••••🦋••••
Suara deru motor terdengar, laju motor tersebut yang berada di atas rata-rata membuat pengguna jalan lainnnya mengumpat kesal. Lantaran si pengendara dengan santainya menerobos lampu rambu lalulintas yang jelas-jelas sudah berubah menjadi warna merah, yang artinya berhenti.
Merasa tidak perduli, pengemudi motor itu malah semakin melajukan laju motornya dengan kecepatan penuh. Merasa ada yang mengganjal, dirinya melihat ke belakang menggunakan spion motornya. Sebuah mobil polisi tengah mengikutinya dari belakang, dia mengumpat lalu membelokan motornya menuju kawasan lorong sempit yang hanya bisa di lewati motor saja.
Merasa sudah aman, dan rasanya polisi pun tidak akan bisa mengikutinya sampai sejauh ini. Dirinya langsung mengeluarkan kendaraannya dari lorong tersebut. Melajukan moge kesayangan nya di jalan raya yang ramai dengan pengendara lainnya.
Laju motor tersebut melambat kala sudah berada di kawasan perumahan, dan motornya berhenti sempurna di depan sebuah gerbang berwarna gold dengan campuran hitam dan putih. Si satpam yang melihat motor milik majikannya datang, langsung membuka gerbang dengan perlahan. Di sabut oleh masuknya motor hitam kedalam kawasan rumah.
Membuka helm, hingga menampakan seluruh wajahnya. Lelaki tampan itu masuk kedalam rumah mewah berlantai dua, dengan desain yang begitu sederhana. Chat keseluruhan hampir berwana kuning dengan sedikit warna putih untuk melengkapinya.
Di bukanya pintu berwarna kecoklatan dengan corak-corak indah yang menghiasinya. Dirinya masuk kedalam di sambut hangat oleh sang bunda, malaikat yang sangat ia sayangi.
"Assalamualaikum, bunda."
"Waalaikumsalam, sayang nya mamah." Bunda Kinan, memeluk putra bungsu nya itu dengan erat. Lalu mengusap kepalanya tak lupa ia beri kecupan hangat di keningnya.
"Kamu udah makan?" Dia menggeleng.
"Mau makan? Bunda udah siapin makanan kesukaan kamu, ayo." Bunda kinan menggandeng tangan milik putranya menuju meja makan.
"Nah, di makan ya sayang. Bunda mau ke belakang sebentar." Ia mengangguk, lantas Bundanya berjalan menjauh menuju taman belakang rumahnya, sudah bisa di tebak Bunda kinan akan menyirami bunga-bunga kesayangannya itu.
Bunda nya adalah pecinta bunga, terutama mawar dan lily. Kecintaannya dengan bunga membuatnya terobsesi ingin memiliki taman sendiri, hingga sang ayah membuatkan taman kecil di belakang rumah mereka. Tentu bunda senang, setiap hari dirinya selalu merawat, menyirami, memberi pupuk, dan menjaga bunga-bunganya hingga mekar dan tumbuh sehat dan segar.
Sehabis makan, dirinya tak lupa untuk mencuci piring dan sendok yang ia gunakan. Beranjak menaiki anak tangga satu persatu, langkahnya berhenti di sebuah pintu dengan gantungan indah yang menggantung di sana.
'THE MORIZ'
Ceklek...
Pintu itu perlahan terbuka, sebuah kamar bernuansa hitam terlihat jelas. Mulai dari chat tembok, kasur, gorden, lemari, lantai, semuanya yang berada di dalam sana berwarna hitam. Hanya beberapa saja yang memiliki warna terang.
Ia menutup pintu, merebahkan dirinya di kasur king size yang empuk. Kantuk mulai menyerang, matanya mulai menutup perlahan, hingga sempurna seluruh penglihatannya menghitam dan dia pun masuk ke alam mimpi.
Mari kita bahas lebih jauh tentang nya. Avante Themoriz Axelion nama lengkapnya, biasa di sapa dengan panggilan Moriz atau Axel. Anak bungsu dari keluarga Axelion. Memiliki kakak laki-laki bernama Yohan Sebastian Axelion. Motor, rokok, dan jaket. Adalah benda kesayangan miliknya.
Kesehariannya setiap hari adalah bersekolah. Berangkat pukul 7 ,telat, di hukum. Pergi ke roftoop untuk membolos, merokok di sana, dan melakukan apapun yang dia mau. Pulang sekolah berkumpul bersama teman-temannya, hingga malam tiba baru ia akan pulang.
Di rumah membantu bundanya, menonton tv, atau hanya bermain ponsel dan game di dalam kamar. Lalu tidur dan keesokan harinya seperti itu lagi.
Sudah menjadi kebiasaan nya melakukan hal yang sama setiap harinya. Namun, ada satu hal dari sikap anaknya yang bunda Kinan tidak suka. Yaitu merokok, bunda paling membenci kata itu. Bahkan suaminya yaitu Raditya berhenti merokok saat remaja hanya untuk mendekati bunda.
Tapi, mau bagaimana lagi sifat perokok dari ayahnya dulu menurun pada Moriz. Sehari bisa menghabiskan satu wadah, kadang bunda Kinan sering menemukan tumpukan puntung rokok di sebuah asbak di kamar anaknya. Dan sewadah rokok yang sudah kosong di sampingnya.
Bunda bahkan sampai lelah mengomeli anaknya agar tidak merokok, dan hasilnya Moriz hanya menganggukkan kepalanya atau berkata iya. Tapi kelakuannya malah semakin menjadi. Akhirnya bunda Kinan memutuskan Moriz boleh merokok namu Hanya 3 batang saja dalam sehari. Itu saja di batasi, pagi, siang, dan malam.
Tidak masalah tentu bagi pria itu, toh dia bisa merokok di sekolah diam-diam tanpa ketahuan oleh bunda.
Di sekolah, Moriz di kenal dengan pria yang ramah, sopan, tapi itu semua tidak menghilangkan sifat tengil dan jahil miliknya yang sudah menurun sejak dirinya masih kecil. Bunda kinan pernah bercerita saat dirinya masih berumur 5 tahun pernah membuat anak tetangga mereka menangis krena Moriz dengan jahil merebut permennya, dan seorang bayi perempuan menangis lantaran dot nya di ambil dengan alasan ia kepo dengan benda yang menempel di mulut bayi tersebut.
Jika bertanya berapa teman Moriz, kalian bisa tau hanya dengan melihatnya saja. Lelaki itu memiliki 3 orang teman, Haikal, Dilan, Dan Dimas. Perlu kalian tau Moriz itu orangnya pemilih kalo urusan temen, katanya sih.
'Gue itu ganteng, keren, kaya lagi. Jadi gak sembarang pilih temen. Harus yang tulus, jangan yang baik di depan tapi busuk di belakang.'
Jadi gak sembarang orang bisa langsung temenan sama cowo berzodiak leo ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moriz
Teen Fiction"Hidupmu, jiwa mu, raga mu, dan hati mu adalah milikku!" - Avante Themoriz Axelion ••••🦋••••