ciuman

5.1K 769 94
                                    

Jonggun yang mendengar ucapan Jungoo seketika diam membatu. Ia tak berpikir bahwa Jungoo akan mengatakan itu, membuatnya tak mempunyai persiapan atas ucapan partnernya. Ia pun berakhir melempar pulpennya kearah Jungoo yang pas sekali berada didekatnya.

Jungoo tertawa terbahak-bahak setelahnya karena sukses membuat Jonggun kicep. Ia hanya sangat suka sekali untuk menggoda laki-laki tersebut.

Menurut Jungoo, Jonggun terlihat lucu sekali saat salah tingkah dan membuatnya semakin gencar untuk menggodanya hanya untuk melihat ekspresinya.

"Hahahaha, bercandaaa."

"Nggak lucu."

Mendengar itu, Jungoo tertawa semakin keras. Jonggun pun mendengus dan berjalan keluar dari kamarnya untuk ke balkon rumah mereka.

Mulutnya jadi asam gara-gara laki-laki tersebut.

Saat Jonggun mulai menyulut api kearah rokok yang ia jepit diantara belahan bibirnya, ia dikejutkan dengan Jungoo yang langsung menarik rokoknya tersebut dan membuangnya di tempat sampah yang untung saja sudah tersedia di balkon mereka.

"Gue bilang stop merokok." Titahnya sambil menatap tajam Jonggun, yang tentu saja lawan bicaranya tak takut sama sekali dengan itu, malah menurutnya wajahnya bertambah lucu. Seperti anjing yang tengah ngambek karena majikannya.

"Mulut gue asem, Goo." Ucap Jonggun sebelum mengambil rokok lagi dari bungkusnya yang kini hanya tersisa dua.

Melihat itu, Jungoo menjadi kesal dan menarik rahang laki-laki tersebut dengan kasar. Ia menubrukkan bibirnya dengan bibir Jonggun, membuatnya terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba.

"Hmmph." Jonggun menggeliat dalam cengkraman Jungoo yang entah kenapa kuat sekali, membuat rahangnya menjadi sakit dan berakhir ia menyerah. Membiarkan Jungoo melakukan sesukanya.

Mengetahui Jonggun yang pasrah, Jungoo tersenyum kemenangan dalam ciuman mereka. Tanpa membuang waktu lama, ia mulai melumat lembut mulut laki-laki tersebut, menggigit-gigit bibirnya untuk membiarkannya masuk ke dalam mulut Jonggun.

Jonggun yang paham pun membuka mulutnya dan langsung saja lidah mereka bertarung dengan ganas, panas, dan basah untuk melihat siapa yang berhak untuk berkuasa.

Terlalu fokus dengan ciuman panasnya, Jungoo jadi tak sadar telah melepaskan cengkramannya pada rahang Jonggun. Namun, Jonggun yang sadar akan hal itu, langsung menarik pinggang ramping Jungoo untuk mendekat kearahnya sambil masih menautkan bibir mereka.

Tak selang beberapa lama, mereka melepaskan panggutan mereka, masih dengan posisi Jonggun yang memeluk pinggang Jungoo. Nafas keduanya terengah-engah dengan wajah yang memerah.

"Manis." Ucap Jonggun tiba-tiba, Jungoo yang mendengarnya langsung memerah kembali dan memukul dadanya, tak terlalu keras.

"Apaan!"

Jonggun terkekeh karena akhirnya ia bisa menggoda Jungoo, balas dendam, pikirnya.

"Udah, 'kan? Lepasin tangan lo! Mau tidur gue."

Jonggun yang sadar segera melepaskan pegangannya, membiarkan Jungoo untuk pergi ke kamarnya dan tidur. Sedangkan, Jonggun masih diam ditempat mereka melakukan kejadian tadi.

Ia termenung memikirkan ciumannya bersama Jungoo.

Ucapan Jungoo tadi benar adanya. Bibirnya lebih enak daripada batang rokok yang selalu ia hisap.


Tbc.

Aduh aduh 🧎🧎

Candu - Gungoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang