Bagi Awang kehidupannya bak seorang petualang. Bebas, salah langkah dan tak punya tempat menetap. Hingga alam seolah menantangnya ke arah berbeda. Bukan menjadi semakin liar namun mencari singgah yang bernama rumah, menetap.
_Jaehian Awang
Bagi Rina...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada yang baru lhoo...
🍁
NAMIRAH
Namirah tidak ingin menikah.
Tak mau pusing direpotkan dengan drama percintaan. Di tiga puluh tahun hidupnya dia ingin melepas ‘Maghiaksa’ yang tersemat di belakang namanya. Sebuah nama keluarga yang mengingatkan pada statusnya yang merupakan anak dari istri kedua. Dia bahagia dengan hidupnya sendiri. Namun sebuah permintaan perjodohan menjeratnya tak bisa menolak. Prinsipnya lantas berubah. Dia akan menikah, dengan syarat lelaki itu tidak mencintainya. Pria bernama Regwegha Bramadji.
Wegha menjalani hidup kelam di masa lalu. Dia paham rasanya tak punya uang dan kelaparan. Usianya lima belas tahun ketika Mardhika Maghiaksa menyelamatkan hidupnya. Dua puluh tahun terakhir, Wegha mengabdikan hidupnya untuk ‘Maghiaksa’. Hingga satu permintaan membuatnya tak tahu harus mengambil langkah apa. Bagaimana dia bisa memilih, ketika permintaan itu sudah memiliki jawaban untuk tak ditolak.
“Mari kita tetap saling tidak mencintai. Menikahlah denganku, kita jadi partner hidup."
Dua jiwa dengan luka masa lalu, hidup di ikatan pernikahan. Sendiri dan sepi yang biasa mendekam tanpa disadari terganti dengan kebersamaan. Membangun dan memiliki keluarga, hanya berdua. Mengikuti komitmen menjadi partner hidup. Namun keduanya lupa, takdir memiliki jalannya sendiri. Kemanakah jalan hidup menuntun Nami & Wegha?
_Julls Sailenndra
🍁
Ada kisah baru nih, aku udah posting satu part di Karyakarsa. Jadi yang penasaran mau baca, cusss langsung aja ke sana yaa 😍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
