Mengkhawatirkan

47 4 0
                                    

Setelah dinyatakan jika aku sudah pembukaan satu. Suamiku mulai menghubungi pihak keluarganya dan memberitahu jika aku akan melahirkan malam itu.

Ibu mertuaku datang, sedangkan ibuku tidak. Alasannya karena ibuku belum sembuh dari sakit nya.

Aku terdiam selama melihat suami dan mertuaku sibuk mengurus ini dan itu. Setiap empat menit sekali, perutku sangat mulas dan itu teratur.

Paraji yang mengantarku sesekali mengelus perut dan memanjatkan doa untukku dan bubu. Begitupun, ibu mertuaku juga melakukan sesekali saat perutku mulas.

 Begitupun, ibu mertuaku juga melakukan sesekali saat perutku mulas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesekali, aku ke kamar mandi untuk kencing. Air ketuban terus keluar dan itu membuat ku sangat takut, takut anakku kehabisan air ketuban.

Doa tak pernah berhenti terucap di hati dan mulutku.

"Hanna waladat maryam. Wa maryam waladat isa. Ukhruj ayyuhal maulud. Biqudrotil malikil ma'bud"

Itulah yang selalu ku ucapkan sambil mengelus perutku berulang.

Waktu berlalu begitu cepat, pemeriksaan kedua di jam 12 malam. Memeriksa denyut nadi janinku yang masih normal.

***

Saat subuh tiba, bidan yang ibu-ibu mulai memeriksaku dan bilang jika tidak ada kontraksi panjang, maka aku akan di rujuk ke rumah sakit jam sepuluh pagi. Paraji minta kebijakan agar dua puluh empat jam baru di rujuk ke rumah sakit.

Tak lama, ada keluarga lain yang juga melahirkan.

Aku iri, melihat dia yang berjalan-jalan untuk menambah pembukaan. Dia datang sudah pembukaan tiga, dia melahirkan anak ke tiga.

Aku mulai melamun, memikirkan yang tidak-tidak tentang diriku dan bayiku.

Kembali, suamiku mengingatkanku agar tidak berpikir negatif.

Jam tujuh, aku mulai di pasang infus. Dan mulai pemeriksaan kembali.

Ku pikir pembukaanku bertambah, ternyata tidak. Aku tetap di pembukaan satu longgar.

Aku kembali disuruh menunggu. Mulasku mulai terasa sangat sakit tapi masih bisa ku tahan.

Satu persatu keluarga suamiku bahkan temannya datang untuk menjenguk.

Rasa kesepian mulai mengetuk hati. Meski ucapanku berkata tidak apa-apa jika ibu tidak datang. Tapi, hati kecilku terus berharap ibu melihatku.

***

Menghabiskan waktu dengan mengobrol bersama suamiku. Bahkan mengaji untukku semoga di lancarkan persalinannya. Beberapakali di ingatkan agar kewarasanku tetap selalu ada.

Air mata perlahan keluar saat melihat ibuku datang. Berkata bahwa ibu datang untuk menemaniku. Aku mulai tenang dan senang luar biasa. Meskipun kulihat wajah ibuku yang masih pucat.

Ternyata bersikap tidak apa-apa pun terasa sangat menyakitkan.

***

Bidan silih berganti memeriksa keadaanku. Tapi tetap pembukaan tak kunjung bertambah. Bahkan air ketuban tidak lagi keluar alias bersih.

Apakah air ketubanku habis?

Bahkan mulas pun hilang dari jam dua siang hingga pihak puskesmas tidak sanggup dan menyuruh untuk di rujuk.

***

Sebelum pergi ke RS, bidan kembali memeriksa detak jantung bayiku. Betapa sedihnya, detak jantung bayiku tidak terditeksi. Sedih sekali, takut setengah mati. Aku tidak mau kehilangan anakku pikirku saat itu.

Bidan mulai memasang oksigen untuk ku. Alhamdulillah, detak jantung bayiku kembali terdengar oleh alatnya.

Suamiku datang dan menyuapiku makan. Berbicara betapa dia akan selalu ada di sampingku. Berbicara bagaimana dia sangat mencintaiku. Mengucapkan selalu kata terimakasih karena tidak berhenti berjuang.

Menyemangatiku disaat aku berkata bagaimana jika aku dan bayiku tidak selamat.

Menyemangatiku disaat aku berkata bagaimana jika aku dan bayiku tidak selamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh mengingat itu, keadaanku sangat mengkhawatirkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anak Pertamaku - Alif AlfarizTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang