☘️ And I Will Always Love You. (Last Chapter)

1.7K 221 17
                                    

I hope life treats you kind.

And i hope you have all you've dreamed of.

And i wish to you joy and happiness.

But above all this, i wish you love.

And I will always love you.

I will always love you.

-I Will Always Love You. Whitney Houston-

...

...

...

"Hai Bae.."

Mas Radit yang sedang membuka helm, menyapaku terlebih dahulu ketika aku keluar rumah menyambutnya. 

"Kok naik motor mas, mana lagi gerimis." Komentarku, khawatir dia kena flu setelah kehujanan.

"Malem minggu biasanya macet, mas pengen cepet nyampe sini." Mas Radit memberikan alasan.

Aku yang tadinya ingin mengomel, mendadak diam hanya karena menatap mas Radit di hadapanku yang malam ini nampak teramat ganteng dengan jaket kulitnya.

Tubuh besar dengan lekuk maskulin itu terlihat enak dipandang mata.

Sayang, kalau biasanya orang-orang yang memakai jaket kulit, bawahnya jeans belel, calon suamiku ini malah memakai celana kain warna hitam.

Nggak matching sih tapi bagus kok dipakai dia.

Atas auranya bad boy, bagian bawah setelan guru ngaji. Seimbang lah ya, dunia akhirat huehehe..

"Ibu mana Bae?" Pertanyaan mas Radit membuyarkan keterpesonaanku akan kesempurnaan fisiknya.

Aku auto manyun.

Jahat! Aku yang pacarnya nggak dicariin, malah langsung nyari ibu.

"Nungguin mas di depan TV, lagi nonton Paddington." Aku menjawab agak sebal.

"Kenapa Bae? Mas ada salah ya?" Ia bertanya lembut.

Mas Radit memandangku intens, sedikit peka dengan nada kesalku.

"Eh, kamu habis nangis?" Bisiknya setelah menyadari keadaanku.

Tangan mas Radit terulur untuk mengusap mataku yang masih sembab karena menangis bareng ibu tadi di taman samping.

"Are you okay?" Ia bertanya khawatir.

Aku mengangguk sebagai jawaban, menikmati perhatian kekasihku.

Mas Radit kemudian mengambil kedua tanganku untuk digenggam.

Aku bisa melihat matanya yang menyorot kecewa ketika jari tangan kiriku masih kosong, cincin darinya belum kupakai.

Dia pasti mengira ibu tidak memberikan restu.

Padahal ibu hanya ingin mas Radit langsung yang memasangkannya di jari manisku di hadapan beliau.

-Unconditional Love- (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang