"Apa?! Eomma tidak pernah mengatakan tentang seorang anak perempuan sebelumnya." Yugyeom membolakan kedua matanya saat indra pendengarannya menangkap semua perkataan sang ibu yang begitu membuatnya terkejut. Pasalnya sudah dua tahun sang ibu menikah dengan pria pilihannya, tapi mengapa baru sekarang ibunya mengatakan jika suami barunya itu memiliki seorang anak perempuan berumur 10 tahun?! Ini sungguh tidak masuk akal!Tuan Jung-- Yang notabenya adalah ayah barunya itu pun membuka suaranya dengan nada rendah. "Maafkan appa Gyeom.. Appa baru saja mendapatkan hak asuh atas Eunha. Melihat gadis itu selalu saja mendapatkan perlakuan tidak baik dari ibunya, membuat appa kembali memperjuangkan hak asuh demi Eunha."
"Iya, Gyeom. Eomma harap kau dapat memakluminya ya. Dan menganggap Eunha seperti adik kandungmu sendiri." Ujarnya, lantas menatap Eunha yang kini tengah asik melahap coklat pemberian sang ibu dengan mulut belepotan. Eunha nampak tak menghiraukan semua obrolan yang terjadi akibat kedatangannya yang secara mendadak. "Lihatlah, bukankah dia gadis yang cantik?"
Sang ibu mengelus pucuk kepala anak gadis angkatnya, membuat Eunha refleks lantas menoleh pada wanita paruh baya itu. "Ihh, ahjumma merusak rambut Una. Ini kan udah disisir sama appa." Eunha menghenti kan kegiatannya sebentar dengan menaruh asal coklat tersebut, lalu mengarahkan kedua tangannya pada surai hitam miliknya guna terlihat rapih. Namun, hal itu justru mengundang kekesalan dimata Yugyeom saat melihat betapa kekanak-kanakannya wanita itu.
Lantai yang kotor akibat coklat, dan lagi rambut gadis itu yang juga kotor berkat sisa coklat ditangannya. Benar-benar menjengkelkan! Hanya satu kata dari Yugyeom untuk adik tirinya-- MENYEBALKAN!
"Eunha, sekarang ia adalah ibumu. Jadi, kau harus memanggilnya dengan sebutan eomma dan bukanlah ahjuma. Sayang." Ujar sang ayah, mendapati anggukan dari Eunha beserta dua jempol sebagai simbol persetujuannya.
"Ya ampun Eunha. Rambutmu jadi kotor, ayo cepat kita bersihkan rambutmu." Ajak sang ibu ditolak keras oleh Eunha, gadis itu merengut seraya melirik orang lain dengan takut.
"Una takut sama ahjusi itu, eomma. Una tidak mau kemana-mana, Una takut." Lirih gadis berusia 10 tahun itu sambil bersembunyi dibalik tubuh sang ibu.
What?! AHJUSI?!
"Hey, siapa yang kau sebut ahjusi itu?! Apa wajahku terlihat sangat tua sampai kau memanggilku dengan sebutan ahjusi?!" Pekik Yugyeom seraya melebarkan kedua matanya. Mengancam sang gadis untuk berhenti merengek dihadapannya.
"Yugyeom! Kau tidak boleh begitu, dia adalah adik barumu. Kau harus bersikap baik padanya!" Ucap nyonya Jung dengan intonasi tinggi. Tatapan tajamnya kini melemah ketika mendapati anak gadisnya menangis meraung-raung dari balik tubuhnya. "Tenanglah, sayang. Yugyeom oppa baik kok. Dia hanya bercanda, kau tahu seorang badutkan?"
Ditengah terisaknya, Eunha pun memgangguk, pertanda jika gadis itu mengetahui apa yang dimaksud sang ibu sambungnya.
"Nah, iya. Yugyeom oppa seperti itu. Dia berusaha menghiburmu dengan tujuan membuatmu tertawa. Tapi mengapa kau malah menangis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Baby [ Eunha x Yugyeom ]
RomanceSemua berawal ketika Yugyeom memiliki seorang adik tiri super manja dengan segala tingkah kekanak-kanakannya. Segala macam cara dilakukan Yugyeom hanya untuk menyingkirkan Eunha dari daftar keluarganya. Namun justru berujung sia-sia, lantaran bocah...