Sejak saat itu, Jungoo tak pernah melihat Jonggun menghisap rokok lagi. Ia senang sebenarnya. Namun, ia juga bingung, apa yang membuatnya berhenti? Tak mungkin karena ciuman mereka waktu itu 'kan? Pikirnya.
Waktu itu, ia tak tahu apa yang merasukinya hingga dengan tiba-tiba mencium Jonggun. Mengingat itu, Jungoo menutupi wajahnya yang memerah.
"Sialan. Tapi, ada baiknya kalau laki-laki itu benar-benar berhenti." Ucapnya sebelum mengusak rambutnya. Ia lalu beranjak dari kasurnya dan mandi.
Tak lama kemudian, ia selesai dan segera memakai pakaiannya untuk mengerjakan tugasnya, yaitu menagih hutang dan mengumpulkan uang.
Namun, dalam perjalanannya, ia bertemu dengan laki-laki itu, Park Jonggun. Ia berhenti tepat disebelahnya dan membuka jendela mobilnya.
"Mau kemana lu?" Tanyanya.
"Biasalah, jemput anaknya Pak Choi." Jawab Jonggun. Jungoo mengangguk paham.
"Yaudah, gue kerja duluan ya."
"Ya."
Setelah itu, Jungoo menginjak pedal gas mobilnya dan berkendara sampai ditujuannya.
Malam telah tiba. Kini mereka berdua tengah duduk berdua berhadapan satu sama lain untuk memakan makan malam mereka yang sudah dimasakkan oleh Jonggun. Sebenarnya Jungoo ingin ikut membantu. Namun, apa daya ia selalu pulang larut.
Mereka pun memakan makanan mereka dengan tenang karena mereka memiliki peraturan tak tertulis, yaitu untuk diam dan tak membuat keributan saat makan.
Setelah itu, Jungoo kebagian untuk mencuci piring mereka.
Keadaan rumah mereka sangat tenang. Terlalu tenang sampai membuat Jungoo risih sendiri saat mencuci piring.
"Sepi amat." Ucapnya.
Jonggun menoleh kearahnya sebelum fokus kembali kearah ponselnya, membuat Jungoo kesal sebelum ia terpikirkan untuk bertanya sesuatu.
"Lo sekarang beneran berhenti ngerokok?" Tanyanya yang sukses membuat Jonggun menoleh dan menjawab pertanyaannya.
"Masih. Tapi, nggak sesering dulu." Jawabnya.
"Berarti walau hujan-hujanan lo masih ngerokok, nggak?"
"Nggak. Setelah gue pikir-pikir aneh juga ngerokok ditengah hujan."
Mendengar itu, Jungoo tertawa karena Jonggun baru saja menyadari kebodohannya tersebut. Saat ia sudah tuntas mencuci piringnya. Jungoo menatap kearah Jonggun yang sudah menatap kembali ponselnya.
"Jonggun." Panggil Jungoo yang hanya dibalas oleh deheman dari Jonggun, masih menatap ponselnya. "Lihat gue, dong." Lanjutnya.
Jonggun menurut dan menatap Jungoo, "Napa?" Tanyanya.
"Ciuman lagi nggak?"
"Mau."
Mendengar keinginan lawan bicaranya, Jungoo terkekeh dan langsung berjalan mendekati Jonggun.
Saat tiba didepannya. Tanpa aba-aba, ia langsung duduk diatas pangkuan Jonggun, membuatnya sedikit terkejut. Namun, dengan cepat ia menghiraukannya.
Jungoo mengalungkan tangannya dileher Jonggun, sedangkan Jonggun memeluk pinggang Jungoo, berniat untuk mencegahnya agar tak jatuh.
Perlahan wajah mereka berdua semakin dekat dan akhirnya kedua bibir mereka menempel.
Awalnya mereka hanya melumat bibir masing-masing dengan lembut dan menggigit bibir lawan mainnya pelan, sebelum ciuman mereka berubah menjadi panas dan basah.
Bibir keduanya terlihat sedikit bengkak dengan saliva yang mengalir kebawah menuruni leher Jonggun yang berada di bawah Jungoo.
Jonggun memindahkan satu tangannya ke leher Jungoo untuk memperdalam ciuman mereka.
Tak lama kemudian, mereka kehabisan nafas dan secara tak rela melepaskan panggutan mereka untuk meraup oksigen sebanyak-banyaknya.
Dada mereka bergerak naik turun karena ciuman mereka menghabiskan energi.
"C-ciuman itu katanya bisa membakar kalori." Ucap Jungoo. Jonggun hanya mengangguk setuju karena ia juga pernah mendengar ucapan tersebut dari internet yang tak sengaja ia baca.
"Jungoo." Jungoo terkejut mendengar ada sedikit nada manja saat Jonggun memanggilnya.
"Kayaknya gue jadi kecanduan sama bibir lo itu. Besok malem boleh lagi?" Tanya Jonggun.
Jungoo yang mendengarnya tersenyum lembut dan mengangguk, "Boleh."
The end!! 🥳🥳
Ini sebenernya ff GunGoo iseng wkwkwk. Tapi, menurutku ini turns out jadi bagus (menurutku, yaa. Gatau kalau menurut kalian hehehe).
Ya, intinya ff nya udah selesai hehehe. Semoga suka, ya!! 😚💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu - Gungoo [END]
Fanfiction"Bibir gue lebih enak daripada rokok itu." - Kim Jungoo. "Kayaknya gue jadi kecanduan sama bibir lo itu. Besok malem boleh lagi?" - Park Jonggun. Disclaimer: - karakter disini punyanya Park Taejoon. - bahasa non-baku. - contains kissing scene (bener...