"are you having fun , mrs jeon?" usik lily, diane menggulingkan matanya. dia sedang berbual dengan rakan baiknya melalui video call.
"ok, lily nice joke. im fine btw" jenaka diane. dapat dia lihat lily membuat muka :( kepadanya.
"berterima kasih lah pada aku sebab baik hati telefon kau. siapa tahu bulan madu patutnya berdua-duan bersama suami. ini suami kau yang berduan dengan kerja dia" lebar lily berbicara, diane hanya mengangguk kepalanya. kepalanya beralih ke arah bilik yang diduduki jungkook membuat kerja. betul mereka berdua sedang berbulan madu dah masuk tiga hari. tetapi kerja jungkook tidak berhenti mengacau masa mereka berdua.
"jadi? kerja dia kan, nothing wrong with it" pujuk diane sendiri. lily mengetap bibirnya. dia sayang diane seperti adik-beradiknya sendiri. dia tahu diane sayang jungkook dan jungkook pun sayangkan diane. diane ada beritahunya perihal yang berlaku antara mereka berdua. baguslah, sekurangnya jungkook jujur.
"you do you diane, aku tahu kau boleh punya. i gotta go, oh aku ada selit hadiah cantik dalam bagasi kau haritu. thank me later, bye!" lily mengeyitkan anak matanya belum sempat diane ingin mengucapkan selamat tinggal komputer ribanya sudah menjadi hitam.
diane mengeluhkan nafasnya perlahan. dia beralih ke arah bagasinya, kotak yang dibalut dengan riben itu dia buka. mulut diane melompong.
"ugh lily" muka diane memerah memegang gaun satin di tangannya.
"d, lets go eat lunch together-
diane melihat jungkook dan jungkook melihatnya. anak mata jungkook jatuh pada gaun yang berada di tangan diane. automatik makin bertambah merah muka diane.
"you should knock!" gelabah diane, cepat tangannya menyembunyikan gaun di belakang badannya. jungkook tersenyum kecil, dia menutup mulutnya menahan diri dari terus tersenyum. kakinya melangkah menghampiri isterinya.
"was that supposed to be surprise?" soal jungkook, tangannya menyelit rambut diane pada cuping telinga.
"um, itu um lily" gagap diane. anak mata jungkook cuba membaca reaksi diane. dia menghampiri wajah diane.
"would like to see you in that, tonight" bisik jungkook manja pada telinga diane.
"bersiap, kita nak lunch" tambah jungkook, bibirnya mencium cuping telinga diane dan terus beredar meninggalkan diane yang masih terkebil.
"saya nak mintak maaf, sebab tak luangkan masa bersama selama tiga hari ini. i feel bad" jungkook memulakan bicara. tangannya sibuk bermain dengan makanan menggunakan garfu."tak apa, saya faham. tak akan awak nak ditch kerja macam itu sahaja bukan?" balas diane, tangannya menggapai tangan jungkook. ibu jarinya mengusap belakang tangan jungkook. ingin menyatakan dia tak ambil hati.
"youre too kind to me d" jungkook melihat wajah isterinya. diane hanya tersenyum kepadanya.
"saya manusia biasa juga, suatu hari nanti kalau saya buat salah saya harap awak dapat maafkan saya" jungkook mengangguk.
"saya baru sedar, i dont really know you my dear wife"
"apa yang awak nak tahu?"
"anything" jungkook menopang dagu menggunakan tangannya melihat diane dengan penuh sayang.
"macam interview pula, hm nama saya lee diane-
"jeon diane" jungkook dan diane tertawa sebentar.
"ok ok my bad , jeon diane. dah masuk tiga tahun saya jadi cikgu tadika. wonderful job. saya suka melukis used to be little hobby tapi sekarang i found peace in it. kook, enough saya tak tahu nak cakap apa lagi" diane menyembunyikan mukanya dengan kedua belah tangannya. jungkook tertawa kecil, isterinya kelihatan comel.
"saya tahu awak suka melukis"
"how?"
"ingat waktu kita pertama kali jumpa? i may or may not overhear awak dengan mama berbual pasal bunga di taman omma dan awak kata awak nak lukis bila balik rumah"
diane menangguk.
"stalker, enough about me. how about you husband?" kali ini diane pula menompang dagu melihat jungkook.
"jeon jungkook, already married" jungkook menunjukkan cincin yang berada di tangannya. diane menggulingkan matanya, annoying.
"i used to love dancing tapi sekarang dah tiada masa , oh and im learning to love my wife as a full time job!" jungkook menaikkan keningnya ke arah diane.
"flirty huh, love dancing?" jungkook mengangguk. diane mengambil tangan jungkook menarik mereka berdua bersama di platform tarian hanya mereka berdua di situ.
"dance with me" pujuk diane, dia memeluk tengkuk jungkook. jungkook pula meletakkan dua belah tangannya pada pinggang milik isterinya.
"fine my love"
mereka berdua berkongsi pandangan dan bagaikan waktu terhenti mereka berdua terbuai dengan perasaan cinta antara satu sama lain.
"d, you are beautiful in any ways. enough hiding"diane mendengar suara sayup milik suaminya dari luar bilik air. dia melihat pantulan imej dirinya di cermin dengan gaun satin yang diberi lily. weirdly enough , she thinks she look sexy. diane melepaskan nafasnya perlahan, tombol pintu dipulas.
"finally"
bagaikan nafas tersekat , mata jungkook terpana. dia tidak tahu isterinya adalah seorang bidadari. dia tahu diane amat cantik. masih dia ingat pertama kali pertemuan antara dia dan diane. dia sendiri terpana dengan kecantikan diane. tetapi sekarang melihat diane yang mengenakan gaun satin yang nipis, dan tali yang hanya menyokong gaun tersebut dari jatuh. jeon jungkook masih terkedu.
"kook stop staring" diane memeluk tubuh jungkook, cuba untuk menyorok dari pandangan gelap milik jeon jungkook. bukan dia tidak selesa cuma dia tidak biasa menunjukkan dirinya begini. lagi-lagi kepada suaminya.
"how can i not to stop staring, youre so beautiful sayang" bisik jungkook manja, bibirnya sudah meliar pada rambut milik diane. bau bunga-bungaan semerbak pada hidungnya.
"youre sure about this , d?" soal jungkook, dua belah tangannya memegang pipi diane yang sudah memerah seperti buah ceri. diane mengangguk malu.
"no turning back after this, youre fully mine" terang jungkook, diane melihat jungkook.
"and youre mine" diane menarik kolar baju jungkook, bibir dia dan bibir jungkook bercantum.
YOU ARE READING
diane - keempat ;
Fanfiction"perkahwinan ni, apa kebaikan yang kau akan dapat?" jungkook merendahkan pandangannya untuk melihat diane. "nothing, but my parents will be happy" balas diane, jungkook tertawa kecil. "how about your own happiness" jungkook membongkokkan badannya s...