Prolog : Penyambung Asa

146 15 4
                                    

[ PERUBAHAN MASIF ]

Yap, cerita Stranger ini berganti jadi tokoh secret yang berarti bisa saja berganti cast. Dan juga di sini ada perbedaan penulisan POV, karena cerita ini bakal lebih fokus ke tokoh utama as victim. Tapi di awal cerita bakal fokusin diri dulu ke cast berpengaruh di cerita ini.

Please enjoy it! And please don't be silent readers, click the star button instead 🙃

《 Stranger 》

— 4 Juli 2015     09:00 PM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— 4 Juli 2015
     09:00 PM


Tap! Tap!

"Huh!"





Ah...

Suara langkah kaki yang mengejutkan.

Itu hanya bersumber dari pejalan kaki yang tidak sengaja melintas di dekat tubuhku persis.

Aku pikir akan tamat riwayatku kalau saja suara tadi berasal dari sang bos. Maaf, aku memejamkan mata sebentar untuk mengurangi perih mataku akibat kantuk.

Tetapi konyolnya, kala badan menghempas di atas tilam, yang kulakukan malah tenggelam dalam pikiran jahat. Ada saja yang aku pikirkan sampai-sampai mengusik hariku.

Terutama pada pilihanku sebelum ini.

Niat hati ingin melarikan diri dari kejenuhan di rumah, aku pun nekat merantau ke kota mapan bernama Daegu dan memanjatkan harapan nasibku bisa diubah.

Aku sungguh lelah batin ketika menghadapi omelan orang tua akibat adik-adikku yang teramat berisik. Mereka menuduhku yang dianggap tidak mencerminkan sosok kakak yang baik.

Lingkungan rumah serasa tidak adil padaku. Aku yang lebih banyak berkorban di sini. Nahas, adik-adikku yang rewel justru lolos dari sentakkan.

Tidak sampai di situ. Berterus terang aku merasa minder ketika bibir para tetangga mengungkap kesuksesan anak mereka usai tuntas bersekolah.

Di malamnya —ibuku yang terutama— mulai mengungkit kembali akan betapa hijaunya rumput tetangga. Itu bagaikan kode tersendiri bahwa aku yang membantu perkebunan keluarga tidak cukup membanggakan keluarga Yoo.

Aku tidak bisa berkuliah maupun melibatkan diri pada kursus tertentu. Saudara kandung keburu cepat tumbuh sehingga krisis keuangan untuk pendidikan lebih awal menjera.

Andai masa itu kala tahap wawancara beasiswa diriku lolos, aku mungkin sudah pergi ke ibukota untuk mengenyam pendidikan lebih lanjut. Betapa pecahnya tangisku karena kesempatan itu melayang tanpa bisa dicegah.

Dengan menangis dalam hati, aku kabur ke kota Daegu. Hanya bermodalkan nekat dan membawa akar kepahitan pada hati, aku mendaki tanpa bawa persediaan yang matang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stranger《 Secret × You 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang