lembur-lemburr

401 15 2
                                    

Happy Reading ♡♡
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari ini terik sekali, tak terlihat awan dari segala penjuru langit, bahkan matahari terasa seperti ada dua dan atmosfer sedang cuti dari tugasnya.

" kulit gua dah mau hangus! Aishh kapan selesainya ha?"

Yoongi menebang satu per satu batang tebu dan membersihkan daunnya. Lalu memotongnya jadi pendek dan dimasukkan ke keranjang yang ia pikul di punggung.

" hei! Yoongi ya!! Cepat selesaikan tugasmu! Bagian kami sudah selesai dan lihatlah bagianmu masih banyak!! Kami akan pulang sebentar lagi!" Salah satu pekerja menyahutnya.

" kalian pulang saja dulu! Aku akan lembur saja ne. Annyeong!"

" ne! Kami balik dulu! Berhati-hatilah!"

Kini tersisa Yoongi seorang di ladang tebu yang luas itu. Masih banyak tebu yang belum dipotong dan Yoongi sudah merasa lelah. Jadi ia putuskan beristirahat sejenak di tengah ladang.

Kraukk.. kraukkk...

" makan tebu begini emang yang terbaik..hehe" Yoongi tersenyum sambil menggigiti tebunya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" heh?! Apa maksudmu Jimin-ah! Kok minta berakhir begini ha?"

" aku mendapat yang lebih baik! Dia kaya sepertimu tapi dia mampu membagi waktu bersamaku dan sayang padaku! Kau peduli apa tentangku! Kau bahkan tak ingat hari jadiku! Hikss... aku butuh perhatian lebih, hyung.. dan...hiks... aku tak mendapatkannya darimu..hiks..."

" Jimin-ah..."

" aku mendapatkannya dari dia.... dari Jungkook...hiks... mianhae hyung..." Jimin menangis tertunduk.

Seokjin merasakan lidahnya kelu. Mungkin Jimin benar, ia tak pernah ingat apapun tentang kekasihnya—mantan kekasihnya. Intinya ia sangat menyayangi Jimin dan rasa itu teramat besar. Seokjin selalu berusaha menyenangkan Jimin sekuat dan semampunya, namun kini ia tau semua itu tak pernah berhasil.

Jimin selalu mengaku senang atas apa yang dilakukan Seokjin terhadapnya dan tak pernah protes sedikit pun. Apa ia takut Seokjin sakit hati saat ia protes? Tentu tidak! Seokjin pasti akan mencoba perbaiki semua kalau saja Jimin ingin berterus-terang tentang perasaannya saat mendapat perlakuan dari Seokjin yang menurut Jimin itu
" tidak romantis ".


Namun semua terlambat, Jimin dahulu mengakhiri hubungan mereka karena mengaku tak tahan dengan sikap Seokjin yang kurang peka. Seokjin lupa ultahnya Seokjin lupa makanan favoritnya minuman favoritnya Seokjin lupa jadwal kuliahnya dan lain-lain.



Heol! Seokjin ini dokter dan tak punya waktu lebih mengingat semua itu! Mungkin memang bukan Jimin pasangan tepat untuknya. Jimin itu manja, lengket mirip lapban, dan haus perhatian kayak vampir cinta. Entah kenapa Seokjin bisa-bisanya mencintai pemuda ini.



" baiklah...jika itu yang kau putuskan maka kita akhiri saja. Terima kasih sudah pernah mencintaiku.. semoga Jungkook lebih baik daripada diriku..." nada Seokjin bergetar menahan tangis.




" sudah pasti... maafkan aku hyung.... annyeong.." Jimin kembali ke dalam kampusnya.


" annyeong Jim..." Seokjin meninggalkan gedung kuliah Jimin.




SUGARCANE [JinGa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang