan Rangga," tukasnya secara tiba-tiba, membuat yang lain amat sangat terkejut.

"Pah, tap-"

"Keputusan Papah sudah bulat Ma!" tekan Alex yang membuat Rangga tak tinggal diam.

"Pah! Kiara baru aja meninggal, sekarang Papah bisa-bisanya bahas tentang perjodohan yang baru?"-menghela nafas gusar-"gue nggak ngerti jalan pikiran Papah!"

Beranjak dari posisinya."Jaga ucapanmu Rangga!" teriak Alex yang sudah tersulut emosi, "dasar anak yang nggak pernah ngerti dan mau nurut sama Papah!" ucap Alex dengan nada yang semakin meninggi.

"Pah udah tenang," lerai Renata.

"Gue selalu nurut apa yang Anda mau!" balas Rangga yang tak kalah meninggi membuat Alex semakin geram.

Bugh!

Dari arah kanan, tinjuan lepas ke rahang Rangga dengan serangan yang cukup kuat. Sebisa mungkin laki-laki bermata elang itu menjaga keseimbangannya.

"Selalu menurut katamu? menurut apanya! dari dulu Papah sudah bilang jika Papah tidak mendukung hubungan kalian, Papah diam karena itu adalah keinginan Mama kamu!"

"Terserah! gue nggak peduli!" teriak Rangga sambil melenggang pergi ke kamarnya.

"Rangga! berhenti! Papah belum selesai bicara!" ucap Alex yang dibalas suara bantingan pintu dari arah kamar Rangga.

-TO BE CONTINUED-

Penasaran gak? Tunggu chapter selanjutnya ya;)

Spam next disini

Ig: dndsrn28_

KINARAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang