Prolog

143 13 0
                                    

"Ndu, habis ngapain lagi kamu, hm?" Tanya seorang wanita berseragam khas seorang PNS pada remaja laki-laki yang tengah duduk tegak di depannya.

Tak mendapat respon yang diinginkan, wanita tersebut berpindah untuk duduk di samping kiri remaja laki-laki yang adalah muridnya itu.

"Pandu kenapa bikin ulah lagi? Roland ada buat salah sama kamu, ya, sampai kamu pukuli gitu?" Tanyanya lagi kali ini sambil mengusap rambut murid istimewanya itu. Dan benar saja, sepertinya caranya itu berhasil menarik perhatian remaja bernama Pandu itu. Bukannya apa, guru BK muda bernama Seraphina itu tau, murid yang dipandang badung satu sekolahan ini sebenarnya tak akan membuat masalah jika dirinya tidak diusik lebih dulu.

"He broke my tumbler! Dan Pandu tau dia sengaja." Jawab Pandu dengan menggebu-gebu. Kedua telapak tangan pemuda itu bahkan sudah mengepal di atas pahanya.

Seraphina menggenggam tangan kiri Pandu yang terkepal dengan lembut, "tumblernya nanti kan bisa beli lagi, Ndu..."

"But it's your gift."

Ah Seraphina mengerti sekarang, dan ia tersenyum maklum. "Gak apa-apa, nanti kita beli yang baru lagi, yang itu memang gampang rusak."

"Tetep aja dia sengaja-"

"Pandu..."

"Dia sengaja banting-"

"Ndu..."

"Pandu gak terima karen-"

"Pandu dengerin dulu, Ndu."

"ITU HADIAH PERTAMA PANDU!"

Sentak pemuda itu dengan keras karena kesal ucapannya disela. Namun tak lama ia tertegun setelah menyadari apa yang sudah dia lakukan. Dengan cepat ia memandang guru BK-nya yang kini terdiam karena terkejut itu dengan pandangan bersalah.

"B-bunda, maaf..."

Seraphina: Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang