[iv] galau

229 33 4
                                    

-Adiktif-

Malam itu menjadi malam yang kurang menyenangkan bagi pemuda bermarga Park, sejak kepulangannya dari mall tadi ia terus terdiam di kamar mencari kesibukan tapi tidak juga ia temukan.

Dan berakhir Jihoon hanya rebahan dengan musik yang bertengger pada telinga nya, terlalu malas untuk membuka ponselnya saat ini.

Kalo kata adeknya "Cowok kok galau, biasanya nyakitin."

Sumpah ya kalo galau kayak gini malah keinget kata adeknya, rasanya kan kayak cowok 'menye'
Ya tapi kan kita para cowok bisa nangis, bisa galau, bisa patah hati, bisa stress.

"Mas keluar!"

Baru diomongin udah nongol aja makhluknya

Sekali gak disautin, dua kali ngomel-ngomel, tiga kali di maki maki, ke empat kali bawa bokap nyokap, kelima kalinya bawa bawa nama Giselle. Emang adek manusia prik dan ngeselin di dunia

"Dek, besok gue izin sama mami papi buat sembelih lu ajalah jadi kanibal dadakan rela gue." ujar Jihoon dengan menjawab malas

Ia langsung menarik selimut dengan kasar
"Ganggu aja lu bocah prik."

Ia memejamkan matanya dengan kantuk yang sedikit

"MAS KELUAR!!!"

Jihoon terperanjak kaget Ia langsung turun dan membuka pintu kamar nya
"Apasi lu?"

"Turun! Eit cuci muka dulu bebenah muka lu yang jelek tuh, cih"

Pemuda itu memasang muka jengkel

Setelah kelar ia turun "Mi tadi si-Yeji?"

Jihoon terdiam "Kok lo disini?"

Seisi rumah yang ada disitu menoleh kearahnya, menatap heran
"Lu ngapa si lu Ji kayak gue baru pertama kali kesini." ujar gadis bermata sipit

Jihoon mengerjakan matanya "Tunggu-tunggu,"

Salah Jihoon lupa orang hhhh mungkin karna ngegalau jadi error

"Ya... Ya lo gak bilang mau kesini, kalo gitu kan-"
Belum selesai Jihoon berbicara, Yeji lebih dulu menyelak ujarannya

"Gue tau lo lagi galau, gue tau kelakuan kembaran gue gimana, gue ketemu dia sama Giselle di tempat makan, sebelum itu gue malah ngeliat lo keluar mall lemes." jelas Yeji

Gadis itu memang sering sekali berbicara aneh, sulit dipahami, tapi anehnya ia paham apa yang Yeji bicarakan, mengarah kemana maksudnya.

Jihoon diam, enggan bereaksi apapun.

Yeji melirik Jihoon dengan wajah merasa bersalah "So, sorry. Gue gak tau soal ini, yah lo tau kan gue tinggal sama bokap sedangkan dia sama nyokap."

Jihoon tersenyum "Udahlah, gue tinggal nunggu finalnya gimana, lo gak usah repot jelasin lagi pula lo kan gak salah."

"Ji.."

"Udahlah anjir, Ji ja Ji aja loe, jangan ampe orang ngiranya nama gue jijik, ngaco ye." pemuda Park sewot perihal nama

Yeji mengubah ekspresinya dan tertawa "Nah gitu dong."

Jihoon yang melihat gadis itu tersenyum malah memegang dadanya
"Ya Tuhan, manis banget."



Februari, 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adiktif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang