I

603 60 1
                                    

"Gun, lu jangan ngeprank gua ya, gak lucu"

"Maksudnya? Gua gak ngerti lu ngomong apaan, gajelas!"

"Lu bilang kalau di apartemen baru yang lu beli buat gua ga ada yang tinggalin, tapi ini kok di dapur gua ada cewek?"

tut tut~

Sambungan telefon mereka berdua tiba-tiba saja terputus. Jungoo berdecak kesal, rekan kerja nya Jonggun, berkata kalau di unit apartemen yang baru ia beli untuk Jungoo sama sekali tidak berpenghuni. Namun, ternyata saat Jungoo mengecek, ada seorang wanita yang mungkin seumuran dengannya, mengenakan dres putih yang sudah agak lusuh dan sedang berdiri di dapur unit apartemen nya sambil memandanginya.

"Kamu siapa? Tinggal disini? Kata Gun disini gak ada yang tinggalin". Jungoo menjadi sedikit waspada karena ada orang asih yang masuk ke unit apartemen nya yang baru sebelum dirinya.

Namun, wanita itu tidak menjawabnya. Ia masih diam dan memandangi Jungoo yang berdiri di ambang pintu.

"Hadeh, kalau di liatin terus begini jadi serem deh, mana dia pucat banget lagi". Jungoo menelan saliva nya dan menjadi sedikit merinding.

Jungoo tiba-tiba terkejut, karena wanita itu menyeringai saat melihat ke arahnya. Jungoo yang ketakutan langsung meninggalkannya begitu saja dan lari menuju kamar.

Di kamar ia menelfon rekan kerja nya Jonggun, untuk datang ke apartemennya.

15 menit kemudian Jonggun datang dan melihat kalau di apartemen itu hanya ada Jungoo sendiri. Tak ada wanita berpakaian lusuh yang Jungoo maksud.

"Kayaknya lu halusinasi deh, istirahat aja mending". usul Jonggun kepada Jungoo yang masih nampak ketakutan.

Jungoo masih tak mengerti apa maksud Jonggun yang berkata kalau ia tak melihat wanita itu. Padahal sangat amat jelas wanita itu berdiri tepat di belakang Jonggun, apa dia buta? Kenapa dia tak bisa melihatnya? Kenapa hanya Jungoo yang bisa.

Jonggun pun pergi dari apartemen Jungoo. Kini, hanya menyisakan Jungoo dan wanita misterius yang tak bisa dilihat oleh Jonggun.

Wanita misterius itu diam mematung melihat Jungoo. Pada akhirnya, Jungoo memberanikan diri untuk menghampiri wanita itu.

Namun satu hal yang sangat amat mengejutkan Jungoo. Wanita itu melayang, kaki nya sama sekali tidak menyentuh lantai apartemen Jungoo. Jungoo yang terkejut, seketika itu langsung tak sadarkan diri.

Pukul 16:00, Jungoo tersadar. Ia menyadari kalau ia sudah berbaring di tempat tidurnya. Ia melihat ke sekitar untuk mencari siapa yang menolongnya, tapi ia hanya melihat wanita misterius itu berdiri di sisi tempat tidurnya.

"KAU SEBENARNYA SIAPA? KAU HANTU ATAU BAGAIMANA? KAU MELAYANG!!!" Jungoo masih ketakutan.

Kini, wanita misterius itu tersenyum kepada Jungoo. Bukan seringai menyeramkan lagi, melainkan senyuman tulus dan lembut yang wanita itu berikan.

"Pada akhirnya kau tau sendiri". suara lirih dari wanita itu semakin membuat Jungoo merinding.

"Aku lebih awal ada disini sebelum gedung ini ada. Aku tidak suka mengganggu mereka yang masih hidup kecuali mereka yang mengganggu ku".

Jungoo masih terdiam memandangi wanita itu. Hening ruangan menambahkan nuansa yang sedikit mencekam di antara Jungoo dan sosok 'hantu' wanita itu.

"Gak, gak mungkin gua bisa liat mereka. Sebelumnya gak bisa". batin Jungoo

"Kau bisa menjadi lebih peka dan bisa melihat kami semenjak kau pindah ke sini. Tanpa sadar, mata batin mu sudah di buka". Jungoo terkejut karena wanita itu bisa mendengar isi hati nya.

Namun kali ini, Jungoo menjadi sedikit tenang karena sosok wanita itu tidak suka mengganggu manusia yang masih hidup. Tapi tetap saja, Jungoo kepikiran. Bagaimana kalau ia bisa melihat sosok yang lebih seram di apartemen itu.

"Mereka, mereka yang lebih berbahaya tidak akan bisa masuk ke sini. Ini adalah daerah kekuasaanku".

///

Semakin hari, Jungoo semakin terbiasa dengan keberadaan sosok wanit itu. Namun, Jungoo masih tidak tau siapa nama sosok 'hantu' wanita itu. Jungoo pun memberanikan diri untuk menanyakannya.

"Sudah mau dua minggu aku disini, aku masih belum tau nama mu siapa".

"Helen".

...

Helen, hantu wanita yang tak di ketahui sejak kapan ia berada di daerah itu. Yang jelas, sebelum gedung-gedung apartemen itu di bangun, ia sudah menempati tempat itu terlebih dahulu.

Helen bergentayangan hingga saat itu menjadi arwah penasaran. Jasad asli nya tidak di ketahui dan tak pernah di temukan oleh orang-orang dan keluarganya. Yang ia tau, jasadnya di kubur dengan tidak layak di sebuah tempat.

Hal itu membuat dirinya menjadi tersesat di alam manusia. Tidak tenang karena jasadnya belum di temukan dan di makam kan dengan layak.

Hari, minggu, dan bulan kian berganti. Helen menjadi lebih sering mengikuti Jungoo kemana pun Jungoo pergi. Helen menjadi sosok penjaga Jungoo.

Perlahan-lahan, Jungoo semakin bisa dan peka akan sesuatu yang mistis. Ia terganggu? Tentu saja. Banyak gangguan-gangguan mistis yang mengganggunya saat ia bekerja.

Tapi ia mencoba untuk terbiasa dengan semuanya.

Dia yang Tak TerlihatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang