01| PERFECT CREATURE

595 68 0
                                    





















Suasana pagi ini membuatku tergerak untuk menikmati udara segar di luar asrama. Jadi ku langkahkan kedua kaki ku menuju pintu keluar dan berpikir sembari berjalan. Jika dipikir-pikir kembali, ternyata menjadi penghuni dungeon cukup sesak juga untuk pernapasan. Dimana tempat ini jauh dari cahaya matahari dan udara luar yang segar. Bahkan pagi di dungeon sama saja seperti malam hari, ditambah dengan pencahayaan yang sedikit. Apakah Slytherin harus seular itu?

Kini aku berjalan di sepanjang koridor. Terdengar desas-desus suara yang sedang membicarakan tentang seseorang. Ku perlambatkan jalanku agar aku dapat mendengarnya lebih jelas.

"Kau dengar berita tentang Helen pagi ini?"

"Aku mendengarnya. Dia memang hebat!"

Memangnya siapa Helen? Dan sehebat apa dirinya sampai orang-orang membicarakannya dengan antusias? Apa dia seorang murid yang menjadi anggota termuda Auror? Atau dia berhasil mengalahkan naga Gringotts? Aneh. Kenapa malah memikirkan itu.

Kini kedua kaki ku menuntunku menuju danau hitam. Sial, udara disini semakin dingin dan aku tidak memakai pakaian yang tebal.

Ketika aku ingin berbalik, aku baru menyadari jika ada seseorang yang duduk di tepi danau. Rambutnya yang pirang keemasan terhembus angin, membuatnya sedikit berkibar. "Sangat cantik," aku mengakui itu tanpa kusadari.

Tapi aku tidak akan menarik kalimat itu, karena yang ku katakan memang benar. Seolah manusia yang sedang duduk itu adalah lukisan hidup yang sempurna. Bagaimana lentiknya jari itu menggores kan kuas pada kanvas. Matanya yang hijau semakin menambah kesan tidak nyata namun nyata. Dan wajahnya yang lebih dari kata rupawan membuatku seolah berada di negeri dongeng.

Aku masih berpikir jika sekarang aku sedang bermimpi. Aku merasa tidak nyata ketika memperhatikan makhluk sesempurna dirinya.

"Adrian. Aku mencarimu kemana-mana, ternyata kau sibuk memperhatikan Helen ya?"

Oh, jadi gadis ini yang namanya Helen.

"Tidak. Aku tadi hanya berpikir," Bohong, aku berbohong pada Lucian, walaupun dia pasti akan tau tentang kebohongan ini.

Dan, benar. Sekarang Lucian menertawai ku.

"Aku sudah memperhatikan mu sejak lima menit yang lalu Adrian. Memangnya kau berpikir apa sampai selama itu? Memikirkan betapa cantik dan sempurna nya Helen?"

Sial. Dia bisa menebaknya.

"Sudahlah kawan. Lebih baik kita kembali ke asrama untuk mengganti pakaian mu. Apa kau tidak kedinginan diluar dengan baju yang tipis ini?"

Tepat setelah Lucian mengatakan hal tersebut, mendadak angin seolah kembali berhembus, membuat rasa dingin kembali menyerang ku.

ADRIAN PUCEY ━━ SHE'S AN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang