Sesi Fotografi (1)

5.8K 54 0
                                    


Harry sedang asyik bekerja di ruang gelapnya ketika tiba-tiba terdengar dering telephone. Diangkatnya telephone tersebut. Ternyata dari rekannya sesama fotografer, Agung, yang entah mengapa sering disapa dengan sebutan HL. Selain berprofesi sama, mereka berdua juga menjadi dekat karena sama-sama merupakan cowok gay. Hanya saja kedekatan mereka tidak berkembang ke arah yang lebih intim karena kebetulan keduanya sama-sama 'top'. Mereka sering saling menghubungi terutama untuk bertukar informasi soal cowok. Kebetulan selera mereka berdua sama: cowok cute bertubuh ramping dan mulus (tidak terlalu berotot). Sudah beberapa kali mereka berdua meniduri cowok-cowok model mereka.

"Hello, Harry di sini."
"Hi Har! It's me."
"Hi what's up Man?"
"Good! Listen, kamu masih ingat cowok imut yang dua akhir pekan lalu kita lihat di mall? Yang duduk sendirian di cafe?"
"Sure! Ada apa dengan dia?"
"Dia ada di studioku saat ini. Aku bertemu dengannya lagi kemarin sore, hanya saja aku lupa memberitahumu. Aku berhasil membujuknya untuk menjadi modelku. Believe it or not, aku tidak perlu terlalu meyakinkannya, dia tampak antusias dengan tawaranku menjadi modelnya. Aku tidak heran if he turns out to be.."
"Jangan terlalu yakin Man! Bisa jadi dia adalah intel yang menyamar yang justru sedang berusaha menjeratmu. Anyway, better be careful than sorry! Dia juga belum tentu seperti dugaanmu."
"Don't worry, I know what must be done. I won't make the first move. Tapi aku yakin aku tidak salah. Aku mempercayai naluri gayku dan selama ini naluriku belum pernah menyesatkanku. Lagipula jika cowok secute dia straight, mungkin sudah saatnya kita pensiun dari dunia kita. Ya sudahlah, aku cuma mau memberitahu dirimu soal ini. Oh, ya, namanya Gideon, by the way."
"OK, have fun with him! Talk to you later," ujar Harry menyudahi pembicaraan tersebut.

HL menyiapkan peralatan fotografinya segera setelah pembicaraan lewat telephone tersebut usai. Sementara itu di ruang sebelah Gideon sedang memilih-milih kostum yang tersedia.

"Kostum mana yang harus kukenakan?" gumamnya pada diri sendiri.
"Aku tidak boleh salah memilih kostum atau aku akan memberi kesan bahwa aku mudah didapat."
"Are you ready?" terdengar suara HL berseru dari ruang sebelah.
"Just a minute!" balas Gideon.
"Hmm.. Bagaimana dengan football shirt warna kuning itu? Dan celana pendek warna putih ini? Sporty look, hope he likes it."

Sebelum melanjutkan cerita ada baiknya kita mengetahui bagaimana rupa tokoh-tokoh kita. Gideon bertubuh sedang, tidak begitu tinggi, namun kelihatan fit, ini mungkin disebabkan kegemarannya berolah tubuh. Kulitnya putih dan licin, hampir tak ada bulu yang tumbuh di tubuhnya. Sebaliknya HL bertubuh tinggi besar. Kulitnya yang gelap ditambah cambang yang tumbuh di wajahnya membuat penampilannya macho namun menimbulkan kesan garang pada yang memandangnya. Dia senang mengenakan pakaian ketat yang dapat menonjolkan lekuk-lekuk kejantanannya.

Gideon keluar dari kamar mengenakan kostum yang dipilihnya. Jantungnya berdegup keras memikirkan bahwa dia hanya berdua dengan HL di ruangan itu. Dia menyadari bahwa setiap saat, sesuatu yang erotik dapat terjadi antara dirinya dengan fotografer macho di hadapannya. HL sendiri dalam hati mengagumi penampilan Gideon yang fit sekaligus cute. Tidak ada kesan feminin dalam diri Gideon walaupun wajahnya imut.

"Bisa kita mulai sekarang sesi pemotretan kita? Anda sudah pernah menjadi model sebelumnya?" tanya HL.
"Belum, tapi saya sudah lama menanti tawaran seperti ini jadi saya bersedia mempelajari hal-hal baru dan siap jika nanti diminta berpose yang sulit," jawab Gideon.
"Kalau begitu kita mulai sekarang. Relax saja, jika anda tegang hasilnya tidak akan maksimal. Coba pose anda yang paling relax," HL memberi pengarahan.

Mereka berdua asyik bekerja. HL terus memberikan pengarahan sementara Gideon berusaha mengikuti petunjuk yang diberikan HL. Setelah beberapa kali pengambilan, HL menyuruh Gideon menanggalkan pakaiannya. Agar terlihat lebih seksi, begitulah alasan yang diberikan HL. Gideon menurut meskipun perasaannya agak jengah harus bertelanjang dada di hadapan cowok semacho HL yang menarik hatinya.

KISAH BIRAHI LELAKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang