Satu

4 2 0
                                    

👳HAPPY READING 🧕

/ / /

Brukk!!!

"Jalan hati-hatilah lihat buku saya tergeletak seperti itu!apa mau kau bertanggungjawab?tidak kan!" Ucap seorang laki-laki bertubuh tinggi besar yang tingginya kisaran 180cm keatas.

"Hah! Gimana-Gimana? Saya yang harus hati-hati?Gila apa gimana sih anda ini!" Ucap perempuan tersebut yang memiliki badan ideal tingginya mungkin kisaran 160cm.

"Yaa!" Ucap laki-laki tersebut menjawab ucapan perempuan itu.

"Bukannya anda yang harus hati-hati! Saya di sini ya dari tadi saya gak kemana-kemana bahkan saya engga jalan! Bisanya saya yang harus hati hati gimana sih bapak ini! Makanya kalau jalan itu harus pakai mata! Bapak yang harus hati-hati!" Ucap perempuan tersebut sambil melotot-melotot ke arah laki-laki itu.

"Bapak-Bapak saya masih muda ya!" Sambil mendorong kepala perempuan tersebut kebelakang.

"emang berapa umur bapak?" Ucap perempuan tersebut sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Bapak lagi! saya itu masih 23 tahun!" Sambil mengancungkan jari telunjuknya kearah muka perempuan tersebut.

"Oh gitu!" Ucap perempuan tersebut cengengesan

"Dasar bocil! Gak tau diri!" Ucap laki-laki tersebut sambil membereskan  buku-bukunya yang tergeletak mengenaskan di tanah.

"Saya udah gede ya pak! hati-hati bapak kalau ngomong!" Ucapnya sambil mendekatkan mukannya kepada laki-laki tersebut.

"Heh bocil sok tua lo!" Sambil memajukan mukanya.

"Bapak ngatain saya? Umur saya itu udah 18 tahun!"

"Sudahlah saya mau pergi dulu urusan Kita belum selesai ingat itu!"

Lalu laki-laki tersebut pergi meninggalkan perempuan itu menggunkan mobil putihnya.

"HEH! Fayra apaan kamu itu dia itu CEO perusahan itu tuh" Ucap Preesa temannya sambil menunjukan sebuah gedung pencakar langit di sisih kanan taman.

Fayrah Thamayr Akhtara seorang siswi di SMA GALAXY yang saat ini menduduki kelas 12.

"Masa sih?" Ucap Fayra sambil memandang gedung tinggi tersebut.

"Gak percaya gwa!" Ucapnya lalu pergi meninggalkan Preesa.

"Eh mau kemana ra! tunggu bentar woyy!" Teriaknya sambil mengambil semua barangnya yang tergeletak di tempat duduk tersebut.

"Mau pulang laper!"

(Setelah di mobil)

"Ra!Ra!" Panggil Preesa yang baru duduk di mobil merah milik Fayra.

"Hmm?" Jawab Fayra sambil menoleh ke arah preesa.

"Boleh gak aku nginep di rumah lo sekali kali gitu! Kan rumah lo gede terus lo cuma tinggal sama pembantu lo! Boleh ya?" Tanya Preesa sambil memegangi sabuk pengaman yang berada di tubuhnya dan jangan lupakan wajah sok imut imut itu.

"Jijik gwa liat muka lo!Terserah lo deh!"

"Yes ahirnya bisa nginep di rumah orang kaya" Gumamnya sambil menggenggam tangganya di sebelah pipinya.

"Inget sa... Itu bukan rumah aku itu cuman peningglan dari alm. ayah sama bunda dan aku cuma bertugas untuk menjagannya aku gak ada hak atas rumah itu sa" Fayra mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya.

"Dan ya kakekkulah yang akan menentukan bakalan jatuh ke tangan siapa itu rumah." Lanjutnya.

"Sorry ya ra aku udah buat lo jadi inget soal masa lalu lo" Ucap Preesa merasa bersalah.

USTADZ BERKEDOK CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang