team diaduk vs tidak diaduk

110 17 0
                                    

Jisung and the gang sampai di kantin, banyak murid yang berdempetan menerobos agar bisa membeli makanan.

"Ah butut, pinuh, jajan di luar we yu" ajak haechan.

Mereka pergi meninggalkan kantin yang berdesakan oleh para murid dan lebih memilih untuk jajan di gerbang sekolah, walaupun gerbang di tutup namun masih bisa memesan lewat celah tembok.

"Mang batagor! Di piring satu!" Teriak jisung.

"Kok satu sih? Kan disini ada empat orang" ucap renjun menunjuk teman-temannya.

"Iya masa gw kaga lu anggap si" sinis jaemin.

"Gw kira ga akan beli batagor, okelah kalo begitu. MANG BATAGOR TAMBAH TIGA PIRING JADI EMPAT YAH!" Teriak jisung.

"IYO" sahut mang batagor.

"Sung  liat tukang cilung ga?" Tanya renjun.

"Bentar" jisung mendekat ke arah tembok ia berjinjit dan melihat ke sekeliling.

"Ada bang, mau beli?" Tanya nya.

"Beli dua ribu aja sung, bumbu pedes" jawab renjun.

"Mang cilung dua ribueun pedes" ucap jisung disusul dengan acungan jempol dari mang cilung.

"Hay guys" ucap chenle melambaikan tangannya, entah dari kapan dia sudah ada di pinggir jaemin.

"Apaan lo le? Mau jajan juga? Bukannya perutlu beda kasta ye" celetuk renjun.

"Ya elah, orang kaya juga pengen nyobain jajan kali" ucap chenle.

Chenle mengintip di celah tembok, ia mendapatkan tukang bubur sumsum.

"Ibu beli sumsum tiga ribu, gulanya di pisah yah" ucap chenle sambil mendekatkan mulutnya ke celah tembok tersebut.

"Lah kok dipisah?" Tanya jaemin.

"Ya serah gw lah" jawab chenle dengan sinis.

Batagor pesanan jisung pun sampai, ia mengestapetkan piring batagornya. Dan cilung renjun pun sudah jadi. Mereka pergi ke tempat duduk yang tidak jauh dari gerbang, banyak murid yang sedang makan disana. Mereka mencari tempat kosong dan akhirnya menemukannya.

Mereka makan dengan santai sampai chenle datang menghampiri nya dan duduk di samping jisung.

"Numpang duduk ye" ucap nya sambil membawa 2 mangkuk kecil.

"Makan bubur sumsum bukannya di aduk ye sama gulanya, kok lu di pisah si kaya makan sup sama nasi" ucap jisung sambil menyuap batagornya.

"Lah kan gulanya cair dodol, ya sama aja kaya sup" celetus chenle.

"Aneh lu" ucap renjun kepada chenle.

"Aneh dari mana si? Kalo di aduk ntar rasa buburnya ilang" jawab chenle.

"Geus antepkeun, hese debat jeng nu beunghar ma" ucap haechan mengambil cilung renjun.

"Yang aneh tuh si winwin, makan bubur ayam kaga di aduk, liat noh" ucap jaemin menunjuk ke arah winwin.

"Eh si anjir, WINWIN!" Teriak haechan, winwin langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Apa" sahutnya.

"Kok bubur lu kaga di aduk si anjir" tanya haechan yang merasa aneh dengan gaya makan winwin.

"Kalo di aduk ntar buyatak kaya ..... lu tau sendiri lah" jawab enteng winwin sambil melanjutkan makannya.

"Yeuuu si anjir'" ucap haechan hendak berdiri dari duduknya namun di cegah oleh renjun.

"Lagian bukan gw aja, liat noh bang Ten, dia makan batagor udah kaya makan steik aja, pake piso segala" ucap winwin menunjuk kearah Ten.

Temen Laknat jaemin×JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang