2.

1K 125 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku tidak tau bagaimana begitu cepat kau hamil anak pria itu." Jimin memijit batang hidungnya. Mendadak kepalanya pusing mendengar omega cantik itu mengalami morning sickness. Sejak beberapa menit tadi omega cantik itu memuntahkan entah apa Jimin tidak mau perduli. Kemarin, ternyata hasil tesnya positif. Omega cantik itu sedang mengandung anak dari benih pria lain. Jimin sama sekali tidak boleh menerima hal tersebut. Rasa marah dan kesel selalu menghantui dirinya. Padahal ia begitu mencintai sosok cantik itu kenapa sekarang jadi benci hanya karena omega nya itu tidak menurutinya. Jimin tidak berniat untuk membantu ia lanjut mengabiskan sarapannya. 


Beberapa menit kemudian. Si manis keluar dari toilet dengan penampilan sedikit berantakan ia berjalan lemas ke dapur bergabung dimeja makan bersama Jimin. Pria tampan itu sama sekali tidak melihat kearahnya. Ia cukup faham kenapa Jimin marah. Tapi , kemarin ia tidak tega untuk menggugurkan kandungannya. 

"Kau mual kan?" Entah kenapa pertanyaan Jimin seperti mengejeknya. Tapi si manis hanya menganggapinya dengan menganggukkan kepala. 

Hening. 

Pemuda manis itu hanya mencicipi roti tawar dan teh hangat untuk sarapannya. Sejak dinyatakan sedang hamil si manis kehilangan selera makan karena morning sickness yang dialaminya. 

Jimin yang melihat itu mendengus kasar. Jimin tidak akan pernah berlaku baik dengan pasangannya ini jika anak itu masih ada dalam kandungan omega itu. Pada Jimin , untuk apa melayani omeganya jika bukan mengandungkan anaknya. 

"Cepat abiskan makananmu. Aku tidak mau telat ke kantor atau kau mau ku tinggal saja. Diluar sana masih banyak taksi atau kau bisa naik bus." 

"Aku sudah selesai Jimin." Sahutnya begitu lembut. Si manis beranjak untuk membersihkan meja makan. 

Pagi ini ia akan berangkat kerja seperti hari hari sebelumnya. Menjadi karyawan biasa disebuah kantor sangat melelahkan ditambah lagi sekarang ia sudah menikah. Sebelum berangkat kerja ia harus melakukan itu dan ini terlebih dulu tapi dirinya sudah terbiasa untuk mandiri. Omega cantik itu juga suka bekerja karena ia terlalu bosan duduk dirumah dan memilih tetap bekerja dengan orang lain dari bekerja diperusahaan suaminya. 

Jimin menghela nafas berat. " Kau memang suka merepotkan dirimu sendiri. Padahal anak dalam kandunganmu bukan anak kita. Aku jadi meragukan kata kata cintamu selama ini." 

Tangan putih si manis terhenti ia mengangkat wajahnya menatap wajah dingin Jimin. " Jimin boleh tidak kita ikuti saja kontrak yang disarankan Taehyung sshi. Mereka juga menjaga anak kita dengan baik kan'."  

"Sayang kau dengar kan,  aku tidak pernah bersetuju. Siang nanti kita ke rumah sakit gugurkan saja kandunganmu itu." Putus sang alpha tentu saja tidak bisa ditolak oleh omega cantik itu.

Bayi Tabung [Minyoon. Vkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang