My Melody 10

1K 70 4
                                    

"Dia hanya dia di duniaku
Dia hanya dia di mataku
Dunia terasa telah menghilang
Tanpa ada dia di hidupku
Sungguh sebuah tanya yang terindah
Bagaimana dia merengkuh sadarku
Tak perlu ku bermimpi yang indah
Karena ada dia di hidupku

Ku ingin dia yang sempurna (yang sempurna)
Untuk diriku yang biasa (yang biasa)
Ku ingin hatinya, ku ingin cintanya
Ku ingin semua yang ada pada dirinya
Ku hanya manusia biasa (yang biasa)
Tuhan bantu ku tuk berubah (untuk berubah)
Tuk miliki dia, tuk bahagiakannya
Tuk menjadi seorang yang sempurna untuk dia"

Dia
By Sammy Simorangkir

Digo POV

Aku merasakan waktuku berjalan amat lambat.Sudah dua hari ini Sisi selalu menghindariku.Ia sama sekali tak ingin menemui ku ataupun sekedar mendengar penjelasanku.Bahkan 2 hari ini Sisi tak pernah lagi bermain gitar di taman belakang seperti biasanya.Dia selalu datang menjelang bel masuk berbunyi dan pulang paling awal saat bel pulang dibunyikan.Aku tau itu bukan kebiasaannya.Dan aku tau ia melakukan itu hanya untuk menghindariku saja.
Aku memasuki rumahku dengan langkah gontai.Aku seperti kehilangan semangat ku.Bagaimana semangatku tak menghilang jika moodboosterku sedang tidak ingin bersamaku saat ini.
Aku berjalan dengan lemas menuju ke sofa ruang tengah.Menghempaskan badanku dengan kasar ke sofa.Terhanyut selama beberapa saat dalam lamunanku.Hingga aku dapat merasakan seseorang sedang duduk di sampingku.Aku membuka mataku dan menoleh.Wajah yang sangat kurindukan sekarang ada didepanku.

"Sisiiiiii....,?kamu dateng?aku kangen banget sama kamu?sambil mengelus pipi nya...Aku terus membelai wajahnya,namun Sisi hanya tersenyum menatapku..Hingga kurasakan sebuah tangan menepuk kepalaku lumayan keras...
"Sisi...sisi...gw Angel oon....waahh...ga bisa nih..lo mulai gila Digo..bahaya nih klo begini"kata Angel sambil memegang dahiku
Muncul sedikit perasaan kecewa,ternyata itu semua hanya ada dalam anganku.Mungkin benar apa yang dikatakan Angel,,aku mulai gila..aku gila karena tak ada Sisi disampingku,tak ada lagi senyuman manis untukku,.
"Sisi masih belum mau nemuin elo?"tanya Angel
Aku hanya menggeleng pelan sebagai jawabanku atas pertanyaan Angel
"Lo uda coba lagi belum nemuin dia "?tanya Angel lagi
"Hhuuuuufftttt....boro-boro ngel..ngeliat muka gw aja ga mau.."jawabku
"Cewek itu emang terkadang ingin melihat usaha seorang cowok untuk kami go,kami pengen liat seberapa tulus dan berarti nya kami untuk kalian para cowok,terkadang kami ingin liat seberapa besar perjuangan kalian untuk bisa mendapatkan kami.,lo cuma butuh usaha yang lebih keras lagi untuk bisa buat Sisi maafin lo"kata Angel
"Sisi cinta sama elo go,gw bisa liat dari matanya pas ngeliat lo peluk gw kemarin"kata Angel lagi
"Tapi dia ga pernah bilang ke gw Ngel kalo dia cinta sama gw"kataku
"Lo tenang aja,..suatu saat dia pasti bakal ngomong ke elo,sekarang lo harus berusaha lebih keras lagi untuk ngebuat Sisi bisa ngomong cinta sama elo"kata Angel
"Tauk deh ahh..pusing gw...gw kekamar dulu yah,cape gw"jawabku pada Angel
"Dassaaaarrr sepupu kampreettt,di nasehatin malah kabur"kata Angel

Sisi POV
Sudah 2 hari ini aku berusaha menghindar dari Digo.Sengaja datang terlambat ke sekolah yang sebenarnya bukan kebiasaanku hanya demi untuk menghindarinya.Namun sebenarnya aku sangat merindukannya,pikiranku melayang entah kemana.Aku sangat merindukannya,hingga tak terasa airmataku mengalir.
Aku duduk di tepi ranjangku,menghadap ke jendela kamarku,memetik pelan gitar yang ada dipangkuanku,.Hingga aku melihat sebuah balon terbang diluar jendela kamarku,..awalnya hanya 1 balon,namun lama kelamaan semakin banyak balon yang terbang melewati jendela kamarku.Tanpa kusadari kakiku melangkah ke arah jendela kamarku yang masih tertutup gorden putih tipis.Mataku menangkap seorang laki laki tang amat kurindukan berdiri didepan rumahku.Dengan banyak balon ditangannya yang ia lepaskan satu persatu.

"Siiii....maafin aku..."teriaknya dari depan rumahku..
Airmataku mengalir deras saat melihatnya,,jujur saat ini aku sangat ingin berlari kearahnya,memeluknya dan menangis didekapannya..Namun entah kenapa kakiku terasa berat,sulit ku langkahkan..Balon ditangannya perlahan mulai berkurang,hingga tersisa 1 balon di tangannya..Sampai akhirnya balon terakhir dilepaskannya,dan perlahan ia membalikan badannya dan melangkah pergi meninggalkan rumahku.Aku berlari keluar kamarku,ingin sekali menyusulnya.Kubuka pintu depan rumahku mengedarkan pandangan mataku kesegala arah,berharap kalau Digo masih ada di sana.Namun tak seorangpun ada disana sekarang.Airmataku kembali menetes sampai mataku menatap 1 tangkai bunga mwar putih dengan kertas yang diikat di tangkainya.Aku mengambil dan membaca surat itu

My melodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang