3

173 29 2
                                    

Chika mulai melangkahkan kakinya ragu masuk kepekarangan rumah teman papinya itu. Rumahnya terlihat sangat mewah terlihat dari luar bangunan rumahnya. Dan ketika chika baru sampai didepan pintu ada notif masuk ke dalam ponsel chika.

Jangan grogi. Lo pasti bisa, anggap aja lo lagi ngajar bocil tk yang sangat lucu dan imut kaya gue😄😄😄

Gito


Chika seketika langsung tersenyum membaca pesan dari gito. Gito selalu bisa membuat chika tersenyum.

"Huffttt" Chika menarik nafas dalam

Chika mengetuk pintu rumah itu, beberapa saat kemudian pintunya terbuka. Menampilkan sesosok wanita yang keluar dari balik pintu, sepertinya itu ART dirumah ini, terlihat dari penampilannya. Chika langsung diajak masuk dan disuruh untuk menemui tuan Gracio langsung.

"Permisi"

"Ohh. Chika ya?? Ya ampun,, kamu sekarang tumbuh jadi gadis yang sangat cantik dan manis" puji puji papah aran yang membuat chika tersenyum

"Iya om, makasih"

"Ayo, putra ku sudah menunggu diruang belajarnya"

Papah aran mengantar chika menuju ruang belajar aran. Dan benar saja seperti yang papah aran pikirkan, putranya kini tengah tertidur.

"Aran bangun" Om Gracio mengguncangkan tubuh putra nya itu

"Hmmm"

"Bangun, chika udah dateng"

Aran langsung duduk seraya mengucek kedua matanya. Setelah aran benar benar sadar dari tidurnya baru om Gracio pergi meninggalkan mereka berdua.

"E..ehem. Haii??" Sapa chika canggung

Aran langsung melihat kesumber suara dan langsung terdiam.

"Ha..haiii, apa kita bisa mulai belajarnya sekarng? Waktu kita terbuang cukup banyak"

"Oh iya"

♡ ♡ ♡ ♡ ♡


Aran kini sedang berkumpul dengan teman temannya. Namun kali ini bukan ditempat genk motor mereka. Melainkan di lapangan bola, selain menyukai motor besar aran juga suka berolahraga terutama bermain bola. Sehingga tubuhnya terlihat atletis.

"Gimana les mu kemaren ?" Tanya mirza

"Kak chika sekarang cantik banget weh"

"Siapa?"

"Kak chika"

"Chika? Jadi yang dari guru privat lo perempuan??" Tanya zee

"Iya. Kalian ngerti ngga? Ternyata kak chika itu temen gue pas waktu kecil yang sering gue bully karna dia pendek dan item. Tapi sekarang, gila kak chika cantik banget"

"Jadi pertanyaannya. Apa lo sekarang nyesel dapet jam tambahan dari bokap lo? "

"Enggak lah gila. Gue malah bakal nyesel kalo nolak les ini. Gue bahakan terimakasih banget karna papah udah milih kak chika jadi guru privat gue".

"Lo punya kontak kak chika kak chika itu?" Penasaran solleh

Bukannya menjawab aran hanya tersenyum dan kembali masuk kedalam lapangan untuk bermain bola kembali.

♡ ♡ ♡ ♡ ♡


Chika sedang berkumpul bersama para temannya di kantin kampus bersama eli dan juga dey. Mereka sedang membahas masalah perkuliahan. Sampai akhirnya gito datang untuk mengajak makan siang bersama.

Seluruh mahasiswa kampus tahu tentang kedekatan chika dengan giti. Bahkan ada yang beranggapan bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih. Karena siapa pun yang melihat mereka berdua akan berpikir seperti itu karena sifat gito yang sangat perhatian terhadap chika.

Gito mengajak chika makan siang bersama di sebuah restoran. Sedikit agak jauh lokasinya dari kampus, tapi restoran itu adalah tempat makan favorit bagi chika. Sehingga Gito sengaja mengajak chika makan siang ditempat tersebut.

"Pesan seperti biasa?" Tanya Gito yang langsung dijawab anggukan dari chika

Karena seringnya mereka makan bersama gito sangat hafal apa saja makanan yang disukai dan tidak disukai chika.

Setelah memesan, beberapa menit kemudian makanannya langsung datang. Entah lapar atau bagaimana, chika langsung makan dengan lahap.
"Berapa hari lo ngga makan chik? Gila si kaya orang kelaparan banget" Ledek gito seraya membersihkan sudut bibir chika dengan menggunakan tisu karna chika makan dengan begitu belepotan

"Nii liat, lo makan kaya anak kecil chik. Lo ngajar bocah itu ngga dikasih makan? " Ucap gito seraya menunjukan tisu bekas mengelap bibir chika tadi. Chika hanya menunjukkan deretan giginya yang rapi.

♡ ♡ ♡ ♡ ♡


Flashback on

Chika mulai mengajar aran. Meski dengan rasa canggung yang sangat memberontak didalam dirinya. Chika berusaha untuk rileks.

"Nama lo aran? Em, oh ya karna lo lebih muda dari gue, bicaranya ga harus formal kan" Tanya chika ragu

"Iya gue aran. Knapa? Gapapa si kak santai aja"

"Engga. Cuma mastiin aja, gue chika" Chika memperkenalkan diri

"Chika?" Heran joong ki

"Apa kak chika anak dari om pucco? Sahabat papah?"

"Iya"

"Brarti kak chika it...."

"Iya gue chika, gadis kecil yang dulu sering lo bully karna pendek dan item" potong hye kyo

"Ooo, i..ituu dulu. Sekarang kak chika cantik" ucap joong ki

Bukannya menanggapi aran, chika langsung memulai mengajarnya karna dirinya tidak ingin membuang banyak waktu lagi dan juga tidak mau berlama lama dengan aran dalam satu ruangan.

Chika mengajar hanya dua jam saja. Kemudian dia langsung menunggu jemputan supir papi nya untuk menjemput di rumah aran. Tanpa chika sadari, aran mengikuti chika sampai ke depan.

"Kak chika ga mau aran anter pulang?" Tanya aran tiba-tiba

"Ihh, lo nganggetin gue aja. Gue lagi nunggu supir papi jemput"

"Apa ngga terlalu lama kak? Malam makin larut loh kak, ngga baik angin malam buat kesehatan kak chika nanti"

"Gapapa"

Tak berselang lama jemputan chika datang. Chika langsung berpamitan dengan aran. Tapi sebelum pergi aran mencegat lengan chika.

"Kak chika. Boleh minta nomer hpnya ngga? Mmm, bukan apa-apa kak. Biar aran ga susah aja hubungin kak chika kalo aran ada tugas susah"

"...."


" Seriusan kak chika"

Tanpa berpikir panjang chika langsung mengetikkan nomernya di ponsel aran. Kemudian langsung masuk kedalam mobil. Aran hanya memperhatikan kepergian mobil chika dengan senyuman.

Flashback off

#tbc


Mungkin alurnya nanti kaya gitu :)

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang