20

418 74 10
                                    

Gyurr!

Sirius langsung bangun dan membuka matanya. Terkejut dengan guyuran air tiba-tiba yang terjadi padanya.

"Fuck!" Gerutu Sirius yang masih setengah sadar. "Siapa yang melakukan ini?!"[

"Me!" Ujar James yang sedang membenahi dasinya dikaca.

Sirius mendecak kesal melirik ke arah jam, dan merenung. Mengacak rambutnya dengan kesal. "Sial. Semuanya hanya mimpi."

"Mimpi apa?"

Sirius berdiri berniat ingin membersihkan dirinya dan bersiap untuk sarapan pagi. "Diamlah, Prongs. Kau merusak tidurku."

James yang sedang menyisir tidak terima. "Hey, jika aku tidak membangunkanmh kau akan bangun jam berapa? Mana tadi kau tersenyum sendiri saat tidur."

Sirius menoleh, "Really?!"

Remus memasuki pembicaraan. "Ya. Senyum mu seperti orang gila. Ku kira kau kerasukan Peeves."

James dan Peter tertawa kencang mendengar perkataan Remus. Karena yang mereka tahu Remus jarang sekali mengeluarkan lelucon seperti itu.

Sirius mendecak lalu berdiri. "Ck. Kau sama saja dengan James. Yasudah, aku akan mandi dulu. Tunggu aku sampai selesai, jangan ada yabg turun duluan."

"Memangnya kau bermimpi apa sampai-sampai otakmu panas?" Teriak James kepada Sirius yag sudah diujung pintu.

"Moony berciuman panas dengan Lily!" Jawab Sirius asal.

Sirius langsung buru-buru menutup pintu sebelum James mencecarnya. "I swear, yang disukai Lily adalah Moony dan bukan kau, Prongs!" Teriaknya dari luar.

"Hey!" James membuka pintu dan itu membuat Sirius yang sedang tertawa kaget setengah mati.

Alhasil Sirius mendapat pukulan keras dari sahabatnya itu. Suara tawa Remus dan Peter menggelegar sampai keluar.

Sirius mencoba menahan tangan James, "Hey! Aku ingin mandi, sebentar lagi sarapan dimulai."

James mendorong Sirius, dan menabrak orang yang sedang berjalan turun.

"Jangan bercanda ditangga." Kata siswa laki-laki yang sedang turun tadi.

"Maaf." Ujar Sirius.

Siswa laki-laki tadi menggeleng, "Dasar pembuat onar."

James mendengar hal yang dikatakan orang tadi merasa panas hati dan langsung menarik bahu siswa laki-laki itu.

"Memangnya kenapa kalau kami pembuat onar?" Tanya James dengan kesal.

Sirius menghampiri James dan merangkul bahunya. "Tenanglah, Prongs. Dia hanya iri karena tidak memiliki teman seperti kita."

James tersenyum miring, lalu melepaskan bahu siswa itu dengan kasar. "Benar juga. Pergi sana!"

Siswa laki-laki itu terdiam dan langsung turun dengan langkah yang sangat cepat. James dan Sirius saling menoleh. James melepaskan rangkulannya dan mendorong Sirius kebawah.

"Mandi sana. Mulutmu bau naga."

Sirius menendang kaki James lalu turun menuju kamar mandi. Sesampainya disana Sirius langsung masuk ke bilik paling ujung. Karena menurutnya disanalah tempat paling luas dan nyaman untuk melakukan sesuatu.

Sirius keluar bilik dengan harum manly yang sangat semerbak. Seperti biasa, wangi conditioner James yang selalu dipinjam olehnya. Ia berkaca dengan gagah disana, sambil memainkan rambut hitam pekat.

Fall To Black (Harry Potter ; Marauders era)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang