SIBLING'S

3

sibling's

"kak, nggak beli yang rasa ini aja?"

"ini aja kak, teh malya aja suka."

"kak, sate padangnya kapan?"

"beliin ezra juga kak, ntar ngamuk dia."

"ini gak enak tau, gua udah pernah nyoba."

"enak anjir."

"inii yang enak. yang itu mah emang nggak enak bar."

"beli tango dong."

"sate padangnya kapan kak?"

"fanta oren dong kak. belum pernah nyoba nih."

"dasar dusun."

"mbak yang itu cakep ya lan?"

"iya."

"kalo yang itu? cakep gak lan?"

"cakep kayaknya."

"sate padang kak?"

disha yang megang troli dari tadi cuman bisa masang muka asem.

ya gimana. emang ini konsekuensi nya kalo ngajak mereka jalan. untung si ezra lagi ngerjain tugas, jadi gak ribut-ribut banget.

"dah yok ke kasir."

"wihh beli sate padang."

milo mendengus melihat tingkah bara dari tadi. "lama-lama kayak orang kampung lo bar."

"omongan lu mil, kasar amat." tegor disha. si milo langsung kicep.

"ehh disitu aja yok ngantrinya." seru disha. milo, dilan, sama bara langsung noleh ketempat yang dimaksud sama disha.

"lah? tapi itu mah panjang banget kak antriannya."

disha berdecak. "udah gak papa, ayo."

sesampainya disana, pandangan dilan, bara, dan milo langsung tertuju ke mas-mas yang lagi berdiri disamping mbak-mbak kasir. oh, cakep.

pantesan.

milo deketin mulutnya ke kuping disha. "si masnya udah punya pacar kayaknya kak. udah pindah aja ayo."

"ck! apaan sih." disha natep milo sinis, milo langsung berdiri tegap lagi.

sekarang giliran si bara yang bisikin disha. "kak, kebelet boker nih, cari antrian pendek aja yok biar cepet pulang."

"elah, gak usah beli sate padang kalo gitu?!"

bara nelen ludahnya. pilihan susah sebenernya. "iya udah gak papa, dari pada bara berak dicelana?"

"hiihhh, berak deh lo dicelana! tetep gak mau pindah gue."

bara menghela napasnya.

tiba-tiba milo nepuk pundak bara.

"bar."

"apa?"