Prolog

11 0 0
                                    

Chris berjalan keluar kelasnya dan mulai berlari ke koridor arah lapangan belakang. Rutinitasnya setelah bel istirahat yang pertama adalah mendatangi kelas kekasihnya, Frily. Chris biasanya mendatangi Frily karena ingin bertemu atau bahkan sekedar ke kantin bareng. Mereka sudah menjalin hubungan sejak kelas X, dimana pada saat itu mereka sekelas.

Sepanjang perjalanan Chris melihat isi kelas satu per satu. Semua kelas terlihat masih menjalani pembelajaran. Chris berhenti sejenak ketika sampai di kelas teman baiknya, Jo. Kelas Jo masih belum selesai menjalani pembelajaran. Ditambah guru yang sedang mengajar bisa dibilang cukup killer. Ia mencoba menertawai Jo dari luar kelas. Jo.

Jo terlihat tidak semangat dalam menyimak pelajaran. Bahkan Jo terlihat sedikit mengantuk. Chris cukup lama berdiri di luar kelas Jo. Beberapa waktu kemudian, guru kelas Jo mendatangi Jo yang sudah mulai tertidur. Chris hanya tertawa tipis. Chris pun melanjutkan langkahnya melewati koridor kelas.

Setelah melewati beberapa kelas, Chris sampai di depan kelas Frily. Terlihat Frily dengan gaya rambutnya yang khas. Kuncir belakang. Frily tampak sedang mengambil beberapa buku dari tasnya untuk dikeluarkan. Frily merupakan anak yang rajin, apalagi dalam hal membaca. Wajar jika ia selalu membawa buku yang berbeda setiap harinya

"Heyy..., kantin yuk?" ajak Chris dengan memukul pintu kelas Frily

"Haaaah, kamu ihhh, kaget tau." jawab Frily dengan sedikit teriak. Teman teman Frily pun kaget dengan teriakan Frily

"Padahal tiap hari juga begini, masih aja kaget" ujar Chris

"Kan aku lagi ambil buku, jadi nggak siap kalo mau dikagetin" ucap Frily sedikit cemberut

"Bisa gitu ya alasannya. Mau ke kantin nggak nih?." ajak Chris

"Kamu duluan aja, nanti aku nyusul. Aku mau ke Perpustakaan dulu sama Ryn" ucap Frily

Setelah itu Frily mulai berdiri dari mejanya. Memulai perjalanan ke depan kelas menemui Ryn yang sedari tadi sudah menunggunya. Saat didepan pintu, Frily berhenti sejenak didepan Chris. Dielusnya rambut Chris sebentar. Setelah itu Frily melanjutkan perjalanannya menuju Perpustakaan

Chris terlihat kehilangan semangatnya saat Frily sudah mulai berjalan menjauhinya. Tak lama kemudian Jo berjalan mendekati Chris yang bersandar di pintu kelas Frily. Jo menepuk pundak Chris. Chris pun tersentak kaget.

"Kapaan, gue bisa kaya elu." ucap Jo sambil memantulkan bola basket yang dibawanya ke lantai kelas

"Coba tanya daun pohon depan itu!." Jawab Chris sambil menunjuk pohon didepan kelas Frily

"Dah dah. Ayo ke kantin. Keburu masuk ntar." Tambah Chris.

"Ayo sih ayo, tapi ya jangan ninggalin gue disini sendiri." Jo mulai mempercepat jalannya karena Chris mulai melangkah.

Mereka berdua keluar dari kelas Frily dan menuju ke kantin. Hanya butuh waktu sebentar saja mereka sudah sampai di kantin. Dikantin sekolah seperti biasanya sudah ramai. Semua pelajar bisa dikatakan berkumpul disitu semua. Entah membeli gorengan, mie instan, atau bahkan hanya ingin hutang jajanan ringan.

Saat Chris dan Jo datang, banyak siswa siswi yang melihat mereka. Maklum Chris dulunya ketua Osis dan Jo adalah Pemain Basket Terbaik di sekolahnya. Apalagi mereka mempunyai paras yang cukup ganteng diantara siswa lainnya.

"Kak Jo, Kak Chris", ucap salah seorang adik kelas menyapa mereka.

Chris dan Jo hanya tersenyum untuk menjawab"Iya".

"Ternyata kita masih ada harga dirinya ya" ujar Jo

"Iya lah, mau cari masalah emang mereka. Hahahahaha" timpal Chris.

"Buset. Si paling menakutkan nih, hahahahaha." Jo tertawa

"Sono pesen gih, sambil nunggu Frily dari perpus" tambah Chris

Jo pun langsung berdiri dan berjalan menuju Ibu kantin dan mulai pesan beberapa makanan dan minuman.

Hujan Membawamu PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang