𝙼𝚊𝚜𝚊 𝚔𝚎𝚌𝚒𝚕

7 7 10
                                    

Happy Reading

Sebuah keluarga sedang mengadakan acara liburan di halaman rumah.

(Mumpung lagi pada kumpul yekan)

Mereka semua sibuk melakukan pekerjaan. Ibu dan mertuanya sedang memasak untuk mereka semua. Sedangkan ayah dan ayahnya sedang menata bangku dan meja di halaman.

(K-kalian paham kan maksud aku😥😣)

Di halaman ada seorang gadis berusia 5 tahun sedang berlarian dengan seorang laki-laki yang 3 tahun lebih tua darinya.

Mereka bermain kejar-kejaran di halaman rumah mereka. Terdengar tawa mereka berdua yang mendominasi halaman itu.

Terdapat beberapa orang yang tersenyum  melihat tingkah kakak beradik itu.

Mereka berdua adalah Sony Ganendra dan adiknya Sonya Revandra. Kakak beradik yang satu tampan dan yang satu cantik, sama seperti kedua orang tua mereka.

(Sony : bacanya soni okeyy muach)

Paras wajah Sony di dominasi oleh paras wajah ayahnya. Sedangkan Sonya di dominasi oleh paras wajah ibunya.

"Sony, Sonya ayo makan dulu"

Kedua anak itu menoleh ke arah ibunya yang tersenyum manis kepada mereka. Mereka berhenti berlarian dan membalas senyuman ibunya, lalu mengangguk untuk membalas ucapan ibunya. Kemudian mereka berjalan menghampiri ibunya dan ikut bergabung dengan yang lainnya.

"Ibu sini duduk samping Sonya" ucap Sonya sambil menarik-narik lengan ibu dengan kedua tangannya.

(Taukan kek gimana ato aku kasih picture aja biar nge feel)

(Taukan kek gimana ato aku kasih picture aja biar nge feel)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Nih picture nya, anggep aja lagi narik tangan ye)

"Iih ibu duduk sini aja sama Sony" Sony tidak mau kalah, ia juga menarik lengan ibu yang satunya.

Dan terjadilah adegan saling tarik-menarik antara kedua saudara itu. Mereka belum mau mengalah satu sama lain sampai sang ayah harus angkat bicara.

"Sony, Sonya duduk!! Udah bunda duduk aja di tengah-tengah kalian biar adil. Gampang kan kenapa coba harus rebutan" ucap ayah mereka dengan tegas tapi lembut.

Mereka langsung melepaskan lengan bunda mereka yang masing-masing mereka pegang setelah mendengar ucapan sang ayah. Mereka menunduk dan
Segera duduk sesuai apa yang dikatakan oleh ayahnya.

(Takut si ayah marah ye cil, ututu kacian)

Mereka bertiga -kakek, nenek, ibu- terkekeh gemas melihat tingkah kedua anak kecil itu. Setelah itu ibunya pun ikut duduk, duduk di tengah-tengah kedua anaknya.

"Udahlah mas Angga namanya juga anak-anak, wajar mereka kayak gitu" ucap ibu dari kedua anaknya sambil mengelus kepala mereka berdua.

"Tapi dek kalo nggak di larang nanti mereka jadi nakal" ucap Angga tak mau disalahkan.

"Udah Ga bener kata Gina, masa kamu mau nyalahin anak-anak kamu" kata Risa membenarkan ucapan menantunya tadi.

"Anak itu Ga, kalo orang tuanya baik ya pasti anaknya bakal jadi baik" kata Ahmad menimpali ucapan istrinya.

(Tuh dengerin mas Angga)

Angga menghela nafas panjang benar juga yang dikatakan oleh orang tuanya dan istrinya itu.

"Mending kita makan sekarang, kasian cucu-cucu kakek udah lemes kayaknya" ucap Ahmad sambil melihat kedua cucunya yang sedari tadi menunduk. Kemudian mencubit pipi Sonya yang berada di samping kanannya.

"Iih kakek sakit tau pipi Sonya" Seketika Sonya mendongak karena merasakan sebuah cubitan mendarat di pipinya. Sonya mengusap pipinya yang memerah karena bekas cubitan kakeknya.

"Hahaha... Kasian huu" ejek Sony yang melihat adeknya yang marah karena dicubit oleh kakeknya.

"Iih abang apaan sih!!" Marah Sonya kepada abangnya. "Ibu, ayah, liat tuh abang ngejekin Sonya" rengek Sonya sambil melihat kedua orang tuanya bergantian.

Gina mengelus rambut putri kecilnya sambil berkata. "Udah sayang jangan pada berantem ya liat tuh ayah udah laper kayaknya, kasian kalo kalian berantem terus nanti gak jadi-jadi kita makan-makan nya" Gina melirik suaminya sambil tersenyum jahil.

"Dih kok mas sih yang kena" kata Angga yang tak terima dirinya dikata lapar padahal sih memang dia sudah sangat lapar, tapi dia rela menahannya demi menunggu yang lainnya.

(Duh kasian bapak angga)

-TBC-

Hai readers aku bawa cerita baru nih yuk dibaca.

Typo bertebaran ya maap namanya juga manusia.

Kalo kalian tanya dimana orangtua si Gina jawabannya nanti deh aku bahas di chapter selanjutnya tapi gak tau bakal aku bahas di chapter berapa.

Pokoknya tungguin aja ya.

See you next chapter muach ><

℘ą℘ąŋ ℘ųɬıɧTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang