Bumi vs Langit 28

1.1K 137 6
                                    




"Kasih gue waktu buat ngebuktiin kalau gue bisa, gue bisa jadi calon Ayah yang bertanggung jawab. Lo mau ngasih gue waktu kan?. Kim Junkyu? "



























"Junkyu? "

"Kim Junkyu! "

"Ah? - ya? "

"Udah sampe, lo gak mau turun?. Apa mau gue turunin? "

Dengan ekpresi wajahnya yang masih linglung Junkyu turun dari atas motor besarnya Haruto, mengabaikan uluran tangan yang di berikan oleh Haruto. Junkyu tanpa berkata melangkah kan kakinya masuk kedalam asrama Bumi. Namun langkahnya harus tertahan di bibir gerbang, sebab Haruto mencekal lengan kanannya.

Junkyu berbalik, ia menatap Haruto dengan tatapan kosong.

"Untuk yang tadi ... Gue serius, dan gue harap lo mau ngasih gue kesempatan. Gue tunggu jawaban lo sampe besok. Dan malam ini gue bakal bicara sama temen-temen gue. Gue gak akan lari lagi. Dan gue berharap lo.. Mau berdiri disisi gue" Haruto menatap manik kosong Junkyu dengan tatapan yang amat sangat serius. Ia bahkan kini sudah menggenggam kedua tangan Junkyu dengan erat namun halus.

"Gue ngerti mungkin ini terlalu mendadak buat lo, gue yang kemaren-kemaren bersikap begitu keterlaluan bahkan dengan bajingannya gue minta lo buat gugurin bayi lo- kita. Gue minta maaf, gue salah. Gak seharusnya gue ngomong kayak gitu, walaupun dia hadir karna sebuah kesalahan, karna...sekarang.. Dia udah terlanjur ada sekarang dan kita.. Gue dan lo adalah Ayah dan Ibunya-  itu adalah kebenarannya. Jadi.. Sudah seharusnya Kita harus rawat dia bareng-bareng kan? "

"Lo... Mau kan? "

Genggaman di per-erat, ketika Sang lawan bicara tak kunjung merespon. Alih-alih, Kim Junkyu justru menyentak genggaman tangan Haruto dan memilih untuk berbalik pergi tanpa menoleh kebelakang.

Begitu banyak beban pikiran yang di pikulnya. Dari mulai putusnya hubungan asmaranya dengan sosok Han Yoonbin . Seseorang yang ia cintai - masih meninggalkan rasa sakit, berat. Junkyu sangat berat untuk memutuskan hubungannya dengan Yoonbin. Dia adalah pemuda yang baik, yang mencintainya dengan tulus, tanpa memandang status dan derajatnya yang jauh lebih rendah dari dirinya. Belum kering luka di hatinya lalu dengan tiba-tiba saja Haruto datang dan menawarkan untuk bersama-sama merawat anak mereka. Mengaku salah dan bersedia menerima anak mereka, bahkan berjanji akan memberikannya pertanggungjawaban. Itu terlalu mendadak. Sehingga membuat Junkyu bingung.

Tidak percaya.

Bukan, Junkyu bukannya tidak percaya dengan segala ucapan yang Haruto utarakan di rumah itu dan barusan. Jelas ia bisa melihat kesungguhan didalam matanya.

Sama seperti dirinya diawal, Junkyu tau, mengerti. Sulit untuk menerima kenyataan bahwa sekarang dia kini sudah menjadi seorang calon Ayah di usianya yang begitu muda. Apalagi jika melihat status keluarganya yang terpandang, mungkin saja Haruto akan dipenggal. Junkyu pernah mendengar kalau keluarga besar Haruto begitu tegas dan keras. Tak pernah menerima kecacatan dalam bentuk apapun. Hal itu membuat Junkyu....

Khawatir.

Ia.. Jujur, merasa lega mendengar kalau Haruto mau bertanggung jawab atas Bayi mereka.

Tetapi.. Apakah semudah ini?

Bagaimana tanggapan keluarganya nanti?

Junkyu khawatir, amat sangat khawatir.

Khawatir terhadap Haruto.

Mereka mungkin selama ini tak pernah akur, selalu saja saling mencaci - maki, mengujarkan kata-kata kebencian. Namun percayalah, terlepas dari itu semua tak pernah sedikitpun dihati Junkyu menyimpan sebuah kebencian yang sesungguhnya ataupun sebuah dendam untuk Haruto. Ia hanya kesal. Sedikit.

Bumi vs Langit || HaruKyu ft JayWon||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang