2

53 15 8
                                    

Nathan

|Nala, inget ntr malem jam 7

Siap nat, bukan acara formal kan?|


|Santai, bukan yang kaya acara formal
|pelantikan presiden wkwkwk

Okay siip deh|
Kalo gitu gue mau siap- siap dulu ya|
biar lo ngga nunggu lama nanti|


|Siap tuan putri, dandan yang cantik ya 😘

NAJIS NAT NAT!!! 😡😡|

|Hahahahahaha 🤣🤣🤣

'dasar Nathan' gumam Nala dalam hati. Mematikan handphone dan bergegas mempersiapkan diri.

Nala sudah mengenal Nathan dari semester satu. Ya, mereka bertemu dan saling mengenal di UKM blitz sebuah unit kegiatan mahasiswa yang menampung para pecinta fotografi.

Membuka lemari, mengambil outfit yang tadi sudah ia persiapkan. Bergegas salin dan merias diri. Bukan riasan tebal, hanya riasan sederhana yang penting masih enak dipandang mata.

"Nala temenmu udah dateng tuh nak" seruan sang mama dari balik pintu kamarnya membuat ia bergegas merapikan rambutnya. Hanya tinggal sedikit memoleskan lipstik di bibirnya, dan selesai dengan segala persiapan ia segera keluar dari kamarnya. Di dapatnya sang Mama yang masih berdiri di depan kamarnya.

"Ma, Nala berangkat dulu ya" pamit Nala kepada mamanya. Bersalaman dan tak lupa mencium pipi kanan dan kiri.

"Iya, hati-hati ya nak, pulangnya jangan malem malem" jawab sang Mama.

"Siap ma, dadah" pamitnya lagi dan bergegas pergi menemui temannya.

Saat membuka pintu rumah, didapatinya Nathan yang sudah menunggu dengan jaket dan motor bebeknya. Nala langsung saja menghampiri Nathan di balik pagar pendek rumahnya.

"Nunggu lama ngga nat?" Tanya Nala.

"Enggak kok, gua juga baru dateng. Sini pake helmnya dulu" jawab Nathan dan Nala yang langsung saja mensejajarkan tubuhnya berhadapan dengan Nathan. Dikenakannya helm bogo yang nampak imut dan pas di kepala Nala. Tak tau saja, bahwa sesungguhnya ada hati yang tak terkontrol saat mengenakan helm di kepala gadis itu. Karena sungguh, malam ini Nala nampak begitu cantik hanya dengan riasan ala kadarnya.

"Nat... Nat... Nat... Oy!!" Seru Nala dan menggoyangkan bahu Nathan "ayo jalan, jadi nggak nih" sambungnya.

Nathan tersentak dalam lamunannya, ya ia baru saja merasa terhipnotis oleh Nala yang tanpa sadar ternya gadis mungil itu sudah duduk di boncengannya.

"Eh... Iya iya ini jalan, pegangan Nal" jawab Nathan. Setelah merasakan kedua tangan Nala yang menggenggam bagian kanan dan kiri jaketny~ padahal ia berharap di rangkul ~ langsung saja ia menancapkan gas dan melajukan motornya.

📸📸📸

"Oi sedih bener, ngapa gua terus boncengin elo sih ram disaat Jovan bonceng pacar, Nathan bonceng gebetan ngapa gua kejebaknya sama lo terus" rengek Echan di bangku pengemudi dengan suara berteriak, bahkan suar kenalpot ronggeng pun kalah dengan teriakannya.

"Bacot lo Chan Chan, ngaca siapa disini yang nebeng ya!" Balas Rama tak kalah ngegasnya.

"Ya kan rumah lo ngelewatin rumah gua, ya sekalian lah"

"Mending bawa sendiri sendiri, sapa tau balik balik lo ngebonceng bencong kaleng kan hahaha"

"Kampret lo Ram!!!"

Mesin WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang