part8

253 106 17
                                        

"Gue serius Ka gue punya penyakit paru paru," kata Rafatar.

Deg!

"Raf sumpah bercanda lo engga lucu nj***," ujar Aska.

"Ka gue serius engga bercanda penyakit gue udah lama sejak gue smp, tapi gue engga pernah cerita ke Bunda dan Ayah karena mereka selalu sibuk dengan pekerjaan nyah Ka," ucap Rafatar.

Aska diam tidak membalas ucapan Rafatar, kaget tentu saja Aska sangat kaget bagaimana mungkin Rafatar menyembunyikan hal ini dari keluarganya.

"Raf, gue engga nyangka ternyata di balik sifat lo yang ceria di balik itu ada penyakit yang lo sembunyiin selama ini Raf," ujar Aska.

"Gue engga mau terlihat lemah Ka di depan orang yang gue sayang, selagi gue ceria dan selalu tersenyum di hadapan semua orang itu cara gue buat mereka bahagia, dan gue seneng kalo liat orang orang yang gue sayang bahagia karena gue," kata Rafatar.

"Tapi Raf itu sama ajah lo bahagia di atas penderitaan lo sendiri Raf, lo harus kasih tau soal ini ke keluarga lo dan yang lain nyah Raf," ucap Aska.

"Gue engga mau Ka, gue engga mau buat mereka khawatir karena penyakit gue Ka, cukup lo ajah yang tau Ka,"

"Oh ya Ka kalo suatu saat gue pergi gue titip Qila sama lo ya Ka jaga dia sayangin dia jangan buat air mata dia keluar kecuali air mata bahagia,"

"Lo engga boleh ngomong kaya gituh Raf kita bakal jaga Qila sama sama lo harus kuat Raf, lo harus bisa sembuh Raf demi Qila Bunda Ayah dan semua orang yang lo sayang Raf, dan terutama buat Tiger Raf," ucap Aska.

"Lo engga boleh nyerah Raf, kita masih butuh lo apalagi Qila Raf, dia masih butuh lo,"

"Gue engga tau sampe kapan Gue bisa ada terus di dunia ini Ka," ucap Rafatar.

"Lo harus bangkit Raf," kata Aska.

"Gue engga yakin Ka,"

Ceklek!

Pintu terbuka menampilkan Aqila. "Bang jadi pulang engga?" tanya Qila.

Aska dan Rafatar terkejut karena Qila datang tiba tiba. "Jadi Qila, Abang kan udah sehat," jawab Rafatar.

"Yaudah Qila bantu beres beres baju Abang dulu," ucap Qila mengambil beberapa baju Rafatar dan di masukan kedalam tas. "Dah rapih yuk balik," ajak Qila.

"Lest'go." ucap Rafatar dengan antusias

Rafatar dkk keluar dari rumah sakit dan menuju ke parkiran mobil namun saat dijalan mereka bertemu dengan Nathan dkk serta Salwa.

"Rafa, udah sehat lo bro, baru ajah gue mau jenguk lo," ucap Nathan.

"Udah Bang, Alhamdulilah gue udah sehat," kata Rafatar.

"Eh ada neng Wawa yang cantik," ujar Andra.

"Semua ajah lo bilang cantik Ndra," kata Daniel.

"Nenek nenek juga lo bilang cantik ya Ndra," timpal Dani.

Salwa hanya bisa tersenyum melihat kelakuan mereka, dan Rafatar yang melihat itu tersenyum juga tapi tipis. "Udah sholehah cantik, kalo senyum manis banget, bisa engga ya Wa gue sama lo jadi kita," batin Rafatar.

"Kamu beneran udah sembuh Rafa?" tanya Salwa.

"Udah Wa gue udah sembuh kok," jawab Rafatar.

"Bang Nat bisa ngomong bentar," ucap Rafatar.

"Ngomong disini ajah Raf," jawab Nathan.

"Engga bisa Bang gue pengen ngomong empat mata sama lo," ucap Rafatar.

RAFATAR(Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang